Salahi Aturan, Satpol PP di Kota Siantar Copot Baliho Ganjar

baliho Ganjar

Beberapa hari belakangan ini, video berisi pencopotan baliho Ganjar dengan cepat mencuri perhatian publik. Tidak sedikit orang yang bertanya-tanya apa yang terjadi dan apa yang sehingga baliho calon presiden Indonesia yang satu ini harus lepas dari tempatnya.

Usut punya usut, ternyata alasan Satpol PP mencopot baliho Ganjar adalah karena ada pelanggaran Pemerintah Kota Siantar, yang merupakan lokasi di mana video pencopotan itu berasal pun membenarkan jika Ganjar menyalahi aturan pemasangan baliho.

Semua Baliho Akan Dicopot Jika Tidak Sesuai Aturan

Pemerintah Kota Siantar, Sumatera Utara, mengkonfirmasi jika pencopotan baliho dan poster Ganjar adalah benar. Alasannya adalah karena baliho tersebut terpasang di tempat yang tidak seharusnya. Pemasangan baliho menyalahi aturan sehingga harus menerima sangsi secara tegas.

Lebih jauh, Pemerintah Kota Siantar mengatakan jika aturan ini tidak hanya berlaku untuk Ganjar, namun untuk paslon dan peserta Pemilu lainnya. Sebelum masa kampanye, tidak boleh ada peserta Pemilu yang memasang atribut kampanye apapun di tempat umum.

“Sejauh ini cuma di fasilitas umum, tapi kalo rumah penduduk enggak,” jelas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Pematangsiantar, Junaedi Antonius Sitanggang.

Harapannya, tidak akan ada lagi bakal calon presiden, wakil presiden, dan peserta Pemilu lain yang mencuri start dan mulai memasang baliho dan poster saat masa kampanye belum mulai. Terutama di jalan dan di lingkungan pendidikan seperti sekolah.

Jadi, alasan pencopotan baliho Ganjar itu memang murni karena menyalahi aturan dan bukan karena alasan lain. Sebab, baliho dan poster tersebut terpasang di dekat sekolah, yang termasuk ke dalam lingkungan pendidikan. Jadi harus dicopot Satpol PP.

Baca Juga:  Dirty Vote Ungkap Kejanggalan Partai Gelora Bisa Ikut Pemilu

Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno: Masyarakat Kita Sudah Sangat Cerdas

Berkaitan dengan video pencopotan baliho Ganjar di Sumatera Utara, Sandiaga Uno berkomentar dan memuji jika Masyarakat Indonesia sudah melek demokrasi. Sandiaga mengatakan jika masyarakat sudah dewasa dalam menghadapi demokrasi yang kini terjadi.

Sebagai ketua badan pemenangan pemilu (Bappilu) PPP untuk pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Sandiaga Uno enggan berkomentar banyak soal video pencopotan baliho Ganjar. Dia meminta masyarakat bisa menilai sendiri soal hal ini karena ini sudah di luar kuasa Sandi.

“Kami ingin menghadapi semua tantangan ini dengan sikap yang positif. Terus positive thinking dan husnudzon,” ungkap Sandiaga Uno, 12 November 2023.

Menurutnya, kita semua harus menghadapi proses pemilihan umum dengan penuh suka cita. Tidak perlu berlarut-larut dalam masalah hanya karena baliho, poster, dan hal-hal sejenisnya, kita harus belajar dari Pemilu 2019 dan mencegah hal itu terulang.

“Harus menyambut dengan suka cita dong, ya soalnya kan ini momen yang sangat menggembirakan,” lanjutnya.

Masa kampanye untuk Pemilu 2024 masih belum secara resmi mulai, namun bukan berarti pengenalan bakal capres dan cawapres ke masyarakat harus terus ditahan-tahan. Pemasangan baliho adalah salah satu cara untuk mengenalkannya ke masyarakat. 

Hanya saja jika hal menyalahi aturan, mau tidak mau semua ada konsekuensinya. Hal ini juga berlaku untuk pencopotan baliho Ganjar Pranowo yang terjadi beberapa hari silam di Kota Siantar, Sumatera Utara. 

Popularitas Ganjar Pranowo di Sumatera Masih Belum Maksimal 

Pemilihan presiden dan wakil presiden sudah dekat, namun Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno membenarkan jika hingga kini popularitas Ganjar di Sumatera masih belum maksimal. Masih banyak orang yang belum mengenal Ganjar dengan lebih dekat.

Baca Juga:  Video Kiky Roasting Ganjar Banyak Di-cut, Kiky: Sudah Kuduga

“Masih banyak masyarakat kita belum kenal dengan Pak Ganjar,” jelas Sandiaga begitu membicarakan tentang popularitas Ganjar Pranowo di Sumatera.

Itulah alasan mengapa tim sukses Ganjar Pranowo memasang baliho, yaitu sebagai media pengenalan kepada masyarakat luas. Selain baliho, alat peraga kampanye lain seperti kaos juga terbilang efektif untuk mengenalkan Ganjar ke masyarakat yang lebih luas.

“Ketika sudah kenal, 80% dari mereka langsung suka dengan Pak Ganjar,” tambah Sandiaga.

Klaim Sandiaga Uno tersebut bukan tanpa alasan. Sebab menurut data, elektabilitas Ganjar naik setelah masyarakat mengenalnya dengan lebih dekat, jadi timnya semakin gencar untuk mengenalkan profil Ganjar ke masyarakat yang lebih luas.

Selain Sandiaga Uno dan PPP, ada banyak partai lain yang mendukung Ganjar dalam pemilihan umum kali ini. Misalnya seperti Partai Hanura dan Partai Perindo. Ganjar sendiri berasal dari Partai PDI Perjuangan (PDIP) dan akan maju berpasangan dengan Mahfud MD.

Rencananya, masa kampanye akan resmi mulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Jadi, memang masih ada beberapa minggu lagi sebelum semua peserta Pemilu bisa memasang alat kampanye di tempat dan di fasilitas umum.

Hal ini juga berlaku untuk poster dan baliho Ganjar. Sehingga, Ganjar dan tim bisa kembali memasang baliho tersebut setelah kampanye sudah resmi mulai pada akhir bulan November yang akan datang.