Ketik Media, Tutorial – Menulis artikel ilmiah bukan sekadar menyusun kata-kata, tetapi juga menyampaikan gagasan berdasarkan penelitian yang valid dan sistematis. Artikel ilmiah yang baik harus memenuhi standar akademik dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu, baca terus artikel Ketik Media berikut ini karena di dalamnya berisi cara menulis artikel ilmiah yang benar.
Pengertian Artikel Ilmiah
Pengertian artikel ilmiah terbagi menjadi tiga garis besar yaitu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menurut para ahli dan yang terakhir pengertian konklusi atau kesimpulan dari kedua pengertian sebelumnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, artikel ilmiah merupakan sebuah karya tulis yang di dalam penulisannya harus sesuai dengan prosedur ilmu pengetahuan (ilmiah). Artinya sebuah tulisan baik esai maupun artikel tidak akan tersebutkan sebagai karya ilmiah apabila gaya penulisan tidak memenuhi standart baku ilmu pengetahuan.
Kalau pengertian menurut ahli, maka ada satu ahli yang paling pas dalam mendefinisikan karya tulis ilmiah yaitu, Komara. Menurut Komara, artikel ilmiah merupakan karya tulis faktual tentang satu masalah yang tertuang di media massa dengan menampilkan gagasan demi memberikan informasi dan pembelajaran.
Jika membaca dua pengertian di atas, maka bisa menyimpulkan kalau karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya tulis faktual yang tertulis dengan menggunakan kaidah penulisan ilmiah sesuai dengan standar ilmu pengetahuan lalu tampil di media massa sebagai informasi dan pembelajaran bagi masyarakat. Biasanya, karya tulis ilmiah berisi gagasan terhadap satu masalah yang sedang terjadi.
Menulis artikel ilmiah mungkin terasa menantang, tetapi dengan latihan dan pemahaman yang tepat, siapa pun bisa menyusun karya ilmiah yang berkualitas. Dengan mengikuti langkah-langkah sistematis, Anda dapat menghasilkan artikel yang tidak hanya memenuhi standar akademik, tetapi juga informatif dan bermanfaat bagi pembaca.
1. Cari Topik Artikel
Menulis artikel ilmiah memerlukan pemilihan topik yang tepat agar penelitian yang dilakukan memiliki dampak nyata dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Sebelum memulai, tentukan bidang yang ingin Anda teliti, apakah itu hukum, sosial, budaya, politik, sastra, seni, spiritualitas, atau disiplin ilmu lainnya. Pilih topik yang tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki kontribusi signifikan terhadap ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia.
Dalam dunia yang penuh dengan tantangan dan perubahan, banyak persoalan yang membutuhkan solusi berbasis penelitian. Namun, seorang penulis tidak mungkin membahas semua masalah dalam satu artikel ilmiah. Oleh karena itu, penting untuk memetakan isu yang paling mendesak dan relevan dengan keahlian atau bidang penelitian Anda.
Setelah topik ditentukan, langkah selanjutnya adalah melakukan studi literatur untuk memahami konteks penelitian sebelumnya. Gunakan referensi dari jurnal terpercaya dan sumber akademik yang kredibel agar argumen dalam artikel lebih kuat. Dengan demikian, penelitian yang Anda susun tidak hanya memenuhi standar ilmiah tetapi juga memberikan manfaat bagi pembaca dan dunia akademik.
2. Tentukan Hipotesis Terlebih Dahulu
Cara berikutnya untuk membuat artikel ilmiah, ialah si penulis harus membuat hipotesis terlebih dahulu. Satu kesimpulan sementara terkait dengan adanya masalah. Nantinya kesimpulan tersebut yang akan diteliti dan ter-observasi apakah secara keilmuan memang benar atau tidak.
Salah satu contoh hipotesis ialah “Kemacetan jalan raya di Jakarta karena kegemaran masyarakat naik mobil pribadi daripada angkutan umum”. Nah, kesimpulan inilah yang nantinya akan diteliti untuk menemukan kebenarannya lalu tertuang di dalam artikel ilmiah.
3. Buat Kerangka Pendahuluan
Kalau topik dan hipotesis artikel ilmiah sudah terbuat, maka cara menulis artikel populer yang berikutnya ialah, mulai membuat kerangka Pendahuluan. Di dalamnya harus ada konsep latar belakang penulisan, ruang lingkup masalah yang akan terbahas dan tujuan pembahasan.
Kerangka pendahuluan dibutuhkan untuk membatasi penjabaran masalah supaya tidak melebar. Selain itu juga untuk mendeteksi apakah masalah yang akan terbahas di dalam artikel memang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat atau tidak. Di sisi lain, di dalam pendahuluan juga harus muncul alasan mengapa penulis artikel tertarik untuk menulis masalah tersebut.
4. Catat Landasan Teori dan Empiris
Sudah terjelaskan sebelumnya kalau artikel ilmiah merupakan artikel yang memenuhi kaidah ilmu pengetahuan. Nah, kaidah yang termaksudkan ialah artikel harus mengedepankan teori yang logis atau masuk akal serta harus berdasarkan pada pengalaman empirik yang sahih dan bisa ter-validasi.
Untuk itu, sebelum mulai menulis artikel ilmiah, silakan tulis dulu teori apa yang akan menjadi landasan penulisan. Nah, jika ada penulis artikel lain yang pernah menulisnya tetapi kurang lengkap, maka silakan masukkan kesimpulan tuilisannya sebagai landasan empirik.
5. Tulis Konsep Metode Pengumpulan Data
Penulis tidak boleh menulis teks artikel ilmiah kalau konsep metode pengumpulan data masih belum terbuat. Karena yang lumrah, masalah harus ter-observasi terlebih dahulu sampai semua data sudah terkumpul, baru penulisan artikel ilmiah bisa terlaksana.
Jangan menentukan jenis metode pengumpulan data bersamaan dengan kegiatan penulisan artikel ilmiah. Karena ini bukan cara yang efektif bahkan penelitian tidak akan maksimal sehingga data yang terkumpul pun tidak akan lengkap. Apalagi penulis artikel yang harus mengejar deadline kepenulisan.
6. Melakukan Riset Masalah
Kalau semua cara di atas sudah terlaksana dengan benar, maka itu berarti penulis sudah bisa melakukan riset atau penelitian terhadap masalah yang akan tertuang menjadi artikel. Silakan gunakan semua metode penelitian dan pengumpulan data yang sudah terkonsep apakah dengan sistem wawancara narasumber, membaca buku, membuat angket atau survey dan yang lain.
Setelah itu lakukan analisa secara menyeluruh terhadap semua data untuk menemukan kebenaran dari hipotesis yang muncul di awal. Apapun hasil analisa harus tertulis di dalam kerangka konsep karena nanti tulisan itu yang akan menjadi pembahasan penting di dalam artikel ilmiah.
Cara menulis naskah artikel ilmiah yang ketujuh adalah mulai menulis Bab Awal. Silakan mulai dengan menulis Judul, Nama Penulis, Nama Institusi, Nama Program Studi atau Nama Fakultas jika si penulis mahasiswa atau seorang dosen.
Setelah itu, masukkan abstrak atau ringkasan dari artikel dengan jumlah penulisan tidak lebih dari 250 kata. Setelah itu, masukkan keyword atau kata kunci yang menjadi inti sari dari keseluruhan artikel. Bisa juga kata kunci yang banyak muncul di dalam artikel ilmiah.
Di cara yang kedelapan ini, penulis sudah bisa menuliskan Pendahuluan sebagai bab penting di dalam artikel ilmiah. Silakan kerangka Pendahuluan yang sudah terbuat sebelumnya diketik ulang lalu cetak dan posisikan di lembar setelah Abstrak.
Kalau si penulis artikel ilmiah sudah membuat kerangka Pendahuluan di awal, maka penulisan akan menjadi lebih mudah. Karena si penulis tidak perlu berpikir untuk membuat kembali. Kerangka yang sudah terbuat tinggal editing saja dari segi jenis penulisan yang awalnya berbentuk bullet dan numbering diubah menjadi jenis kalimat narasi.
9. Tulis Metode Pengumpulan Data
Si penulis pastinya sudah membuat kerangka metode pengumpulan data atau metode penelitian. Nah, sekarang, kerangka tersebut harus tertuang di dalam artikel ilmiah, dan posisikan di lembar berikutnya setelah lembar Bab Pendahuluan. Tuliskan secara lengkap dari jenis data, cara mengumpulkan data hingga hasil analisis data.
Jika penulis menggunakan metode wawancara maka silakan cantumkan nama nara sumber dan jabatannya. Sedangkan kalau melakukan riset pustaka atau kepustakaan maka silakan cantumkan jumlah buku yang menjadi referensi penulisan.
10. Garap Hasil Riset di Bab Pembahasan
Bab Pembahasan merupakan bab terpenting di dalam sebuah artikel ilmiah. Karena di bab tersebut, hasil riset data akan tertuang sekaligus narasi tentang kebenaran hipotesis (tesis) atau justru penolakan terhadap hipotesis (antitesis) juga akan muncul.
Nah, penulis harus sudah menuang hasil penelitiannya tentang suatu masalah di dalam Bab Pembahasan. Silakan tuliskan semua hasil dengan menggunakan kalimat yang jelas, padat namun mudah terpahami. Kalau sudah selesai silakan akhiri dengan membuat Bab baru di lembar berikutnya lalu tuliskan Penutup. Tuliskan kesimpulan artikel dan akhiri dengan menulis saran dan harapan terhadap pembaca.
Itulah beberapa cara menulis artikel ilmiah dari awal sampai terakhir. Jangan lupa, sekalipun artikel sudah selesai maka jangan langsung posting di blog atau surat kabar melainkan lakukan pembacaan ulang terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya typo atau kesalahan penulisan. Kalau semua sudah aman, maka silakan posting artikel ilmiah agar bisa bermanfaat bagi khalayak ramai.