geraifastpay.co.id
Berita  

Bencana Banjir dan Longsor Terjang Sejumlah Kabupaten di Sulsel

banjir dan longsor sulsel

Bencana banjir dan longsor menerjang enam kabupaten di Sulawesi Selatan. Akibatnya, sejumlah wilayah dilaporkan terdampak dari bencana alam ini. Di antaranya, sejumlah warga hanyut terbawa arus air dan sejumlahnya tertimbun longsor. Sementara itu, beberapa ruas jalan penghubung antar kabupaten menjadi terputus akibat terjangan longsor dan banjir. 

Adapun bencana alam banjir dan longsor ini mulai terjadi pada Kamis malam dan semakin parah hingga hari Jumat (3/5/2024). Enam kabupaten yang mengalami banjir ataupun longsor adalah Kabupaten Luwu, Wajo, Enrekang, Sidrap, Pinrang, dan Sinjai.

Pada Jumat (3/5/2024), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Selatan, Amson Padolo, menerangkan pihaknya masih terus mendata korban jiwa. “Informasi terkait korban jiwa masih kami data. Ada info enam warga tertimbun di Luwu dan ada pula yang hanyut karena rumah mereka terbawa air. Di Enrekang, jalur yang menghubungkan Enrekang dengan Sidrap, Pinrang, dan Toraja masih lumpuh karena jalan tertutup material longsoran dengan ketinggian hingga lebih dari 4 meter”.

Enam kabupaten yang mengalami banjir ataupun longsor adalah Kabupaten Luwu, Wajo, Enrekang, Sidrap, Pinrang, dan Sinjai.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang kami terima, titik lokasi banjir dan longsor terparah terjadi di Kabupaten Luwu. Adapun Kecamatan yang terdampak adalah Latimojong, Suli, dan Belopa. Lebih lanjut, jalur penghubung Luwu, Sidrap, dan Enrekang juga ikut terendam di wilayah Siwa-Kera, Kabupaten Wajo. Sedangkan beberapa wilayah di Pinrang dan Sidrap mengalami banjir dan longsor.

Lebih spesifiknya di Sidrap dan Wajo, hujan lebat menjadi pemicu utama air sungai dan Danau Tempe meluap. Sejumlah aliran sungai besar dan kecil ikut masuk ke Danau Tempe. Dari Danau ini, air mengalir ke Teluk Bone. Padahal Danau Tempe mengalami pendangkalan dalam beberapa tahun ke belakang. 

”Data pasti terkait korban dan wilayah terdampak masih dikumpulkan. Petugas SAR gabungan di lapangan masih melakukan evakuasi warga ke tempat yang aman,” ucap Amson.

Cuaca Ekstrem Terjadi di Sejumlah Kabupaten di Sulsel

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan, banjir dan longsor disebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang. Kondisi ini diperkirakan masih berpotensi terjadi  di sejumlah wilayah di Sulsel.

Farid Mufti selaku prakirawan BMKG Sulsel mengatakan “Hujan lebat terjadi di Kabupaten Luwu meliputi Kecamatan Suli, Bajo, Belopa, Kamanre, Belopa Utara, Bajo Barat, Ponrang Selatan, dan sekitarnya. Hujan juga dapat meluas ke wilayah Kecamatan Larompong, Bua, Ponrang, Latimojong, Suli Barat, dan sekitarnya”, 

Selain Luwu, cuaca ekstrem juga terjadi di sejumlah Kabupaten lainnya. Enrekang terkena dampak yang meliputi Kecamatan Bungin dan Buntu Batu. Lebih lanjut, Kabupaten Sidenreng Rappang yang meliputi Kecamatan Pitu Riawa dan Pitu Raise. Selain itu, Kabupaten Jeneponto yang meliputi Kecamatan Bangkala, Tamalatea, Binamu, Batang, Kelara, Bangkala Barat, Bontoramba, Turatea, Arungkeke, Tarowang, serta Kabupaten Gowa.

Sebelumnya, longsor dan banjir bandang berturut-turut terjadi di Tana Toraja, Toraja Utara, hingga Enrekang. Di Tana Toraja, longsor menyebabkan 20 korban tewas. Sementara di Toraja Utara, tiga korban tewas akibat tertimbun longsor. Di Enrekang, banjir bandang dan longsor merusak bangunan dan menyebabkan jalan ambles di beberapa lokasi.

Sebanyak 91 Warga Sudah Dievakuasi

Informasi terbaru, tim SAR gabungan telah mengevakuasi 91 warga yang terdampak banjir dan longsor di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan.

Mexianus Bekabel selaku Kepala Kantor Basarnas menerangkan “Total evakuasi sampai sore hari ini, di Wajo yang selamat 14 orang, Sidrap korban yang selamat 17 orang. Di Luwu itu yang selamat 60 orang, meninggal tujuh orang,” 

geraifastpay.co.id
Penulis: Team Writer KetikmediaEditor: Team Writer Ketikmedia