Salah satu destinasi wisata yang menarik minat wisatawan lokal dan asing berkunjung ke Jawa Timur adalah Kawah Gunung Bromo. Gunung bromo, termasuk dalam lokasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Gunung ini masih tergolong aktif, sehingga tak heran jika kepulan asam belerang sering muncul.
Salah satu pesona dari tempat wisata di Jawa Timur ini adalah lautan pasirnya yang sangat luas. Melansir dari Harian Disway, lautan pasir gunung bromo memiliki luas mencapai 5,920 hektar. Perlu anda ketahui bahwa gunung Bromo bukan hanya sekedar gunung bagi masyarakat suku Tengger, melainkan sebagai simbol budaya dan tradisi luhur.
Suku tengger memiliki hubungan spiritual yang erat dengan gunung ini. Setiap tahunnya, suku tengger akan menghelat upacara Kasada, sebuah upacara untuk menghormati leluhur dan memohon keselamatan. Pelaksanaan upacara Kasada setiap Bulan Kasada hari ke 14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger.
Sejarah Gunung Bromo
Masyarakat suku Tengger yang mendiami kawasan gunung Bromo memiliki ikatan spiritual yang kuat dengan gunung ini. Karena menurut legenda suku Tengger, hiduplah sepasang suami isteri yang melarikan diri akibat dominasi agama islam. Joko Seger dan Putri Roro Anteng merupakan keturunan Majapahit yang pada akhirnya menetap di wilayah Tengger.
Keduanya hidup bahagia, namun tak kunjung mendapat keturunan, akhirnya mereka memohon kepada dewa. Singkat cerita, permohonan mereka diterima dengan satu syarat, bahwa anak terakhir mereka harus dikorbankan sebagai persembahan. Akhirnya, Joko Seger dan Roro Anteng memperoleh keturunan sebanyak 25 orang anak.
Anak terakhir mereka, Kesuma harus menjadi persembahan untuk dewa karena perjanjian mereka di masa lampau. Sebagai orang tua normal, tentu anda tahu sikap apa yang akhirnya Joko Seger dan Roro anteng ambil. Yap! Mereka mengingkari perjanjian tersebut dan berakibat pada meletusnya gunung berapi dengan dahsyat serta tertelannya Kesuma oleh bumi.
Konon katanya, pengorbanan Kesuma merupakan bentuk penyelamatan untuk meredakan amarah para dewa. Atas dasar legenda tersebutlah masyarakat Tengger rutin mengadakan upacara Kasada setiap tanggal 14 bulan Kasada (Kalender Hindu) sebagai bentuk penghormatan leluhur mereka dan memohon keselamatan.
Daya Tarik dan Keindahan Kawah Gunung Bromo
Gunung Bromo memiliki sejarah erupsi yang panjang dan tercatat telah meletus lebih dari 20 kali dalam 200 tahun terakhir. Letusan yang paling dahsyat terjadi pada tahun 1974 yang menyebabkan kerusakan signifikan di kawasan sekitarnya. Letusan terakhir terjadi pada tahun 2019, walaupun tidak separah tahun 1974, akan tetapi letusan ini tetap menimbulkan dampak pada aktivitas wisata dan masyarakat sekitar.
Meskipun begitu, gunung Bromo memiliki daya tarik yang luar biasa, salah satunya terletak pada kawahnya. Daya tarik utama Kawah Gunung Bromo terletak pada keindahan alamnya yang luar biasa. Berikut beberapa daya tarik Kawah Gunung Bromo:
Kawah yang luas
Kawah Gunung Bromo memiliki diameter sekitar 800 meter dan kedalaman 200 meter. Asap putih yang mengepul dari kawah menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Jika anda tidak terlalu tahan menghirup bau belerang, kami sarankan untuk menggunakan masker, sehingga keindahannya bisa anda nikmati.
Meskipun begitu, asap belerang yang mengepul dari kawah menciptakan atmosfer magis dan misterius. Jika anda berkunjung di pagi hari, asap tersebut akan berpadu dengan sinar matahari terbit, sehingga menghadirkan panorama yang indah dan penuh warna. Tak heran jika banyak wisatawan yang datang pada pagi-pagi buta untuk menyaksikan fenomena alam tersebut.
Keindahan Alam
Gunung Bromo merupakan salah satu tempat terbaik di Indonesia untuk melihat matahari terbit. Pemandangan matahari terbit berbarengan dengan kepulan asap putih dari kawah serta hamparan lautan pasir menjadi momen yang tak mungkin bisa anda lupakan. Keindahan tersebut yang menarik wisatawan untuk berkunjung lagi dan lagi ke Bromo.
Selain itu, gunung Bromo juga memiliki lautan pasir seluas 5,920 hektar di sekitar Gunung Bromo menjadi daya tarik tersendiri. Pasir berwarna abu-abu kehitaman ini tercipta dari material vulkanik yang terkikis selama bertahun-tahun. Di tengah lautan pasir, terdapat beberapa bukit kecil yang menambah keindahan pemandangan.
Beberapa aktivitas yang bisa anda lakukan selama di lautan pasir kawah Bromo antara lain:
- Menunggang kuda
- Menyewa jeep
- Sandboarding
- Berswafoto
Budaya suku Tengger
Daya tarik lainnya dari destinasi wisata gunung bromo adalah Budaya Suku Tengger. Keunikan dan kekhasan budaya suku Tengger menjadi nilai tambah bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman wisata yang berbeda. Yang menjadi daya tarik dari budaya tengger adalah upacara kasada, kehidupan adat, arsitektur rumah adat dan bahasa suku tengger.
Harga Tiket Masuk Wisata Gunung Bromo
Harga tiket masuk ke Kawah Gunung Bromo dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
- Wisatawan lokal: Rp 29.000 untuk hari biasa dan Rp 34.000 untuk hari libur.
- Wisatawan mancanegara: Rp 220.000 untuk hari biasa dan Rp 320.000 untuk hari libur.
Kawah Gunung Bromo terletak di Jawa Timur, lokasinya membentang di 4 kabupaten yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Sebetulnya, untuk sampai ke tempat ini tidak terlalu sulit. Karena anda bisa mencari rute terbaiknya melalui google maps.
Namun jika anda membutuhkan gambaran rutenya, berikut beberapa rute menuju Kawah Gunung Bromo:
Dari Surabaya
Lewati jalan tol Pasuruan-Probolinggo. Kemudian, keluar di gerbang tol Tongas dan lanjutkan perjalanan menuju Probolinggo. Dari Probolinggo, ikuti petunjuk jalan menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Dari Malang
Lewati jalan Malang-Batu. Dari Batu, ikuti petunjuk jalan menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Dari Lumajang
Lewati jalan Lumajang-Probolinggo. Dari Probolinggo, ikuti petunjuk jalan menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Tips Berkunjung ke Kawah Gunung Bromo
Sebelum memulai perjalanan anda menuju kawah gunung Bromo, ada baiknya anda mempersiapkan diri dengan baik. Berikut beberapa tips untuk Anda yang ingin berkunjung ke Kawah Gunung Bromo:
- Waktu terbaik untuk mengunjungi kawah gunung Bromo pada bulan Juni hingga Agustus karena cuacanya cerah dan tidak hujan.
- Gunakan pakaian hangat karena suhu di Gunung Bromo bisa sangat dingin, terutama di malam hari.
- Bawalah masker untuk melindungi diri dari asap belerang yang keluar dari kawah, alas kaki yang nyaman untuk berjalan kaki di medan yang berpasir, dan kamera untuk mengabadikan momen indah di Gunung Bromo.
- Patuhi peraturan dan norma yang berlaku di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Yuk Travelling ke Gunung Bromo
Kawah Gunung Bromo adalah salah satu destinasi wisata alam yang wajib dikunjungi di Indonesia. Keindahan alamnya yang luar biasa, budaya suku Tengger yang unik, dan berbagai aktivitas yang tersedia menjadikan Gunung Bromo sebagai tempat yang ideal untuk berlibur dan menikmati alam.
Anda bisa melakukan berbagai macam aktivitas seru dan unik di kawah gunung bromo. Apalagi jika berlibur bersama keluarga, keharmonisan keluarga anda akan semakin erat. Jadi, segera atur rencana liburan anda ke tempat ini dan rasakan keseruannya!
Kiranya, demikian informasi Ketik Media mengenai kawah gunung Bromo. Semoga bermanfaat.