Politik Dinasti? Sederet Anak Mantan Kepala Daerah di Sulsel Bakal Maju Pilkada

anak mantan kepala daerah di sulsel

Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada tahun 2024 di Sulawesi Selatan (Sulsel) akan berlangsung menarik. Bagaimana tidak, ada sejumlah anak mantan kepala daerah di Sulsel akan bersaing di Pilkada tahun ini.

Sejak berita ini terbit, tercatat ada 3 nama yang berpeluang besar akan bertarung di Pilkada Luwu, Enrekang, dan Palopo.

Adapun ketiga anak mantan kepala daerah tersebut yaitu 

  • Anak mantan Bupati Enrekang Muslimin Bando, yaitu Mitra Fakhruddin MB.
  • Anak mantan Bupati Luwu Basmin Mattayang: Andi Muhammad Arham Basmin.
  • anak mantan Wali Kota Palopo Judas Amir: Farid Kasim Judas (FKJ).

Arham sebagai anak dari mantan Bupati Luwu sudah menyampaikan niatnya untuk bertarung di Pilkada Luwu. Bahkan ia sudah menunjuk anggota DPRD Luwu, Rahmat sebagai pendampingnya.

“Saya nyatakan maju itu bukan karena dorongan orang tua, tidak. Momentum saya maju bukan atas pilihan Pak Basmin. Cuma memang Pak Basmin mendukung, karena kalau ada jalannya kenapa tidak,” kata Arham kepada awak media, Selasa (14/5/2024).

Sementara itu, Mitra juga menyatakan ia akan maju sebagai calon Bupati Enrekang. Anggota DPR RI itu sudah mendapat izin dan dukungan dari PAN untuk bertarung di Pilkada mendatang.

“Iya Alhamdulillah, rekomendasi dari DPP PAN sudah saya terima, rekomendasi ini pastinya menjadi modal untuk berjuang di Pilkada,” ucapnya.

Selanjutnya, Farid yang merupakan anak dari mantan Wali Kota Palopo menyatakan telah mempersiapkan diri untuk Pilwalkot Palopo. Farid berterus terang ingin melanjutkan apa yang dimulai sang ayah, Judas Amir, selama menjabat sebagai Wali Kota Palopo selama dua periode.

“Pak Judas sebagai Wali Kota Palopo sudah banyak menebar kebaikan, nah kebaikan-kebaikan tidak boleh terhenti. Insyaallah, saya akan menebarkan kebaikan dan melanjutkan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga:  Kaesang Berikan 20 Nama Rekomendasi PSI di Pilkada Sulsel

Politik Dinasti Bisa Tercipta di Sulsel

Sementara itu di sisi lain, pakar politik dari Unhas Ali Armunanto mengutarakan, Pilkada 2024 di sejumlah daerah Sulsel akan monoton. Hal ini tidak lain adalah karena para calon pimpinan daerah yang maju mengambil keuntungan dari orang tuanya. Adapun keuntungan yang termaksud di sini adalah jaringan yang telah dibangun oleh orang tua mereka.

“Anak mantan kepala daerah ini adalah proksi dari orang tuanya. Proksi itu artinya perwujudan kekuatan politik seseorang yang direpresentasikan melalui orang lain. Jadi sebenarnya, tetap Basmin di Luwu, pak Judas di Palopo dan Muslimin Bando di Enrekang yang bertarung tapi dalam bentuk wujud anaknya. Pasti monoton, terus ada kemudahan politik atau privilege yang mereka dapatkan di Pilkada nanti. Karena jaringan politik memang sudah dibangun oleh orang tuanya,” terang Ali, Selasa (14/5).

Ali melanjutkan, fenomena ini juga tidak terlepas dari manuver yang dilakukan oleh masing-masing partai politik yang memaksa anak mantan Kepala Daerah maju di Pilkada mendatang. Langkah ini sebagai jalan instan untuk mendapatkan kemenangan di sejumlah daerah. Akan tetapi, dampak buruk yang terjadi adalah bisa lahirnya politik dinasti daerah.

“Banyak parpol yang menempuh jalan instan agar tidak terlalu bekerja keras, jadi memanfaatkan local strong family untuk meraih kemenangan secara gampang. Pasti ada agenda setting di dalamnya, dan semuanya akan terkait. Dampak buruknya akan muncul dinasti politik di satu daerah, sebenarnya debatable apakah dinasti politik ini berdampak baik atau buruk,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ali menilai, jika itu terjadi, maka kekuasaan akan selalu terpusat pada satu keluarga saja. Menurutnya, ini akan berdampak buruk karena politik hanya dinikmati pihak tertentu.

Baca Juga:  Mengenal Siapa John Rende, Politisi yang Ajak Makan Babi

“Tapi kalau kita lihat dari konteks sirkulasi kekuasaan, maka kekuasaan itu hanya akan terpusat pada satu keluarga saja, nah itu yang menjadi buruk karena tidak dinikmati oleh kekuatan politik lain, itu efek yang bisa muncul,” ungkapnya.

Penulis: Team Writer KetikmediaEditor: Team Writer Ketikmedia