Ketikmedia.com – Banyak orang mengira menghentikan hujan dengan garam hanyalah mitos atau cara tradisional. Padahal, metode ini sebenarnya punya dasar ilmiah dan terbukti cukup efektif digunakan dalam pengendalian hujan.
Untuk memahami bagaimana garam berperan dalam proses pencegahan hujan, mari kita bahas lebih lanjut pada ulasan ketikmedia.com berikut ini.
Panduan dan Contoh Cara Menghentikan Hujan dengan Garam
Perlu Anda ketahui, cara menghentikan hujan dengan garam bukanlah sekadar mitos, melainkan metode ilmiah yang dikenal sebagai Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Teknologi ini merupakan upaya rekayasa iklim buatan manusia yang bertujuan memengaruhi proses pembentukan awan.
Dalam praktiknya, garam yang digunakan adalah natrium klorida (NaCl). Bahan ini ditaburkan di langit untuk mempercepat proses kondensasi, sehingga awan cepat matang dan segera menurunkan hujan sebelum sampai ke lokasi target. Teknik ini terbukti cukup efektif dalam mengendalikan hujan, terutama di wilayah dengan kepadatan aktivitas tinggi.
1. Contoh Penerapan TMC
Contoh penerapan teknologi ini pernah dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Saat itu, mereka menaburkan sekitar 29 ton garam (NaCl) di langit Bali sebagai upaya mencegah hujan turun di lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Operasi ini terbukti berhasil. Hujan dapat dikendalikan, sehingga acara internasional tersebut berjalan lancar. Keberhasilan TMC ini sekaligus menunjukkan betapa seriusnya peran sains dalam mengendalikan cuaca demi kepentingan nasional.
2. Cara TMC Bekerja Mencegah Hujan
Untuk memahami bagaimana Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) bekerja, Anda perlu mengenal lebih dulu proses alami terjadinya hujan. Hujan bermula dari penguapan air di bumi. Uap air tersebut naik ke atmosfer dan membentuk awan yang di dalamnya berisi banyak partikel air.
Partikel air itu biasanya berkumpul di sekitar inti kondensasi alami, seperti debu atau polutan. Seiring waktu, butiran air bertabrakan dan membesar hingga terlalu berat untuk tetap melayang di udara. Saat itulah butiran jatuh ke bumi sebagai hujan.
Di sinilah TMC berperan. Teknologi ini menambahkan inti kondensasi buatan berupa serbuk garam. Garam yang bersifat higroskopis (mudah menyerap air) dibawa oleh pesawat dan ditaburkan langsung ke dalam awan berpotensi hujan. Begitu ditaburkan, partikel air di dalam awan menempel pada butiran garam, mempercepat terbentuknya tetesan air.
Akibatnya, awan menjadi cepat matang dan menjatuhkan airnya lebih awal, tepat di wilayah yang sudah ditentukan, jauh sebelum awan tersebut sampai ke area penting. Dengan kata lain, TMC adalah strategi cerdas untuk mengalihkan jalur hujan demi kepentingan tertentu.
3. Mencegah Bukan Menghentikan
Penting untuk kamu pahami perbedaan istilahnya. Metode TMC dengan garam bukan berarti menghentikan hujan yang sudah terjadi. Konsepnya lebih tepat disebut mencegah hujan terjadi di suatu titik lokasi atau sebuah upaya mitigasi.
Ketika hujan sudah turun deras, penaburan garam tidak akan efektif. Hujan yang sudah terjadi berarti proses fisika sudah berjalan atau air sudah lepas dari awan. Namun, jika awan masih dalam perjalanan, TMC bekerja.
Jadi, TMC adalah langkah proaktif, ini adalah upaya intervensi sebelum masalah terjadi. Petugas BMKG atau BRIN memantau awan, mereka melihat potensi awan pembawa hujan, kemudian mereka mencegatnya dengan penaburan garam. Tujuannya adalah melindungi wilayah vital agar bebas dari hujan.
Cara Menghentikan Hujan dengan Cepat Selain Pakai Garam
Selain metode ilmiah TMC, ada juga metode lain dalam cara menghentikan hujan dengan cepat. Metode-metode ini sudah mayoritas masyarakat percayai, karena masyarakat menganggap metode tersebut bisa menghentikan atau mencegah hujan.
Adapun metode tersebut seringkali melibatkan ritual unik. Biasanya menggunakan benda-benda rumah tangga. Cara ini sering dipakai dalam acara penting, contohnya saat pesta pernikahan atau acara outdoor, adapun beberapa cara tersebut sebagai berikut.
1. Cara Menghentikan Hujan dengan Bawang Merah
Salah satu metode yang populer adalah menggunakan bawang merah. Banyak orang Indonesia percaya pada cara menghentikan hujan dengan bawang merah ini.
Perlu kamu ketahui bahwa ada suatu persepsi yang menganggap bahwa bawang merah dapat jadi penangkal hujan tradisional, sehingga bawang merah biasanya dipakai oleh pawang hujan.
Terkait dengan cara ini, kamu hanya perlu menyiapkan beberapa siung bawang merah. Lalu, ikuti panduan berikut ini:
- Kupas bawang tersebut hingga bersih.
- Setelah dikupas, kamu perlu menusuk bawang itu. Tusuk bawang dengan lidi atau tusuk gigi.
- Lalu, tancapkan tusukan bawang merah di sapu lidi itu di tanah di sekitar lokasi acara.
- Biasanya, bawang ini ditancapkan secara terbalik. Intinya menghadap ke langit.
Itulah caranya, namun dalam beberapa versi lain menyuruh kamu hanya menaruhnya saja di sudut-sudut rumah atau lokasi acara. Konon, aroma kuat bawang merah dapat mengusir awan, metode ini berakar pada kepercayaan.
2. Cara Menghentikan Hujan dengan Doa
Selain cara tradisional, kamu juga perlu mengetahui cara menghentikan hujan dengan doa. Umat beragama percaya pada kekuatan doa yang tertuju ke tuhan. Ini adalah cara memohon perubahan cuaca.
Untuk melakukan cara ini, kamu perlu mengetahui doa Ini adalah cara memohon perubahan cuaca. Salah satu doa yang diajarkan dalam Islam adalah sebagai berikut:
Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya: Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan yang untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, sebagian anak bukit, perut lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan (HR Bukhari).
Memanjatkan doa ini adalah bentuk kepasrahan. Kamu memohon agar hujan berhenti atau berpindah. Metode ini menggabungkan iman dan harapan, kamu bisa memanjatkannya dengan penuh keyakinan.
Tips Mencegah dan Menghadapi Hujan
Setelah mengetahui beberapa cara menghentikan hujan dengan cepat, kini kamu perlu mengetahui beberapa tips mencegah serta menghadapi hujan. Hujan dapat membuat rencana acara atau aktivitas harianmu jadi kacau, apalagi kalau tidak siap.
Supaya tidak repot dan tetap nyaman, berikut lima tips yang bisa kamu coba.
1. Cek Musim dan Prakiraan Cuaca
Sebelum membuat rencana, apalagi buat acara outdoor seperti pesta pernikahan, cek dulu musim dan prakiraan cuaca. Di Indonesia, musim hujan biasanya datang antara November sampai Maret, jadi hindari membuat event besar di periode ini kalau bisa.
2. Selalu Sedia Jas Hujan atau Payung
Kemudian, jangan pernah keluar rumah tanpa bawa jas hujan atau payung, apalagi di musim hujan. Pilih jas hujan yang ringkas dan muat di tas, atau payung lipat yang nggak makan tempat. Simpan di tas sehari-hari atau bagasi motor biar selalu siap.
3. Pakai Pakaian yang Tepat Sesuai Musim
Lalu, coba pilih pakaian yang cocok buat musim hujan biar tetap nyaman. Gunakan baju dari bahan anti-air atau cepat kering, seperti jaket windbreaker atau pakaian olahraga berbahan poliester.
4. Perbaiki Atap dan Saluran Air di Rumah
Selanjutnya, supaya rumah tidak bocor atau kebanjiran, cek kondisi atap dan saluran air sebelum musim hujan tiba. Perbaiki genteng yang retak atau longgar, dan bersihkan talang air dari daun kering biar air hujan tidak mampet.
5. Siapkan Rencana Darurat untuk Acara Penting
Lalu, yang terakhir, jika membuat acara besar seperti hajatan, siapin rencana darurat buat hadapi hujan. Pasang tenda anti-air dengan struktur kokoh, atau pilih venue indoor sebagai cadangan.
Penutup
Itulah ulasan terkait dengan cara menghentikan hujan dengan garam, bawang merah, maupun doa. Harapannya, dengan memahami hal-hal tersebut, kamu dapat lebih bijak dalam menyikapi upaya pencegahan hujan.












