Berbicara tentang Bali, kita sering kali menghubungkannya dengan pantai berpasir putih, matahari terbenam yang indah, dan kehidupan malam yang meriah. Namun, ada satu aspek dari Bali yang sering kali terlupakan: pura-pura yang indah dan bersejarah. Salah satunya adalah pura gunung kawi sebatu.
Sebatu Mountain Kawi Temple atau Pura Gunung Kawi Sebatu adalah salah satu peninggalan budaya yang mendapatkan perhatian khusus dari wisatawan yang berkunjung ke Bali. Dengan arsitektur dan desain yang menarik, tempat ini menjadi magnet bagi para pencinta keunikan budaya dan sejarah.
Arsitektur Bangunan Pura
Pura Gunung Kawi Sebatu memiliki arsitektur yang unik dan berbeda dari pura lainnya di Bali. Pura ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu Jaba Pura (halaman luar), Jaba Tengah (halaman tengah), dan Jeroan (halaman dalam).
Jaba Pura (Halaman Luar)
Di halaman luar, terdapat kolam pemandian umum yang sering digunakan oleh warga setempat untuk mandi. Kolam ini cukup luas dengan air yang sangat jernih dan menyegarkan, lengkap dengan pancuran-pancuran air di sekitar kolam.
Di sini juga terdapat kolam ikan koi dengan berbagai jenis dan ukuran. Ikan-ikan ini dikeramatkan sehingga tidak boleh ditangkap atau dimakan oleh siapa pun.
Jaba Tengah (Halaman Tengah)
Di bagian tengah, terdapat beberapa bangunan suci seperti meru (pagoda), bale (paviliun), dan candi bentar (gerbang).
Di tempat ini juga ada patung Dewa Wisnu yang berdiri di atas bunga teratai dengan empat tangan yang memegang atribut-atributnya.
Jeroan (Halaman Dalam)
Bagian dalam atau utama dari kompleks Pura Gunung Kawi Sebatu adalah tempat sakral bagi umat Hindu. Di sini terdapat bangunan utama pura yang disebut dengan gedong penataran.
Di dalamnya terdapat beberapa candi batu dengan ukiran yang indah dan rumit, yang didedikasikan untuk Dewa Wisnu dan para leluhur raja Bali.
Kolam Ikan Keramat
Selain kolam pemandian, ada juga kolam ikan yang berisi ikan koi dengan berbagai jenis dan ukuran. Kolam ikan ini dianggap keramat, sehingga tidak ada yang diperbolehkan untuk mengambil atau menangkap ikan di dalamnya.
Sejarah Pura Gunung Kawi Sebatu
Pura Gunung Kawi Sebatu dibangun pada abad ke-14 sampai ke-15 Masehi oleh Rishi Markandeya, ia merupakan seorang pendeta Hindu dari Majapahit yang menyebarluaskan ajaran Hindu di Nusantara.
Pura ini dibangun sebagai tempat memuja Dewa Wisnu dan juga menjadi tempat penyimpanan abu jenazah Raja Anak Wungsu, salah satu raja Bali dari dinasti Warmadewa yang memerintah pada abad ke-11 Masehi.
Gunung Kawi Sebatu Temple termasuk dalam kategori Dhang Kahyangan, yang berarti pura ini dapat dikunjungi oleh semua umat Hindu di Bali. Sebagai tempat suci, pengunjung yang datang diwajibkan memakai pakaian adat yang sudah disediakan di area loket masuk.
Selain sebagai tempat beribadah, Pura ini juga menjadi tempat bagi umat Hindu untuk melakukan ritual melukat atau pembersihan diri. Kolam pemandian di halaman luar pura sering digunakan oleh masyarakat untuk melakukan ritual ini.
Pura Gunung Kawi Sebatu berlokasi di Banjar Sebatu, Desa Sebatu, Tegalalang, Gianyar, Bali. Jika berangkat dari pusat kota Gianyar, perjalanan akan memakan waktu sekitar 45 menit tergantung pada kondisi lalu lintas.
Tempat ini dapat dijangkau dengan baik menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Selain itu, area parkir yang luas juga tersedia untuk memudahkan pengunjung.
Pura ini tidak hanya menawarkan pengalaman spiritual, tetapi juga panorama alam yang hijau dan asri. Dikelilingi oleh hutan dan tebing, tempat ini menawarkan suasana yang sejuk dan damai, menjadikannya sebagai destinasi yang sempurna untuk mereka yang mencari ketenangan.
Harga Tiket Masuk
Untuk dapat menikmati semua keindahan dan keunikan yang ditawarkan oleh Pura Gunung Kawi Sebatu, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp. 15.000 untuk orang dewasa dan Rp. 8.000 untuk anak-anak.
Pura ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung. Dari arsitektur yang indah, sejarah yang kaya, hingga panorama alam yang mempesona, tempat ini layak untuk menjadi destinasi wisata saat berlibur di Bali.
Penutup
Menyambangi Temple of Gunung Kawi Sebatu bukan hanya memberikan pengalaman berwisata yang berkesan, tetapi juga membuka wawasan tentang sejarah dan budaya Bali.
Dengan suasana yang damai dan asri, Pura ini menjadi tempat yang ideal untuk merenung dan mencari ketenangan. Selain itu, keunikan dan keindahan arsitektur Pura ini juga menambah daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung dan menikmati keindahan Pura Gunung Kawi Sebatu.