Ketikmedia.com – Berapa ya gaji perawat di Jakarta? Tak hanya warga DKI, banyak lulusan keperawatan dari daerah yang tertarik berkarir di ibukota. Penyebabnya beragam, namun secara umum, Jakarta menyediakan lowongan kerja yang lebih banyak dengan jenjang karir yang lebih jelas.
Di beberapa daerah misalnya, gaji seorang nakes seperti perawat hanya mencapai UMR setiap bulannya. Sementara di Jakarta, di mana berbagai RS internasional berdiri, perawat dengan status karyawan swasta pun bisa mendapat pemasukan hingga 2 digit.
Menarik bukan? Daripada makin penasaran, yuk bahas gaji perawat di DKI Jakarta baik yang berstatus PNS maupun pegawai swasta.
Gaji Perawat ASN dan Honorer di Jakarta
Gaji perawat PNS dan PPPK di Indonesia tidak dibedakan menurut lokasi. Artinya, baik ASN perawat Jakarta maupun Papua akan memperoleh gapok yang sama, namun dengan penyesuaian tunjangan di masing-masing wilayah.
Umumnya, gaji perawat ASN mengikuti golongan pegawai bersangkutan. Untuk perawat PNS lulusan D3 yang biasanya berada di golongan IIa, gaji pokok berkisar antara Rp2.300.000 hingga Rp3.800.000. Dengan tambahan aneka tunjangan, total penghasilan mereka bisa mencapai Rp7.000.000 per bulan.
Sementara itu, perawat PNS lulusan S1 umumnya berada di golongan IIIa dengan gaji pokok sekitar Rp2.500.000 hingga Rp5.000.000. Dengan tambahan berbagai tunjangan, total penghasilan mereka bisa mencapai Rp10.00.000 per bulan.
Untuk perawat PPPK lulusan D3 sendiri, gaji pokoknya sekitar Rp2,8-4,5 jutaan, dengan total penghasilan berkisar hingga Rp9.000.000 setelah ditambahi berbagai tunjangan. Berikutnya, untuk perawat PPPK lulusan S1, gaji pokok sekitar 3,2-5 juta rupiah. Dengan tambahan tunjangan ASN, total penghasilannya bisa mencapai Rp10.000.000.
Bagaimana dengan perawat honorer? Perawat honorer biasanya mendapat upah per fee. Bayaran mereka bisa bersumber dari APBN, APBD, atau RS secara mandiri. Bila bayaran mereka berasal dari APBD, perawat honorer di Jakarta secara rerata mendapat upah lebih besar dari daerah lain, mengingat APBD Jakarta yang memang juga lebih besar.
Gaji Perawat RS Internasional dan Swasta Besar di Jakarta
Jakarta, sebagaimana tertulis di atas juga merupakan rumah untuk banyak RS besar, termasuk yang berstatus internasional. Gaji perawat di rumah sakit swasta bertaraf internasional di kota ini jelas lebih tinggi dari rumah sakit swasta biasa.
Berdasarkan data terbaru, perawat yang bekerja di RS seperti Siloam Hospitals dapat memperoleh gaji mulai dari Rp8 juta hingga Rp15 juta per bulan, tergantung pengalaman kerja dan kualifikasi. Beberapa rumah sakit internasional bahkan menawarkan kompensasi tambahan berupa tunjangan kesehatan, insentif kinerja, serta pelatihan berstandar global.
Gaji Perawat di Klinik dan RS Swasta Kecil Jakarta
Meski gajinya fantastis, tak semua lulusan sekolah keperawatan bisa bekerja di RS-RS bergengsi seperti Siloam. Bagi mereka yang diterima di klinik dan RS swasta biasa, gajinya berkisar di angka 4 hingga 7 jutaan.
Meski kecil, para perawat juga kadang mendapatkan berbagai insentif dan fee akomodasi. Selain itu, bekerja di lembaga-lembaga yang belum besar seperti ini juga bisa menjadi batu lompatan untuk karir yang lebih cemerlang.
Membandingkan Gaji Perawat Jakarta dan Daerah
Berdasarkan angka-angka di atas, bisa disimpulkan bahwa gaji perawat di DKI Jakarta umumnya lebih tinggi berbanding daerah lain di Indonesia. Di Surabaya, misalnya, rerata gaji perawat per bulan hanya mencapai 3,5 juta. Sementara di Bekasi hanya 3,7 juta rupiah.
Namun meski tinggi, tetap terdapat variasi yang signifikan pada gaji perawat di DKIJ tergantung pada lokasi, jenis fasilitas kesehatan, dan pengalaman kerja.
Faktor yang Mempengaruhi Gaji Perawat Jakarta
Berikut ini berapa faktor yang mempengaruhi besaran gaji perawat di Jakarta:
- Lokasi geografis: Terkadang, gaji di wilayah sentral bisnis atau pusat kota lebih tinggi dari gaji di pinggiran Jakarta.
- Jenis fasilitas kesehatan: Rumah sakit swasta besar atau internasional di Jakarta biasanya memberikan kompensasi lebih tinggi berbanding klinik kecil atau Puskesmas.
- Pengalaman dan kualifikasi: Perawat dengan pengalaman lebih banyak dan kualifikasi tambahan, seperti sertifikasi khusus dan keterampilan Bahasa Inggris dapat memperoleh gaji lebih tinggi.
- Status kepegawaian: Perawat dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau kontrak akan mendapat pemasukan lebih besar dan stabil dibanding perawat yang masih berstatus honorer atau yang menerima bayaran fee.
- Kontrak kerja: Perawat yang bisa bernegoisasi dengan baik, akan mendapat gaji yang lebih baik.
Jangan Asal ke Jakarta!
Gaji perawat di DKI Jakarta memang menggiurkan. Namun, para perawat yang berniat merantau ke kota ini tetap perlu berhati-hati. Mereka harus mempersiapkan diri secara mental dan finansial.
Ingat, biaya hidup di Jakarta sangatlah mahal. Budget untuk memenuhi kebutuhan pokok, tempat tinggal, transportasi, dan kesehatan tidaklah murah. Selain itu, beban kerja di fasilitas kesehatan Jakarta umumnya lebih berat karena sistem kerja yang padat. Kondisi lalu lintas yang sering macet juga bisa menambah stres dan mengurangi waktu istirahat.
Oleh karena itu, meski gaji perawat di Jakarta tampak menggiurkan, keputusan untuk bekerja sebagai perawat di kota ini perlu dipertimbangkan secara matang. Tiap perawat wajib memperhitungkan tantangan yang akan mereka hadapi sehari-hari supaya fokus bekerja dengan baik.