Surat Pengunduran Diri Ahok Resmi Diserahkan, Siap Dukung 03

pengunduran diri Ahok

Surat pengunduran diri Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina telah resmi diserahkan pada hari Jumat, 2 Februari 2024. Informasi ini disampaikan langsung oleh Ahok sendiri dalam unggahan di akun X (Twitter), berikut dengan bukti berupa foto.

Basuki Tjahaja Purnama, atau yang lebih dikenal sebagai Ahok, menjelaskan jika dia ingin ikut berkampanye untuk mendukung kemenangan paslon nomor urut 03 Ganjar Mahfud. Ini adalah alasan kenapa Ahok mengundurkan diri dari jabatannya di PT Pertamina. 

Ahok: Ini Arah Politik Saya

Seperti apa yang sudah publik tahu, sebelum memiliki jabatan di Pertamina Ahok adalah seorang politikus. Karir politik Ahok dimulai pada tahun 2003, ketika dia berhasil memenangkan kursi legislatif dan menjabat sebagai DPRD di Bangka Belitung.

Karir politiknya pun semakin naik begitu dia mencalonkan diri sebagai Bupati Bangka Belitung, dan berhasil menang di dalam pemilu. Namanya mulai dikenal secara nasional begitu dia digandeng oleh Joko Widodo sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.

Ketika Jokowi naik menjadi presiden pada tahun 2014, Ahok pun mengisi kursi Gubernur DKI Jakarta yang kosong. Dia pun kembali mencalonkan diri di pilgub DKI selanjutnya, namun harus kalah dari Anies Baswedan yang berpartner dengan Sandiaga Uno.

Dari sinilah karir politik Basuki Tjahaja Purnama menurun, sebab dia tersandung kasus pelecehan agama dan menerima hukuman penjara. Setelah menjalani masa hukuman, Ahok pun fokus ke kehidupan barunya sebagai penguasa dan bekerja di Pertamina.

Baca Juga:  Terindikasi Pungli, Wali Kota Makassar Copot Plt Kasatpol PP

Namun, karena dikenal sebagai seorang politikus, tidak sedikit orang yang ingin tahu bagaimana arah politik Ahok di masa pilpres di tahun 2024 ini. Ahok pun menjawab dengan tegas bahwa dirinya mendukung paslon nomor urut 03 Ganjar Mahfud.

Hal ini sebenarnya tidak mengagetkan, mengingat partai politik Ahok adalah PDI Perjuangan. Jadi, wajar jika Ahok akan mendukung pasangan yang diusung oleh partai politiknya. Hanya saja, sebelum pengunduran diri Ahok, dia tidak bisa ikut kampanye. 

Karena itulah pengunduran diri Ahok kini telah resmi diberikan ke Pertamina agar dirinya bisa leluasa ikut kampanye Ganjar Mahfud.

“Ini dilakukan agar tidak ada yang bingung lagi soal arah politik saya,” tegas Ahok.

Komentar Aktivis 98 Soal Pengunduran Diri Ahok: Dia Ingin Menang Sendiri 

Sayangnya, pengunduran diri Ahok tidak disambut baik oleh sebagian kelompok masyarakat. Hal ini juga disampaikan oleh Rahmat Hidayat Pulungan, seorang aktivis 98 yang juga menjabat Komisaris PT Bukit Asam. Menurutnya, sikap Ahok itu sangat egois.

Rahmat pun menyayangkan kenapa Ahok mengundurkan diri dari Pertamina baru sekarang, padahal kampanye sudah dimulai sejak 4 bulan ke belakang. Belum lagi, pemilu sudah akan tiba dalam kurun waktu kurang dari dua minggu lagi, yaitu tanggal 14 Februari 2024.

Seharusnya, jika ingin mundur, Ahok harusnya mundur dari dulu dan bukan baru ikut kampanye dari sekarang. Bila hal ini baru Ahok lakukan sekarang, kesannya dia seperti orang yang tidak amanah dan tidak bertanggung jawab atas jabatannya di PT Pertamina.

“Harusnya kan dituntaskan sampai selesai karena sudah diberi kepercayaan, kalo gini kan kesannya dia ingin menang sendiri,” ungkap Rahmat.

Menurut Rahmat, ini adalah sikap yang tidak beretika, terutama karena surat pengunduran diri tersebut baru diberikan pada akhir bulan tepat setelah gajian. Dia menyayangkan, karena Ahok sendiri lah yang sering mengkritik orang tidak punya etika.

Baca Juga:  Warga Kampung Bayam Peluk Anies Sambil Menangis Soal Nasib

“Dia sendiri sama aja, gak punya etika,” ungkap aktivis 98 tersebut. 

Selain Ahok, Mahfud MD Juga Mundur dari Jabatan Menkopolhukam

Menariknya, bukan hanya Ahok saja yang mengundurkan diri dari jabatannya di pekan ini. Mahfud MD juga telah melakukan hal yang sama satu hari sebelumya, yaitu tanggal 1 Februari 2024. 

Surat pengunduran diri Mahfud MD sebagai Menkopolhukam telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada hari Kamis. Hal ini karena Mahfud tidak ingin ada politik kepentingan dalam sisa kampanye yang masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

“Saya harus fokus ke tugas lain, sehingga memutuskan untuk berhenti,” ungkap Mahfud ketika ditanya tentang apa alasan pengunduran dirinya.

Kepada calon penggantinya, Mahfud MD menitip pesan untuk fokus kepada pelanggaran HAM berat yang tadinya sedang diusut. Menurutnya, pelanggar HAM berat harus mendapatkan ganjaran yang sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

Dengan mundurnya Mahfud MD, kini hanya tinggal paslon nomor urut 2 yang masih memiliki jabatan pemerintahan di sisa pemilu tahun ini. Hal ini karena Prabowo Subianto masih menjabat sebagai Menhan, sedangkan Gibran sebagai Wali Kota Solo.

Seharusnya, mengikuti jejak pengunduran diri Ahok dan Mahfud MD, Prabowo dan Gibran juga perlu mengundurkan diri dari jabatan masing-masing. Hal ini untuk mencegah konflik kepentingan dan agar posisi mereka sebagai pelayan rakyat tidak terbengkalai.