Berbicara tentang suku di Indonesia yang masih memeluk erat tradisi dan budaya mereka, Suku Toraja jelas menjadi salah satu suku yang wajib diperbincangkan. Hal yang paling menonjol dari suku ini adalah upacara kematian yang berbeda dengan suku lain.
Jika kebanyakan orang mengubur jenazah di bawah tanah atau membakarnya menjadi abu, orang Toraja menguburkan kerabat terdekat mereka di dalam gua, di makam batu, atau di tebing. Lalu, akan diadakan upacara adat dan potong kerbau di dalam tradisi ini.
Fakta Unik Orang Toraja
Selain upacara pemakaman Suku Toraja yang sudah banyak orang tahu, masih ada beberapa fakta lain yang wajib diketahui oleh masyarakat luas. Karena itu, berikut adalah beberapa fakta unik Suku Toraja yang masih belum diketahui oleh banyak orang!
1. Asal Usul Kata Toraja
Sama seperti nama suku lain yang pasti memiliki arti di baliknya, orang Toraja juga punya hal yang sama. Asal usul kata Toraja berasal dari kata To Riaja, yang dalam bahasa Bugis berarti “orang yang tinggal di negeri di atas awan”, sebab mereka tinggal di dataran tinggi.
Seiring dengan berjalannya waktu, kata To Riaja berganti menjadi Toraja. Hal ini karena kedatangan kolonialis Belanda yang pada saat itu mulai ingin menyebarkan Agama Kristen di tempat tersebut. Para kolonial mulai menyebut mereka sebagai orang Toraja.
Pada awalnya, setiap desa di Toraja tidak memiliki rasa kesamaan antara satu sama lain dan jarang berinteraksi. Mereka lebih sering berinteraksi dengan masyarakat pesisir untuk berdagang daripada dengan satu sama lain. Namun hal itu berubah saat Belanda tiba.
2. Memiliki Sistem Keturunan dari Ibu (Matrilineal)
Jika sebagian besar masyarakat Indonesia menarik garis keturunan dari ayah, namun tidak dengan orang Toraja. Hal ini karena mereka memiliki sistem keturunan dari ibu atau yang dikenal juga dengan Matrilineal. Status sosial di masyarakat juga diturunkan dari ibu.
Jadi, dalam budaya Toraja, seorang pria tidak boleh menikahi perempuan dengan status sosial yang lebih rendah. Namun, mereka bisa menikahi perempuan yang memiliki status sosial lebih tinggi karena bisa meningkatkan status mereka di tengah masyarakat.
3. Masih Ada Masyarakat yang Menganut Agama Asli
Meskipun sebagian besar orang di Toraja menganut agama Abrahamik seperti Kristen Protestan, Katolik, dan Islam, namun masih ada juga yang menganut agama asli. Agama tersebut bernama Aluk To Dolo, yang termasuk dalam animisme politeistik.
Dalam agama ini, mereka mengenal Puang Matua sebagai seorang dewa pencipta. Selain itu, mereka juga mengenal beberapa dewa lain seperti Indo’ Belo Tumbang, Pong Banggai di Rante, dan lain-lain. Di Indonesia, agama ini termasuk ke dalam Hindu Dharma.
4. Kehadiran Rumah Tongkonan
Dalam kebudayaan Toraja, rumah adat mereka yaitu Rumah Tongkonan memiliki eksistensi yang penting bagi masyarakat. Selain sebagai rumah tinggal untuk para bangsawan, rumah ini juga digunakan dalam berbagai ritual dan upacara adat lainnya.
5. Hanya Memiliki Bahasa Oral
Tidak jauh berbeda dengan suku lain di Indonesia, orang Toraja juga memiliki bahasa daerah sendiri. Hanya saja, bahasa tersebut tidak memiliki sistem penulisan tersendiri. Jadi, orang-orang Toraja hanya mempelajari bahasa daerah mereka secara oral saja.
Jadi, sudah tahu fakta unik Suku Toraja apa saja? Sebagai tambahan, suku ini merupakan satu di antara empat suku terbesar di Sulawesi Selatan. Kebanyakan masyarakatnya berprofesi sebagai petani, khususnya kopi. Semoga informasi Ketik Media ini bermanfaat.