Ketikmedia.com – Penasaran dengan apa saja peraturan pertandingan pencak silat? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini supaya bisa paham.
Pencak silat merupakan olahraga dari Indonesia. Olahraga bela diri ini cukup diminati orang Indonesia, terbukti dari banyaknya atleti silat serta perguruan silat di Indonesia.
Selain itu, pencak silat juga kerap memberikan prestasi untuk Indonesia ketika berlaga di kompetisi internasional. Di dalam negeri, juga kerap berlangsung sebuah kompetisi pertandingan antar pesilat.
Jika kamu ingin memahami atau belajar lebih mengenai pencak silat, pastikan terlebih dahulu memahami peraturan pertandingan pencak silat terbaru agar tidak salah ketika belajar maupun berkompetisi.
Peraturan Pertandingan Pencak Silat
Mungkin banyak pecinta olahraga yang penasaran dengan peraturan pertandingan pencak silat dikeluarkan oleh siapa? Jawabannya adalah IPSI atau Ikatan Pencak Silat Indonesia.
Peraturan-peraturan pertandingan yang dirilis IPSI tersebut mencakup banyak hal, mulai dari durasi pertandingan, kategori pertandingan, penilaian, hingga pelanggaran. Untuk lebih lengkapnya berikut ini Ketikmedia.com rangkum untuk kamu.
1. Arena Pertandingan Pencak Silat
Pada kompetisi resmi, pertandingan pencak silat berlangsung dalam sebuah arena. Sehingga ada batasan-batasan untuk membatasi gerak pemain.
Arena pencak silat berbentuk segi empat dengan setiap sisi punya panjang 10 meter. Selain itu ada tambahan 1 metr tiap sisi guna area keselamatan.
Arena pencak silat memakai matras non-slip yang punya ketebalan 5 cm. Di dalam arena terdapat lingkaran dengan diameter keliling 8 meter sebagai arena pertandingan, serta tanda biru dan merah untuk memulai pertandingan.
2. Kategori Pertandingan Pencak Silat
Terdapat beberapa kategori dalam pertandingan dalam pencak silat, dari usia dini hingga dewasa. Kategori tersebut juga mencakup pemain putra da putri.
Dalam edaran IPSI, setidaknya terdapat 8 kategori sebagai berikut.
- Pra usia dini putra putri (kurang dari 5 tahun)
- Usia dini 1 putra putri (5-8 tahun)
- Usia dini 2 putra putri (8-11 tahun)
- Pra remaja putra putri (11-14 tahun)
- Remaja putra putri (14-17 tahun)
- Dewasa putra putri (17-45 tahun)
- Master A putra putri (46-60 tahun)
- Master B putra putri (di atas 60 tahun)
Selain usia, ada juga kategori berat badan pemain yang sangat bervariasi untuk putra dan putri, mulai dari 39 kg hingga 110 kg.
3. Durasi Laga
Peraturan pertandingan pencak silat IPSI terbaru selanjutnya adalah mengenai durasi laga. Waktu permainan atau durasi laga tentunya juga diatur dalam pencak silat.
Untuk tiap kategori, pencak silat punya durasi yang berbeda-beda. Adapun lengkapnya sebagai berikut.
- Usia dini 1 dan 2, menggunakan 2 babak dengan waktu 1 menit 30 detik per babak.
- Pra-remaja, remaja, dan dewasa, Usia dini 1 dan 2, menggunakan 3 babak dengan waktu 2 menit per babak.
- Master A, menggunakan 2 babak dengan waktu 1 menit 30 detik per babak.
- Master B, menggunakan 2 babak dengan waktu 1 menit per babak.
Semua kategori di atas sama-sama punya 1 menit untuk waktu istirahat. Waktu pertandingan juga bisa saja berhenti jika wasit menghentikan pertadingan.
Selain itu, waktu berjalan ketika panitia memukul gong. Pada 50 detik terakhir akan ada tanda tepukan.
4. Perlengkapan Pertandingan
Dalam suatu laga pencak silat, perlengkapan yang pesilat gunakan tentu jadi perhatian utama. Pesilat harus memakai seragam pencak silat hitam standar tanpa garis dan terdapat logo IPSI di dada kanan, jika ada lambang daerah maka ada di dada kiri.
Lengan baju dan celana pesilat tidak boleh digulung. Selain itu pesilat harus memakai pelindung tubuh atau body protector yang umumnya warna hitam, pelindung kemaluan, pelindung gusi, pelindung tulang kering, hingga pelindung lengan.
5. Pelanggaran dalam Laga
Pada saat bertanding, atlet pesilat tidak boleh melakukan pelanggaran. Adapun pelanggaran terbagi menjadi tiga, yakni pelanggaran ringan, sedang, hingga berat.
A. Pelanggaran Ringan
Beberapa pelanggaran ringan mencakup beberapa hal seperti pesilat tidak melakukan ‘pola langkah’ sebelum melakukan serangan, pesilat berlari, pesilat keluar dari arena dengan sengaja, kaki pesilat tidak dalam sikap pasang, pesilat tidak mengepalkan kedua tinjunya, hingga pesilat tidak mengikuti instruksi wasit.
B. Pelanggaran Sedang
Sementara itu, beberapa pelanggaran sedang seperti mencengkeram leher lawan, menginjak paha lawan ketika lawan di bawah, memukul lawan ketika lawan jatuh, mencakar, hingga menyerang ketika waktu sudah selesai.
C. Pelanggaran Berat
Untuk pelanggaran berat juga ada beberapa hal, seperti menyerang bagian tubuh yang tidak sah seperti kepala dan kemaluan lawan, menyentuh wasit ketika bertanding, menggigit dan meludahi lawan, hingga berdiri sambil menunjuk jari ke arah wajah lawan.
6. Penilaian dalam Pertandingan
Penilaian diperlukan untuk menentukan pemenang dalam laga pencak silat. Oleh karena itu hal ini perlu jadi perhatian pemain.
Pesilat yang mampu melakukan seragan tangan yang berhasil akan dapat 1 poin, serangan kaki yang berhasil akan dapat 2 poin, sedangkan teknik menjatuhkan yang berhasil akan dapat 3 poin.
Selain itu untuk mendapatkan nilai lain yakni nilai teknis, perlu pesilat perhatikan bahwa pesilat perlu melakukan on guard position atau sikap passang, lalu step pattern atau pola langkah, kemudian menyerang atau bertahan.
Pesilat yang jadi pemenang pertandingan adalah pesilat yang punya jumlah poin tertinggi. Jika poinnya seri, maka pemenang ditentukan melalui beberapa hal seperti, nilai hukuman, nilai teknis, hingga babak tambahan.
7. Aba-aba Pertandingan
Dalam pencak silat, atlet maupun petugas perlu memerhatikan aba-aba. Pasalnya aba-aba menjadi tanda mulai atau tidaknya laga.
Tercatat, ada tiga aba-aba dalam pertandingan silat. Aba-aba ‘sedia’ agar atlet dan petugas bersiap mulai laga, aba-aba ‘mulai’ untuk memulai laga, kemudian aba-aba ‘ti’ untuk menghentikan laga.
8. Aturan untuk Pelatih
Untuk pelatih, saat pertandingan harus duduk di luar gelaggang yang berada di sisi masing-masing pinggir arena. Sama seperti atlet, selama pertandingan berlangsung pelatih harus menggunakan seragam pencak silat hitam standar.
9. Kemenangan Mutlak
Kemenangan mutlak untuk salah satu pesilat yang berlaga bisa diambil ketika lawannya jatuh karena mendapat serangan yang sah lalu tidak bisa bangkit atau berdiri lagi dalam hitungan sampai 10 oleh wasit.
10. Protes Pelatih
Pelatih silat harus berdiri dalam arena kotak pelatih dan mengangkat kartu protes dengan tangan kanan ketika hendak protes. Pelatih dapat 2 kartu protes dalam setiap pertandingan, yang berguna untuk tiga babak.
Perlu dipahami bahwa pelatih bisa melakukan protes jika keberatan dengan keputusan waist dan meminta untuk melihat video replay.
Penutup
Itulah daftar 10 peraturan pertandingan pencak silat yang perlu pesilat pahami. Pemahaman mengenai aturan-aturan itu tentu akan membantu pesilat menjadi atlet yang baik dan tidak menyalahi ketetuan.
Bagi kamu yang baru belajar olahraga bela diri Indonesia ini dan ingin mendalaminya, semoha ulasan mengenai peraturan pertandingan pencak silat di artikel ini bisa membantu kamu dalam belajar maupun praktek di kompetisi.












