ketikmedia.com – Yogyakarta memang terkenal sebagai Kota Pendidikan, tapi selain itu banyak yang mengenalnya sebagai Kota Wisata, loh. Ada banyak spot liburan di kota penuh sejarah ini, salah satunya adalah Wisata Taman Sari Yogyakarta.
Tapi ini bukan sembarang destinasi wisata, tetapi juga tempat kontemplasi dan menelusuri jejak masa lalu Kesultanan Yogyakarta. Yups, Taman Sari Yogyakarta tidak hanya mempunya keindahan arsitektur kuno, tetapi juga kisah sejarah yang kental. Yuk, simak review wisata Taman Sari Yogyakarta dari mulai harga tiket sampai fasilitasnya!
Sejarah Taman Sari Yogyakarta, Dari Taman Kerajaan hingga Situs Wisata

Sultan Hamengkubuwono I membangun destinasi wisata yang satu ini dibangun sekitar tahun 1758. Taman Sari Yogyakarta dulunya adalah taman kerajaan yang diperuntukkan bagi sultan dan keluarganya.
Fakta menarik dari sejarah Taman Sari Yogyakarta adalah arsiteknya, Demang Tegis, ternyata seorang keturunan Portugis. Pembangunan Taman Sari berlangsung selama beberapa tahun dan menjadi simbol kemewahan serta kecanggihan arsitektur saat itu.
Selain sebagai tempat peristirahatan, taman ini juga terkenal sebagai taman bermain, tempat meditasi, bahkan benteng pertahanan rahasia Kesultanan, loh. Dalam catatan sejarah, banyak yang mengenal kompleks ini sebagai “The Water Castle”. Ini karena pada masa kejayaannya sebagian besar area dipenuhi dengan air dan kolam buatan yang terhubung oleh terowongan bawah tanah.
Tak hanya difungsikan sebagai taman hiburan keluarga sultan, kompleks ini juga dirancang untuk pertahanan. Dalam keadaan darurat, Sultan bisa melarikan diri dari keraton melalui terowongan bawah tanah yang menuju Taman Sari, bahkan hingga ke laut selatan.
Pada masa kolonial, banyak bagian Taman Sari yang rusak akibat serangan dan gempa bumi. Pasca kemerdekaan Indonesia, warga menjadikan sebagian kawasan sebagai pemukiman. Pemerintah kemudian memugar bangunan-bangunan utama seperti Gedhong Sekawan, Sumur Gumuling, serta kolam pemandian hingga akhirnya menjadi destinasi wisata sejarah yang populer
Arsitektur Perpaduan Jawa, Portugis, dan Belanda
Satu hal yang paling memukau dari Taman Sari Yogyakarta adalah desain arsitekturnya. Para arsitek memadukan gaya Eropa dan nuansa Jawa saat merancang Taman Sari Yogyakarta. Jadi tidak heran jika rancangannya menghasilkan simetri bangunan yang indah, lorong-lorong bawah tanah yang misterius, kolam pemandian artistik, dan menara pengintai Gumulingan.
Tata letaknya dibangun dengan konsep keseimbangan dan harmoni antara air, tanah, dan manusia. Ini sesuai dengan filosofi Jawa kuno yang mencerminkan hubungan manusia dengan alam dan Tuhannya. Bagi pecinta fotografi dan sejarah, tempat ini adalah surga tersembunyi yang tak boleh dilewatkan.
Bagi kamu yang ingin mengunjungi tempat ini, kamu bisa datang langsung ke Alamat Taman Sari Yogyakarta berikut ini:
Alamat Taman Sari Yogyakarta
Alamat Taman Sari Yogyakarta terletak di Jalan Tamanan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Lokasinya sangat strategis, hanya beberapa menit dari kompleks Keraton dan pusat kota. Aksesnya mudah dijangkau dari berbagai arah.
Tersedia papan penunjuk jalan yang memudahkan wisatawan menemukan lokasi. Taman ini juga berada di lingkungan pemukiman warga, menjadikannya lebih hidup dan kaya nuansa lokal.
Untuk menuju ke taman sari yogyakarta, kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi, ojek online, becak, atau andong. Jika berangkat dari Malioboro, perjalanan hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit. Rute juga bisa ditempuh dengan berjalan kaki bagi yang ingin menikmati suasana kota.
Beberapa titik parkir tersedia di sekitar kompleks, walau tidak terlalu luas. Disarankan datang lebih pagi untuk menghindari padatnya pengunjung, terutama di musim liburan atau akhir pekan.
Nah, kalau kamu berasal dari luar kota, tidak perlu khawatir. Ada banyak referensi hotel di dekat Taman Sari Yogyakarta yang bisa kamu booking untuk menginap. Jadi tidak perlu berjalan jauh untuk datang ke sini.
Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional
Berikut rincian HTM Tamansari Yogyakarta dan jam operasionalnya. Jangan salah jam berkunjung, ya!
Harga Tiket Masuk Taman Sari Yogyakarta
Tiket masuk Taman Sari Yogyakarta sangat terjangkau. Petugas menetapkan harga tiket sekitar Rp8.000 untuk wisatawan domestik dan sekitar Rp15.000 untuk wisatawan mancanegara. Jika wisatawan ingin menggunakan jasa pemandu lokal, mereka perlu membayar biaya tambahan sesuai kesepakatan.
Harga tiket tersebut belum termasuk jika kamu ingin mengakses bagian tertentu seperti Sumur Gumuling yang berada di area berbeda. Meski demikian, biaya tambahan tersebut tetap sangat terjangkau.
Jam Buka dan Jam Tutup Taman Sari Yogyakarta
Jam buka Taman Sari Yogyakarta dimulai pukul 09.00 pagi dan biasanya beroperasi hingga jam tutup Taman Sari Yogyakarta pada pukul 15.00 WIB. Waktu terbaik untuk datang adalah pagi hari saat cuaca masih sejuk dan cahaya matahari sempurna untuk foto.
Pastikan datang lebih awal agar kamu bisa menjelajahi seluruh kompleks dengan nyaman. Beberapa bagian mungkin ditutup sementara untuk pemeliharaan, jadi cek informasi terbaru sebelum berkunjung.
Fasilitas Taman Sari Yogyakarta
Sebagai salah satu destinasi budaya utama di Yogyakarta, fasilitas Taman Sari Yogyakarta kini cukup lengkap. Beberapa fasilitas yang tersedia adalah:
1. Area Parkir, Toilet, dan Mushola
Fasilitas Taman Sari Yogyakarta sudah cukup memadai untuk kenyamanan wisatawan. Tersedia toilet umum, area duduk, musala, serta beberapa kios makanan dan minuman ringan. Tempat sampah juga disediakan di beberapa titik untuk menjaga kebersihan.
Di sekitar area taman juga tersedia layanan guide lokal, penyewaan pakaian adat, dan penjual suvenir khas Yogyakarta. Ini membuat kunjunganmu jadi lebih berkesan dan informatif.
2. Tempat Kuliner dan Oleh-oleh
Usai menjelajah taman, kamu bisa mencoba kuliner lokal di sekitar lokasi seperti gudeg, sate klathak, dan wedang uwuh. Tersedia juga toko suvenir yang menjual batik, miniatur taman, hingga kerajinan tangan.
Kawasan sekitar taman telah menjadi bagian dari ekosistem wisata, sehingga mudah menemukan spot makan hingga tempat berbelanja oleh-oleh yang unik.
Bagi yang ingin pengalaman lebih mendalam, tersedia jasa pemandu wisata lokal yang siap menjelaskan makna simbolik, sejarah bangunan, dan kisah-kisah unik dari masa kerajaan. Sayangnya, aksesibilitas untuk penyandang disabilitas masih terbatas. Hal ini karena struktur bangunan kuno yang belum bisa sepenuhnya dimodifikasi.
3 Spot Utama Sudut Wisata Tamansari Yogyakarta
Setiap sudut Wisata Tamansari Yogyakarta menyimpan cerita dan keindahan tersendiri. Nah, berikut 3 spot utama yang bisa kamu jelajahi saat mengunjungi Tamansari Yogyakarta:
1. Umbul Binangun

Saat pertama kali masuk, pengunjung langsung melihat kolam pemandian Umbul Binangun yang menyambut dengan keanggunannya.Dulu, para putri dan selir sultan mandi di kolam utama ini.
Airnya mengalir dari sumber alami dan tertampung dalam kolam besar yang diapit oleh bangunan menara. Kolam ini menjadi ikon utama dalam wisata Tamansari Yogyakarta.
Spot ini sangat populer untuk foto berkat perpaduan air jernih, arsitektur klasik, dan warna-warni pakaian pengunjung yang menyewa busana adat. Sisi historis dan estetika berjalan beriringan di sini.
2. Sumur Gumuling
Berjalan sedikit ke dalam, kamu akan menemukan Sumur Gumuling, bangunan bawah tanah berbentuk lingkaran dengan lima tangga yang mengarah ke satu titik tengah. Tempat ini dulunya adalah masjid bawah tanah. Akustiknya luar biasa, karena suara imam bisa terdengar ke seluruh penjuru ruangan tanpa pengeras suara.
Bangunan ini terletak di bawah tanah dan berbentuk melingkar seperti teater. Di tengah ruangan terdapat empat tangga yang bertemu di satu titik, menciptakan simbol pertemuan empat arah mata angin.
Sebagai tempat ibadah, suasana di dalam Sumur Gumuling selalu tenang dan hening, membuat pengalaman berkunjung terasa sangat spiritual.
3. Lorong Rahasia dan Gedhong Kenongo
Lanjut ke area lorong bawah tanah yang menghubungkan antara satu bagian dengan bagian lain dari kompleks ini. Arsitek pada masa itu merancang lorong ini bukan sekadar untuk keindahan, melainkan juga sebagai jalur rahasia pelarian Sultan
Tak jauh dari situ, ada juga Gedhong Kenongo yang dulunya merupakan tempat tinggal Sultan saat berada di Taman Sari. Gedung ini berada di dataran lebih tinggi dan dahulu menawarkan pemandangan langsung ke arah kolam serta taman bunga yang kini sudah tidak utuh.
Banyak sudut-sudut bangunan yang kini menjadi latar foto favorit, mulai dari pintu lengkung, tangga spiral, hingga jendela-jendela batu besar. Tempat ini seolah membawa pengunjung ke dunia yang berbeda, jauh dari modernitas, dan dekat dengan kesunyian sejarah.
Kesimpulan: Taman Sari Yogyakarta, Warisan Budaya yang Abadi
Taman Sari Yogyakarta bukan sekadar situs wisata, melainkan warisan budaya yang merepresentasikan kejayaan masa lalu Yogyakarta. Kompleks ini adalah tempat di mana sejarah, seni, dan spiritualitas menyatu dalam harmoni. Tidak heran jika tempat ini menjadi destinasi wajib bagi siapa pun yang ingin mengenal lebih dalam tentang budaya Jawa.
Jadi, jika kamu berencana mengunjungi Yogyakarta dalam waktu dekat, pastikan wisata Taman Sari Yogyakarta masuk dalam daftar utama perjalananmu. Nikmati keindahan arsitektur kuno, resapi jejak sejarah, dan abadikan momen-momen magis di tempat yang begitu memesona ini.