Peraturan Jalan Cepat Paling Pokok dan Penjelasannya

Peraturan Jalan Cepat Paling Pokok dan Penjelasannya
Potret beberapa atleti di lintasan jalan cepat (Pexels RUN 4 FFWPU)

Ketikmedia.com – Peraturan jalan cepat perlu kamu pahami jika ingin mencoba memainkan olahraga tersebut. Diketahui bahwa terdapat beberapa aturan-aturan dalam olahraga jalan cepat yang perlu pemain patuhi.

Jalan cepat merupakan salah satu cabang dalam olahraga atletik. Dalam olahraga ini, atlet harus bergerak maju dengan cara berjalan untuk mencapai garis finish. Hampir mirip dengan lomba lari, namun jalan cepat mengharuskan atletnya untuk berjalan, bukan lari cepat.

Meskipun terbilang cukup simpel secara penerapan, jalan cepat punya aturan yang cukup ketat. Para atlet yang berkompetisi wajib menaati aturan-aturan tersebut, pasalnya ada juri yang senantiasa memantau atlet ketika berkompetisi.

Lalu, apa saja pokok peraturan jalan cepat? Guna memahami hal tersebut, simak daftar dan penjelasannya berikut ini.

Peraturan Jalan Cepat

Pada perlombaan jalan cepat, terdapat juri lintasan yang bertugas mengevaluasi teknik atlet jalan cepat dan mengecek apakah atlet tersebut melakukan pelanggaran atau tidak. Dengan pantauan seketat itu, atlet jalan cepat wajib memahami peraturan yang berlaku.

Jika belum paham apa saja aturannya, berikut ini Ketikmedia.com telah sebutkan pokok peraturan jalan cepat lengkap dengan penjelasannya.

1. Kaki Harus Selalu Menapak Tanah

Peraturan jalan cepat pokok dalam lomba jalan cepat adalah kaki harus selalu menapak tanah. Saat berjalan cepat, salah satu kaki (depan atau belakang) harus selalu menyentuh tanah. Kaki depan harus sudah menginjak tanah sebelum kaki belakang diangkat untuk melangkah.

Baca Juga:  Peraturan Offside dalam Sepak Bola Berlaku Jika Ada Hal ini!

Hal ini yang membedakan jalan cepat dari lari. Aturan ini memastikan atlet berjalan, bukan berlari, meskipun kecepatannya sangat tinggi.

Juri mengawasi dengan ketat untuk memastikan atlet tidak “melayang” seperti saat berlari. Jika kedua kaki lepas dari tanah secara bersamaan (bahkan hanya sebentar), ini disebut lifting dan dianggap pelanggaran.

2. Kaki Harus Lurus

Kemudian, aturan yang kedua adalah kaki atlet harus lurus. Kaki depan yang menyentuh tanah harus lurus, tidak boleh menekuk di lutut saat kaki tersebut menahan berat tubuh. Lutut hanya boleh menekuk setelah tubuh melewati kaki tersebut.

Juri memperhatikan apakah lutut atlet tetap lurus dari saat kaki depan menyentuh tanah hingga tubuh melewatinya. Aturan ini memastikan gerakan jalan cepat terkontrol dan tidak seperti lari, sekaligus menguji kekuatan dan teknik atlet.

3. Start Posisi Berdiri

Selanjutnya, pokok peraturan jalan cepat selanjutnya adalah start dengan posisi berdiri. Jalan cepat dimulai dengan posisi berdiri, bukan jongkok seperti lari sprint. Atlet berdiri di garis start dan mulai berjalan saat wasit memberikan aba-aba.

Atlet berdiri dengan satu kaki di depan, siap melangkah begitu wasit meniup peluit atau menembakkan pistol start. Start berdiri sesuai dengan sifat jalan cepat yang fokus pada teknik berjalan, bukan ledakan kecepatan seperti lari.

4. Kartu Kuning dan Merah

Kemudian, dalam perlombaan jalan cepat juga ada kartu kuning dan merah. Juri menggunakan kartu kuning untuk memperingatkan atlet yang melanggar aturan. Jika pelanggaran terus terjadi, atlet bisa mendapat kartu merah, yang berujung pada diskualifikasi.

Untuk kartu kuning, juri menunjukkan kartu kuning jika melihat pelanggaran kecil, seperti lutut mulai menekuk atau kaki hampir melayang. Sementara itu, untuk kartu merah, jika atlet mendapat tiga kartu kuning dari juri yang berbeda, atlet tersebut akan dapat kartu merah.

Baca Juga:  Peraturan Bola Tangan Lengkap, Durasi Hingga Jumlah Pemain

Sistem kartu memastikan atlet mematuhi aturan teknik jalan cepat, menjaga keadilan dalam kompetisi.

5. Jarak Lintasan

Selain sebutkan pokok peraturan jalan cepat, kamu juga perlu memahami jarak lintasan jalan cepat. Dalam kompetisi resmi seperti Olimpiade, jalan cepat memiliki dua jarak utama, 20 kilometer untuk putra dan putri, serta 50 kilometer hanya untuk putra

Jarak ini menentukan strategi atlet, karena mereka harus menjaga teknik dan kecepatan selama waktu yang lama

Tips Menaati Peraturan Jalan Cepat

Untuk memastikan atlet pemula dapat mematuhi pokok peraturan jalan cepat dan menghindari pelanggaran, berikut adalah tiga tips praktis.

1. Latih Teknik Kaki Selalu Menapak dengan Konsisten

Fokus pada latihan menjaga salah satu kaki selalu menyentuh tanah. Gunakan latihan drill jalan cepat di lintasan pendek (50-100 meter) dengan kecepatan sedang, sambil memastikan kaki depan sudah menapak sebelum kaki belakang terangkat.

2. Perkuat Postur Kaki Lurus melalui Latihan Spesifik

Untuk mematuhi aturan kaki lurus, latih kekuatan dan fleksibilitas otot kaki dengan latihan seperti lunges atau leg swings untuk membiasakan lutut tetap lurus saat menapak.

3. Simulasi Lomba dengan Pengawasan untuk Persiapan

Lakukan latihan simulasi lomba dengan partner atau pelatih yang bertindak sebagai juri untuk memantau teknik Anda, terutama pada kaki menapak dan lutut lurus. Gunakan lintasan dengan zona start berdiri dan jalur 200-400 meter untuk membiasakan diri dengan ritme kompetisi.

Kesimpulan

Kini kamu sudah mengetahui peraturan jalan cepat pokok dalam lomba jalan cepat adalah kaki harus menapak tanah, kaki harus lurus, hingga jarak lintasan. Sekarang kamu tentu bisa jika ada yang minta jelaskan peraturan jalan cepat.

Dengan memahami beberapa peraturan jalan cepat tersebut, kamu tentunya tidak bingung lagi dan bisa mempersiapkan diri dengan baik sebelum berkompetisi.

Baca Juga:  Peraturan Voli Pantai Lengkap, Hitungan Poin dan Jumlah Set