Ketikmedia.com – Saat anak susah makan dan berat badannya susah naik, kamu pasti langsung waspada. Kekhawatiran itu wajar. Karena di usia pertumbuhan, kebutuhan gizi mereka itu bukan cuma penting, tapi vital.
Nah, selain itu, kalau kamu sedang mencari informasi tambahan seputar dunia farmasi atau pelayanan kesehatan mata khususnya dengan wilayah Batang Jawa Tengah dan sekitarnya, kamu juga bisa mengunjungi pafitenggara.org.
Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kurangnya vitamin penting yang mendukung nafsu makan dan metabolisme tubuh. Biasanya, anak-anak yang gampang GTM (Gerakan Tutup Mulut) mengalami kekurangan vitamin seperti B1, B6, zinc, atau bahkan zat besi.
Nah, buat kamu yang lagi cari solusi, berikut ini adalah 5 vitamin anak penambah nafsu makan dan berat badan yang terbukti efektif dan aman.
1. Vitamin B Kompleks
Vitamin B1, B2, B3, B6, dan B12 adalah bagian dari keluarga vitamin B kompleks yang bekerja mengubah makanan jadi energi. Kekurangan vitamin B1 (tiamin), misalnya, bisa membuat anak cepat lelah dan tidak punya semangat makan. Ini sering tidak disadari, karena gejalanya terlihat samar.
Kamu bisa memilih suplemen B kompleks yang khusus diformulasikan untuk anak-anak. Biasanya bentuknya sirup atau drops, dengan rasa buah agar mudah dikonsumsi.
Beberapa brand bahkan menambahkan zinc dan lisin untuk menambah efeknya terhadap peningkatan nafsu makan.
2. Zinc (Seng)
Zinc termasuk mineral penting yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan nafsu makan. Anak yang kekurangan zinc seringkali mengalami penurunan sensitivitas terhadap rasa dan bau makanan, yang akhirnya bikin mereka malas makan.
Menurut jurnal American Journal of Clinical Nutrition, pemberian zinc pada anak yang mengalami pertumbuhan terhambat bisa membantu mempercepat pertambahan berat badan dan tinggi badan dalam jangka panjang.
Suplemen zinc bisa kamu temukan dalam bentuk tablet kunyah atau sirup. Dosisnya bervariasi, tergantung usia.
Tapi umumnya, anak usia 1–3 tahun membutuhkan sekitar 3 mg per hari, sedangkan anak usia 4–8 tahun sekitar 5 mg.
3. Vitamin D dan Kalsium
Kamu mungkin berpikir vitamin D hanya penting buat tulang. Tapi faktanya, vitamin D juga membantu proses metabolisme energi dan penyerapan kalsium yang mendukung pertumbuhan fisik secara optimal.
Kekurangan vitamin D bisa bikin anak tampak lemas, gampang sakit, dan kurang aktif. Akibatnya, aktivitas fisik menurun, dan nafsu makan ikut turun.
Banyak suplemen anak sekarang yang menggabungkan vitamin D dan kalsium dalam satu formula. Biasanya dikombinasikan dengan vitamin K2 untuk membantu penyerapan kalsium ke tulang, bukan ke jaringan lunak.
Bentuknya bisa berupa gummy, tablet kunyah, atau cair. Pilih yang paling disukai anak, agar tidak jadi beban saat konsumsi harian.
4. Lisin
Lisin adalah salah satu asam amino esensial yang sering digunakan dalam suplemen penambah nafsu makan anak. Fungsi utamanya membantu tubuh memproduksi enzim dan hormon, termasuk yang berkaitan dengan pertumbuhan dan metabolisme.
Salah satu studi di Journal of Pediatrics menunjukkan bahwa pemberian lisin selama 8 minggu bisa meningkatkan berat badan dan asupan energi anak-anak dengan masalah makan.
5. Multivitamin dengan Ekstrak Herbal (Seperti Curcuma atau Temulawak)
Banyak suplemen anak di pasaran yang menggabungkan multivitamin dengan ekstrak herbal seperti curcuma (kunyit) atau temulawak. Kandungan ini dikenal dalam pengobatan tradisional untuk meningkatkan nafsu makan dan fungsi pencernaan.
Curcuma mengandung kurkumin yang bisa merangsang produksi cairan empedu dan membantu penyerapan lemak serta nutrisi dari makanan. Anak jadi lebih lahap, dan berat badan bisa naik secara bertahap.
Penutup
Mengandalkan vitamin anak penambah nafsu makan dan berat badan memang bisa membantu. Tapi jangan berharap hasil instan dalam 1–2 hari.
Metabolisme setiap anak berbeda, dan faktor lain seperti kualitas tidur, aktivitas fisik, dan suasana makan juga berpengaruh.
Dan kalau dalam 2–4 minggu tidak ada perubahan yang signifikan, atau anak justru makin rewel dan berat badannya turun, jangan tunda untuk konsultasi langsung ke dokter anak.