Antivirus merupakan salah satu software penting yang dapat melindungi laptop atau PC dari virus, malware, dan berbagai ancaman berbahaya lainnya. Setiap antivirus memiliki mekanisme perlindungan yang berjalan otomatis di latar belakang. Ada kalanya seseorang perlu mengetahui cara menonaktifkan antivirus, entah untuk keperluan instalasi software baru, mendownload resetter printer atau alasan lainnya.
Beberapa di antaranya menampilkan peringatan ketika menemukan aktivitas yang dianggap mencurigakan, bahkan meski berasal dari software yang sebenarnya aman.
Setiap program antivirus memiliki metode deteksi dan perlindungan yang berbeda. Ada yang langsung memblokir file, ada yang menampilkan peringatan, dan ada juga yang otomatis menghapus program yang dianggap mencurigakan. Situasi seperti ini bisa aja terjadi, terutama pada software yang memodifikasi sistem atau belum memiliki sertifikat digital resmi. Inilah yang membuat sebagian pengguna perlu menonaktifkan proteksi anti virus sementara.
Mengenal Potensi yang Bisa Terjadi Saat Antivirus Mati
Sebelum pengguna memutuskan untuk menonaktifkan fitur ini, pengguna perlu tahu dahulu apa yang terjadi jika antivirus dimatikan. Mengutip dari situs Microsoft, antivirus hadir untuk melindungi perangkat dari ancaman virus, malware, dan juga ransomware.
Jadi, yang terjadi bilamana pengguna mematikan antivirus memang cukup riskan. Perangkat bisa menjadi rentan terhadap serangan siber. Hal ini membuat perangkat pengguna lebih rentan mengalami kerusakan sistem, kehilangan data, pencurian data, dan kejahatan siber lainnya.
Selama antivirus dalam keadaan nonaktif, sebaiknya pengguna hanya menjalankan aktivitas yang benar-benar diperlukan dan menghindari membuka situs atau mengunduh file yang tidak jelas sumbernya. Hal ini penting dilakukan demi menjaga keamanan perangkat secara menyeluruh.
Mengingat pentingnya antivirus bagi perangkat, maka pengguna perlu segera mengaktifkan sistemnya kembali setelah mematikannya sementara. Tujuannya agar perangkat PC atau laptop pengguna tetap berfungsi optimal tanpa takut akan berbagai ancaman siber.
Cara Terbaru Menonaktifkan Antivirus Sementara di PC / Laptop Windows

Apabila pengguna benar-benar perlu menonaktifkan antivirus sementara, maka ada beberapa cara yang perlu diperhatikan. Cara mematikan fitur tersebut di Windows 7, 8, 10, dan 11 berbeda, tergantung sistem operasi (OS) dalam perangkat pengguna.
Karena itu, berikut panduan mudah cara mematikan atau menonaktifkan antivirus di pengaturan tiap versi Windows.
1. Windows 7
Khusus bagi pengguna yang mencari cara menonaktifkan antivirus Windows 7, langkah-langkahnya sangat mudah dan cepat. Pengguna hanya perlu mencari dan membuka program “Windows Defender” di Windows 7.
Jika pengguna ingin mematikan fitur pelindung tersebut secara sementara, maka cukup mengikuti beberapa langkah berikut!
- Masuk ke menu “Windows” atau tekan ikon Windows di keyboard untuk shortcut.
- Cari “Windows Defender”, lalu klik untuk melanjutkan.
- Pilih menu “Tools” dan klik ”Options”.
- Pilih “Administrator”, pengguna bisa menemukannya di bagian menu sebelah kiri.
- Pada kolom “Use this program”, pengguna akan menemukan centang.
- Hilangkan centang tersebut dengan mengkliknya untuk mulai menonaktifkan antivirus pada perangkat.
- Pilih “Yes” untuk melanjutkan permintaan.
2. Windows 8
Apabila PC atau laptop pengguna memakai Windows 8, maka cara mematikan fiturnya sedikit berbeda dengan cara sebelumnya. Namun, pengguna tidak perlu khawatir karena cara menonaktifkan antivirus di Windows 8 juga tidak kalah mudah, yaitu sebagai berikut:
- Klik “Start” atau klik tombol Windows di keyboard untuk shortcut agar masuk ke menu pengaturan.
- Ketik “Control Panel”, cari menu “System and Security”.
- Pilih menu “Security and Maintenance”.
- Pilih “Security” dan pilih “View in Windows Security”.
- Nonaktifkan pilihan “Real-Time Protection” untuk mematikan aktivitas antivirus sementara.
3. Windows 10
Pada dasarnya, cara menonaktifkan antivirus Windows 10 sama seperti di Windows 8. Ada beberapa perubahan dari versi-versi Windows yang sebelumnya, namun pengguna tidak perlu khawatir karena caranya tidak kalah cepat dan mudah.
Ada beberapa langkah untuk mulai menonaktifkan fitur tersebut secara sementara, seperti pada penjelasan di bawah!
- Pilih menu “Start” yang ada di layar atau ketik keyword “Windows” di keyword.
- Ketik “Settings” pada kolom pencarian untuk masuk ke menu pengaturan.
- Akan ada beberapa pilihan pengaturan, klik “Update & Security” untuk melanjutkan prosesnya.
- Klik “Windows Security”, posisinya ada di area sebelah kiri.
- Pilih “Virus & Threat Protection” dan klik “Manage settings”. Posisinya ada di bagian virus & threat protection settings.
- Klik atau geser toggle “Real-Time Protection” untuk menonaktifkan fitur antivirus sementara.
4. Windows 11
Jika pengguna menggunakan Windows 11, cara menonaktifkan antivirus Windows 11 mirip dengan Windows 10. Pengguna hanya perlu mengikuti beberapa langkah mudah berikut ini.
- Masuk ke menu pengaturan dengan mengklik tulisan “Start” yang ada di layar.
- Cari atau ketik “Settings” pada kolom pencarian untuk masuk ke menu pengaturan.
- Pada menu tersebut, akan ada beberapa pilihan pengaturan, klik “Update & Security” untuk melanjutkan prosesnya.
- Pilih “Windows Security”, yang posisinya ada di area sebelah kiri.
- Klik “Virus & Threat Protection”, lalu pilih “Manage settings”. Posisinya ada di bagian virus & threat protection settings.
- Klik atau geser toggle “Real-Time Protection” untuk menonaktifkan fitur antivirus sementara.
Jika aktivitas yang harus dilakukan tanpa antivirus telah selesai, maka segera aktifkan kembali fiturnya agar laptop atau PC terlindungi. Caranya dengan mengikuti cara di atas, lalu klik atau geser toggle “Real-Time Protection” untuk kembali mengaktifkannya.
Cara Mematikan Fitur Antivirus di Aplikasi Pihak Ketiga
Selain antivirus bawaan sistem Windows, terkadang ada juga antivirus yang aktif dari aplikasi pihak ketiga, seperti aplikasi Avast, McAfee, Norton Security, Kaspersky, BitDefender, dan sebagainya. Jika ingin mematikan sistem antivirus tersebut, maka pengguna bisa mengikuti beberapa langkah di bawah!
- Buka aplikasi antivirus dan masuk ke menu “Settings”, “Pengaturan”, “Tools”, atau “Options”, tergantung pada aplikasinya.
- Temukan pilihan antara “Disable protection”, “Turn off protection”, atau “Pause protection”, tergantung pada aplikasi. Semuanya punya fungsi yang sama, yaitu untuk mengaktifkan dan menonaktifkan perlindungan antivirus.
- Pilih durasi, tentukan berapa lama pengguna ingin sistem antivirus mati.
- Klik “Yes” atau “OK” untuk mengonfirmasi perintah, tergantung dengan aplikasi.
- Sistem antivirus akan mati selama waktu yang telah pengguna pilih dan kembali hidup setelah waktunya habis.
Untuk memastikan apakah sistem antivirus tersebut sudah kembali hidup, pengguna bisa kembali mengikuti semua langkah-langkah di atas. Jika belum kembali aktif, maka pengguna bisa mengaktifkannya lagi secara manual agar PC atau laptop terlindungi maksimal.
Setelah menonaktifkan antivirus, sebaiknya pengguna melakukan restart perangkat terlebih dahulu. Langkah ini membantu sistem menyesuaikan perubahan yang sudah dibuat dan memastikan semua proses keamanan berjalan kembali. Setelah perangkat menyala lagi, pengguna bisa melanjutkan menggunakannya sesuai kebutuhan dengan tenang.
Penutup
Sebelum menonaktifkan antivirus, pengguna harus memastikan file yang akan diunduh atau diinstal berasal dari sumber yang tepercaya. Menonaktifkan antivirus hanya untuk sementara, harus segera diaktifkan kembali setelah proses instalasi atau unduhan selesai agar keamanan dan privasi perangkat tetap terjaga.
Itulah beberapa cara menonaktifkan antivirus di laptop atau PC dengan sistem operasi Windows 7, 8, 10, dan 11. Ada juga cara menonaktifkannya untuk aplikasi pihak ketiga seperti Avast, McAfee, dan lain-lain. Jadi, apakah pengguna siap untuk mematikannya?












