Jenis-Jenis Airsoft Gun dan Harganya Terbaru 2025

Jenis-Jenis Airsoft Gun dan Harganya untuk Pemula

Ketikmedia.com – Airsoft gun bukan sekadar replika senjata api. Di tangan yang tepat, ia menjadi hobi, alat latihan taktis, hingga koleksi prestise. Tapi sebelum Anda membeli, penting memahami jenis-jenis airsoft gun dan harganya. Tujuannya bukan cuma biar nggak salah pilih, tapi juga agar Anda tahu mana yang paling cocok buat kebutuhan dan budget Anda.

Jika Anda sedang mencari tempat jual airsoft gun yang lengkap dan terpercaya, pastikan memilih toko yang menyediakan produk legal dan bergaransi. Setiap tipe memiliki karakteristik tersendiri, baik dari segi mekanisme, bahan bodi, hingga daya tembak (FPS). Maka penting untuk memilih penjual yang menyediakan informasi detail dan aksesori pendukung agar pengalaman bermain lebih aman dan seru.

Selain itu, penting juga memperhatikan aturan main di Indonesia terkait penggunaan airsoft gun. Gunakan hanya di area yang diizinkan dan simpan dengan aman menggunakan tas khusus. Dengan memilih produk dari penjual tepercaya dan mengikuti regulasi yang berlaku, Anda bisa menekuni hobi ini secara bertanggung jawab dan tetap menyenangkan.

Jenis Airsoft Gun dan Harganya

Jenis airsoft gun dibedakan berdasarkan sistem kerjanya. Masing-masing punya karakteristik unik, keunggulan, dan rentang harga berbeda. Berikut tiga kategori utamanya:

1. Spring Airsoft Gun

Spring gun adalah jenis paling sederhana. Anda perlu menarik tuas kokang setiap kali ingin menembak. Mekanisme ini tidak memerlukan baterai atau gas, jadi perawatannya cenderung mudah dan hemat.

Biasanya digunakan oleh pemula atau untuk target practice ringan. Spring gun punya recoil minim dan tidak berisik, cocok untuk latihan dalam ruangan. Meskipun performanya terbatas, model sniper spring bisa memberikan akurasi cukup baik.

Harganya pun ramah kantong, mulai dari Rp100 ribuan hingga Rp800 ribu. Contoh yang cukup populer: Double Eagle M56A dan Well L96 untuk sniper spring.

2. AEG (Automatic Electric Gun)

AEG adalah airsoft elektrik yang menggunakan baterai. Bisa mode semi atau full automatic. Banyak digunakan dalam permainan skirmish dan simulasi militer (milsim) karena kecepatannya stabil dan bisa di-upgrade.

AEG punya fleksibilitas tinggi,mudah di-upgrade dengan gearbox, inner barrel, dan motor. Beberapa tipe AEG juga sudah dilengkapi dengan MOSFET untuk respon tembakan yang lebih cepat dan akurat.

Harganya cukup variatif, mulai Rp800 ribu hingga lebih dari Rp10 juta tergantung merek dan spek. Model seperti CYMA CM.028 atau G&G Combat Machine jadi pilihan favorit pemula hingga menengah.

3. GBB (Gas Blow Back)

GBB memakai gas (CO2 atau green gas) untuk menghasilkan efek recoil seperti senjata asli. Sensasi tembakannya realistis, jadi banyak digunakan dalam latihan IPSC dan koleksi.

Selain realistis, GBB biasanya lebih ringkas dalam bentuk pistol atau submachine gun. Namun, pengguna perlu rajin merawat bagian internal seperti O-ring agar tidak mudah bocor gas.

Rentang harga mulai dari Rp1,2 juta hingga di atas Rp8 juta. Rekomendasi: KJW CZ Shadow 2 atau WE Glock 17. Cocok untuk Anda yang mencari pengalaman menembak paling mendekati nyata.

4. NBB (Non-Blowback Gas)

Jenis ini mirip GBB, tapi tanpa efek recoil. Lebih hemat gas dan minim getaran, cocok untuk latihan senyap atau penggunaan di dalam ruangan.

Karena minim gerakan, NBB lebih tahan lama dan stabil. Cocok untuk pemula yang ingin mencoba sistem gas tanpa kompleksitas recoil.

Harga rata-rata mulai dari Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta. Contoh: KWC M92 NBB atau ASG CZ75D Compact.

5. HPA (High Pressure Air)

HPA menggunakan tangki udara bertekanan tinggi dan regulator. Sistem ini memberikan akurasi, konsistensi, dan kecepatan tinggi.

Biasanya digunakan oleh pemain profesional di turnamen skirmish karena bisa diatur FPS dan rate of fire secara presisi.

Harga cukup tinggi, mulai Rp7 juta ke atas. Contoh: Wolverine Inferno dan PolarStar Fusion Engine.

6. EBB (Electric Blowback)

EBB adalah varian AEG dengan tambahan efek recoil elektrik ringan. Sensasinya sedikit lebih realistis dibanding AEG biasa.

Cocok untuk pengguna AEG yang ingin pengalaman menembak lebih hidup tapi tetap efisien dan mudah dirawat.

Harganya berkisar antara Rp1 juta hingga Rp3 juta. Contoh model: APS ASR106 atau G&G RK74 EBB.

7. Bolt Action Sniper

Jenis ini menggunakan mekanisme kokang manual seperti spring, tetapi didesain khusus untuk sniper dengan akurasi tinggi.

Ideal untuk permainan jarak jauh dan posisi diam. Biasanya memiliki ruang untuk upgrade hop-up dan laras panjang.

Harga mulai Rp1 juta hingga Rp4 juta. Contoh: Tokyo Marui VSR-10 dan JG Bar-10.

8. Shell Ejecting Shotgun

Unik karena pelurunya ditempatkan dalam selongsong yang keluar saat ditembakkan. Menambah kesan realistis dan visual yang keren.

Namun performa kadang lebih rendah dibanding sistem AEG atau GBB. Cocok untuk kolektor atau permainan tematik.

Harga di kisaran Rp1 juta–Rp2 juta. Contoh: S&T M870 Shell Ejecting.

9. Dual-Powered (Hybrid)

Beberapa model menggabungkan dua sistem: misalnya AEG yang juga bisa dikokang manual saat baterai habis.

Jenis ini fleksibel tapi jarang ditemukan. Umumnya ditujukan untuk pengguna yang ingin backup sistem tanpa ganti senjata.

Harga bervariasi, tergantung fitur utama. Rata-rata di atas Rp2 juta. Contoh: HFC MAC-11 Hybrid.

10. TWS (Training Weapon System)

Dirancang untuk pelatihan militer atau penegak hukum, TWS meniru senjata asli dalam berat, recoil, dan fitur.

Biasanya digunakan dalam skenario latihan taktis karena sangat realistis dan modular.

Harga mulai dari Rp10 juta ke atas. Contoh: Systema PTW (Professional Training Weapon).

Kesimpulan

Dari spring hingga GBB, jenis-jenis airsoft gun dan harganya punya karakter masing-masing. Tinggal Anda sesuaikan dengan kebutuhan: latihan, kompetisi, atau koleksi. Yang penting, pastikan beli dari tempat terpercaya, pahami aturan mainnya, dan nikmati hobi ini secara aman dan bertanggung jawab.