Masyarakat kembali dihadapkan pada tantangan baru terkait varian COVID baru EG5 masuk Indonesia. Varian baru yang bernama EG.5 atau Eris telah memasuki beberapa negara, termasuk Indonesia. Kabar ini menjadi sorotan utama karena varian ini membawa sejumlah gejala yang mengejutkan pada pasiennya.
Gejala yang muncul pada orang yang terinfeksi EG.5 tidak hanya sebatas demam, yang telah menjadi ciri umum pada varian-varian sebelumnya. Melalui pengamatan dan penelitian, ditemukan bahwa orang yang mengidap varian ini juga melaporkan gejala alergi yang cukup mencolok.
Menurut Dr. Kristina K. Bryant, seorang spesialis pediatrik penyakit menular, gejala alergi yang dihadapi oleh pasien EG.5 merupakan fenomena yang perlu dicermati lebih lanjut. “Beberapa orang juga mengatakan mereka menderita alergi,” ungkap Dr. Bryant, memberikan catatan penting bahwa varian ini memunculkan reaksi tubuh yang berbeda dari varian sebelumnya.
Mengenal Varian COVID Baru EG5 Masuk Indonesia
Peningkatan tersebut tercatat dalam laporan resmi Kementerian Kesehatan RI yang melaporkan peningkatan kasus sebanyak 80 persen dalam periode 28 November hingga 2 Desember 2023. Angka yang mengkhawatirkan ini menjadi sinyal bahwa kita harus lebih serius dalam menghadapi fase baru pandemi.
Varian EG.5, cabang dari Omicron dan turunan dari sublineage XBB, menjadi pusat perhatian karena kecepatan penyebarannya yang signifikan. Dijuluki ‘Eris,’ varian ini kini menjadi jenis COVID-19 yang dominan di seluruh dunia. Kabar mengenai turunannya, EG.5, yang merupakan cabang dari XBB.1.9.2 dengan mutasi ekstra pada protein spike-nya, menimbulkan kekhawatiran tambahan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli kesehatan global terus menekankan perlunya meningkatkan tingkat vaksinasi di masyarakat untuk melindungi diri dari varian baru yang mungkin lebih menular. Pemahaman dan dukungan masyarakat menjadi kunci dalam mengatasi tantangan baru ini, dengan harapan bahwa kebijakan pencegahan yang tepat dapat meredakan dampak dari varian Eris EG.5.
Gejala COVID Varian Baru EG5
Meskipun kehadiran varian COVID baru EG5 masuk Indonesia ini menimbulkan kekhawatiran, tapi masyarakat harus tetap bijak dan tenang ketika merasakan gejala tertentu. Menurut ahli kesehatan, berikut ini gejala yang umumnya banyak muncul pada penderita COVID varian baru.
1. Muncul Sensasi Seperti Alergi
Salah satu gejala umum yang dilaporkan oleh penderita COVID Varian EG5 adalah munculnya sensasi seperti alergi. Penderita mungkin merasakan gatal-gatal pada tenggorokan, hidung tersumbat, atau mata yang berair. Meskipun gejala ini bisa mirip dengan alergi biasa, penting untuk diingat bahwa pandemi COVID-19 masih berlangsung, dan respons yang cepat terhadap gejala apapun adalah langkah yang bijak.
Sebaiknya ketika merasakan gejala ini segera ke dokter untuk mendapatkan diagnose yang jelas. Selain itu, reaksi alergi bukan hanya satu-satunya gejala COVID sehingga tidak perlu merasa khawatir atau takut. Terpenting adalah melakukan pencegahan sedini mungkin.
2. Batuk, Meriang, dan Demam
Gejala lain yang umumnya muncul pada penderita COVID Varian EG5 adalah batuk, meriang, dan demam. Orang dengan aktivitas yang sering berada di luar sangat perlu memahami bahwa gejala ini tidak boleh diabaikan.
Meskipun batuk dan demam seringkali dianggap sebagai tanda-tanda penyakit ringan, tetapi di tengah pandemi ini, setiap gejala harus dianggap serius. Segera konsultasikan dengan tenaga medis jika kamu atau seseorang di sekitar kamu mengalami gejala tersebut.
3. Badan dan Otot Terasa Pegal
Rasa pegal pada badan dan otot juga merupakan gejala umum yang dilaporkan pada penderita COVID Varian EG5. Kamu yang mungkin terbiasa dengan gaya hidup yang aktif dan berenergi harus ekstra berhati-hati terhadap gejala ini.
Meskipun gejala ini dapat dianggap sebagai efek samping kelelahan fisik, namun dapat juga merupakan tanda infeksi COVID-19. Oleh karena itu, penting untuk selalu mendengarkan tubuh dan tidak mengabaikan perubahan yang terjadi.
4. Mual dan Muntah Hingga Diare
Mual, muntah, dan diare juga merupakan gejala yang mungkin dialami oleh penderita COVID Varian EG5. Meskipun gejala ini dapat dianggap sebagai efek samping kelelahan fisik, namun dapat juga merupakan tanda infeksi COVID-19. Oleh karena itu, penting untuk selalu mendengarkan tubuh dan tidak mengabaikan perubahan yang terjadi.
Namun, jika rasa mual dan muntah semakin parah sebaiknya segera mendapat penanganan dokter. Perlu diketahui bahwa saat ini gejala covid tidak begitu kentara, berbeda dengan varian sebelumnya yang membuat indra penciuman dan perasa berkurang.
Tips Tetap Aman dari Varian COVID Baru EG5
Munculnya varian COVID baru EG5 masuk Indonesia memang menjadi suatu hal yang perlu diwaspadai. Apalagi saat ini sedang musim penghujan sehingga gejala demam dan batuk juga sering muncul. Untuk itu, sangat penting untuk menerapkan tips di bawah ini agar tetap terhindari dari penyakit apapun termasuk COVID.
1. Menggunakan Masker di Luar Ruangan
Salah satu langkah paling mendasar dan efektif dalam mencegah penularan varian COVID baru EG5 adalah dengan tetap menggunakan masker di luar ruangan. Masker bukan hanya perlindungan bagi diri sendiri, tetapi juga tindakan solidaritas kepada sesama.
Dengan memakai masker, risiko penyebaran virus dapat diminimalkan, mengingat varian baru cenderung lebih mudah menular. Oleh karena itu, kebiasaan menggunakan masker seharusnya menjadi keharusan, terutama ketika berada di kerumunan atau di tempat umum.
2. Lengkapi Kebutuhan Vaksinasi COVID
Vaksinasi COVID menjadi senjata utama dalam melawan pandemi, termasuk varian covid baru EG5 masuk Indonesia. Masyarakat dihimbau untuk melengkapi dosis vaksinasi sesuai jadwal yang telah ditentukan pemerintah. Vaksin tidak hanya melindungi dari gejala yang parah, tetapi juga dapat mengurangi risiko penularan.
Dengan tingkat vaksinasi yang optimal, diharapkan dapat membentuk kekebalan kelompok yang efektif dalam menahan penyebaran virus. Oleh karena itu, mari bersama-sama mendukung program vaksinasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman.
Kamu bisa mendapatkan jenis vaksin yang sesuai dengan preferensi masing-masing. Masing-masing vaksin memiliki ketahanan yang sama dan pastikan untuk mendapatkan jumlah vaksin yang lengkap untuk mengurangi ancaman penularan.
3. Hindari Bertukar Alat Makan dengan Orang Lain
Sebuah kebiasaan sederhana namun berpengaruh besar adalah menghindari bertukar alat makan dengan orang lain. Varian EG5 dapat menyebar melalui droplet atau percikan air yang dihasilkan ketika seseorang batuk atau bersin.
Oleh karena itu, menghindari pertukaran alat makan dapat mengurangi risiko kontak langsung dengan partikel virus. Selain itu, selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan atau wadah makanan juga menjadi langkah preventif yang penting.
4. Konsumsi Vitamin dan Makanan Sehat
Memperkuat sistem imun adalah kunci utama untuk melawan berbagai penyakit, termasuk COVID. Konsumsi vitamin dan makanan sehat menjadi langkah yang tak boleh diabaikan. Vitamin C, D, dan zinc dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Sementara itu, makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran, dan protein akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi. Pola makan seimbang dan gaya hidup sehat akan menjadi benteng pertahanan yang efektif dalam menghadapi ancaman varian baru.
Jadi, pastikan untuk tetap menjaga kebersihan agar terhindar dari varian COVID baru EG5 masuk Indonesia baru-baru ini. Tetap gunakan masker yang sesuai dengan standar kesehatan serta sebaiknya banyak berolahraga untuk menjaga sistem imun tubuh tetap kuat. Selain itu, jika merasakan gejala seperti di atas sebaiknya cepat ke dokter untuk mendapat pengobatan. Semoga informasi Ketik Media bermanfaat.