Ketikmedia.com – Jika ada pertanyaan siapa penemu bola lampu, mungkin akan langsung terbesit nama Thomas Alva Edison. Padahal, sebenarnya bola lampu telah ditemukan pada tahun 1800, hampir setengah abad sebelum kelahiran Thomas Alva Edison.
Bola lampu merupakan hasil dari pengembangan ilmuwan sebelum Thomas Alva Edison menciptakan lampu yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Lantas, siapa penemu bola lampu sebenarnya? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan dari Ketik Media berikut inI!
Sejarah Penemuan Bola Lampu
Bagi yang penasaran siapa penemu bola lampu yang asli, maka harus menelisik ke sejarah penemuannya. Bukan Thomas Alva Edison saja, ternyata penemuan bola lampu sudah lebih dulu ditemukan oleh beberapa orang, jauh sebelum Thomas lahir.
Sehingga, penemuan ini mulai diteliti dan dikembangkan agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam sejarahnya, berikut ini alur penemuan bola lampu hingga bisa bermanfaat sebagai penerangan sampai sekarang:
1. Alessandro Volta (1802)
Alessandro Volta seorang penemu asal Italia awalnya menemukan bahwa aliran listrik ternyata bisa mengalir lewat tembaga, seng, air garam, dan kardus menggunakan kawat tembaga. Saat adanya penemuan aliran listrik ini, banyak penemu lainnya yang saling berlomba untuk menemukan cara menghasilkan penerangan.
Banyak penemu yang mulai meneliti tentang aliran listrik agar tetap stabil dan bisa berguna untuk penerangan sehari-hari. Pada hasil penemuan Alessandro Volta ini belum menemukan bola lampu yang efektif sebagai penerangan.
2. Humphry Davy (1809)
Setelah penemuan aliran listrik oleh Alessandro Volta, pada tahun 1809 Humphry Davy seorang penemu asal Inggris mulai menunjukkan penemuannya. Humphry Davy telah berhasil menemukan cara untuk mengalirkan aliran listrik ke platinum berbentuk busur.
Hasil aliran listeik tersebut bisa membuatnya bersinar terang. Sehingga penemuan Humphry Davy ini mulai bisa berfungsi sebagai penerangan pada masa itu. Tetapi, penemu Humphry Davy belum menemukan bola lampu.
3. Michael Faraday (1831)
Kemudian pada tahun 1831, Michael Faraday, seorang murid Humphry Davy mulai mengembangkan penemuan sebelumnya. Michael Faraday mengembangkan penemuan Humphry Davy dengan menggunakan generator yang menjadikan saklarnya jadi lebih besar.
Sebelumnya, Humphry Davy telah menggunakan 2 buah karbon berdekatan untuk menghantarkan listrik agar bisa menghasilkan cahaya. Sayangnya, hasil lampunya tersebut terlalu terang, sehingga rawan terbakar, boros biaya, dan kurang cocok untuk penerangan rumah tangga.
Oleh sebab itu, Michael Faraday mulai mengembangkannya agar bisa menerangi di beberapa tempat saja. Pada saat itu, Michael Faraday mengembangkan penerangan untuk marcusuar dan persimpangan jalan.
4. Frederick de Moleyns (1840)
Frederick de Moleyns adalah ilmuwan asal Inggris yang turut serta dalam penemuan lampu pada tahun 1840. Saat itu, Frederick de Moleyns jadi ilmuan pertama yang mendapatkan paten untuk lampu pijar.
Frederick de Moleyns mulai memanaskan karbon bubuk menggunakan 2 kawat platina dan menambahkan bola kaca agar lampu lebih bersinar. Sayangnya, kawat yang digunakan Frederick de Moleyns cepat meleleh.
Sehingga, lampu masih belum bisa terakses oleh masayrakat secara umum karena cukup mahal jika harus sering menggantinya.
5. Joseph Swan (1860)
Kemudian, Joseph Swan mulai mencari cara agar kawat lampunya tidak mudah meleleh dan cepat hangus saat menghantarkan listrik. Pada tahun 1960, Joseph Swan mulai mengembangkan penerangan elektriknya.
Joseph Swan nulai menggunakan desain lampu yang berbentuk bola kedap untuk mengurangi oksidasi. Sehingga, bola kedap tersebut bisa meminimalisir atau menghambat pembakaran saat lampu menyala.
Lalu, agar lebih terjangkau, maka Joseph Swan memanfaatkan kawat kertas karbon di bagian bola lampu kacanya. Sayangnya, hasil penciptaannya tersebut masih banyak kekurangan. Salah satu kekurangannya adalah oksidasi pada lampu masih belum bisa dicegah secara efektif. Oleh sebab itu, penemuan Joseph Swan hanya bertahan beberapa menit saja.
6. Thomas Alva Edison (1879)
Ketika melihat kekurangan lampu dari hasil pengembangan Joseph Swan, Thomas Alva Edison mulai berusaha untuk mengembangkannya. Thomas Alva Edison bersama 6.000 timnya mulai mencoba mengembangkan lampu pada tahun 1879.
Saat itu, Thomas Alva Edison mencoba menggunakan berbagai bahan untuk kawat lampu agar tidak mudah meleleh dan terbakar. Kemudian, Thomas Alva Edison memanfaatkan karbon bambu sebagai bahan dasar kawat yang berukuran sangat tipis.
Ukuran kawat dan bahan dasarnya tersebut cukup efisien dan bisa mengurangi pembakaran saat lampu menyala. Selain itu, Thomas Alva Edison juga mulai memperbaiki ruang kedap yang sebelumnya diciptakan oleh Joseph Swan.
Dari hasil pengembangan Thomas Alva Edison, akhirnya bola lampu bisa menyala selama 600 jam. Jadi bola lampu hasil pengembangan Thomas Alva Edison inilah yang sampai sekarang bisa memenuhi penerangan rumah tangga sehari-hari.
Mengapa Thomas Alva Edison yang Paling Terkenal?
Dari sejarah di atas, tentu Anda bisa menyimpulkan siapa penemu bola lampu pertama di dunia. Sebenarnya, tidak ada salahnya jika menyebut Thomas Alva Edison sebagai penemu bola lampu. Asalkan, Anda mengetahui bahwa Thomas Alva Edison bukanlah satu-satunya penemu lampu di dunia.
Hanya saja, namanya menjadi paling terkenal karena Thomas Alva Edison berhasil menemukan lampu yang mudah dijangkau oleh masyarakat umum. Thomas Alva Edison berhasil menciptakan lampu yang efisien daripada penggunaan obor dan lilin sebagai penerangan.
Hadirmya bola lampu ini jadi penemuan besar yang memang tidak lahir dari satu gagasan dan pengembangan saja. Para penemu dan pengembang lampu telah berdedikasi untuk menciptakan penerangan yang terbaik untuk kehidupan masyarakat sehari-hari.
Peran Lanjutan Thomas Alva Edison
Saat bola lampu berhasil ditemukan, Thomas Alva Edison lanjut bekerja sama dengan para insinyur dan pengusaha untuk membangun perusahaan penyedia listrik. Salah satu perusahaan penyedia listriknya adalah Edison Electric Light Company.
Sayangnya, Thomas Alva Edison harus bersaing ketat dengan George Westinghouse dan Nikola Tesla dalam Perang Arus Listrik. Meski pada akhirnya Thomas Alva Edison kalah dalam perang arus tersebut, tetapi bola lampu ciptaannya tetap jadi sumber pencahayaan lebih dari 1 abad.
Dari penemuan dan pengembangan bola lampu Thomas Alva Edison membuka jalan bagi evolusi bola lampu. Adapun evolusinya, yaitu sebagai berikut:
- 1904: Penggunaan filamen tungsten pengganti karbon agar bisa meningkatkan usia lampu
- 1930-an: Penggunaan gas argon dan nitrogen untuk mengurangi penguapan filamen
- 1950-an: Lahirnya lampu neon dan lampu fluoresen
- 2000-an: Mulai mengenalkan lampu LED yang lebih hemat energi dan tahan lama
Dari penemuan bola lampu tersebut tentu membawa dampak positif dalam berbagai bidang kehidupan. Mulai dari bidang industri, kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga rumah tangga sekalipun merasakan dampak positifnya.
Dari penjelasan di atas, Anda bisa memahami siapa penemu lampu pertama sebelum Thomas Alva Edison dan bagaimana sejarahnya. Dari perjalanan menemukan bola lampu, membutuhkan inovasi dan gagasan untuk mengembangkan penemuan yang berhasil mengubah dunia.
Selain itu, adanya kerja sama tim yang baik mampu menyempurnakan penemuan lampu yang manfaatnya masih bisa dirasakan sampai sekarang. Dengan begitu, kesimpulan siapa penemu bola lampu adalah beberapa orang penemu yang kemudian berhasil dikembangkan dengan sempurna oleh Thomas Alva Edison.












