Suplemen Herbal untuk Hipertensi: Apa yang Harus Anda Ketahui

suplemen herbal hipertensi

Banyak penderita hipertensi yang mulai beralih menggunakan suplemen herbal hipertensi sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan medis. Selain memberikan solusi alami, suplemen herbal dipercaya bisa membantu mengelola tekanan darah dengan risiko efek samping yang lebih rendah.

Berikut informasi Ketik Media mengenai keamanan penggunaan suplemen herbal untuk tekanan darah tinggi beserta kandungan apa saja yang harus dihindari di bawah ini.

Keamanan Suplemen Herbal Hipertensi

Penggunaan suplemen herbal untuk hipertensi kini semakin populer dalam bentuk kapsul. Tapi, dari sudut pandang medis, memastikan keamanannya tidaklah sederhana.

Hal ini disebabkan oleh keterbatasan bukti ilmiah yang mendukung efektivitas dan keamanan penggunaan herbal. Sebuah obat, baik herbal maupun kimia, dianggap aman jika didukung oleh penelitian yang terpercaya untuk membuktikan khasiatnya serta risiko efek samping yang mungkin terjadi.

Suplemen herbal memiliki kelemahan utama, yaitu minimnya penelitian ilmiah yang mendalam. Penelitian yang ada mungkin sudah membuktikan manfaat dari bahan aktif tertentu, tetapi sering kali tidak mencantumkan informasi yang rinci terkait dosis yang aman dan efektif.

Tentu saja hal tersebut menjadi kendala besar, karena tanpa panduan dosis yang jelas, risiko penggunaan yang salah, seperti overdosis atau interaksi negatif dengan obat lain menjadi lebih tinggi.

Berbeda dengan obat-obatan kimia yang telah melalui uji klinis ketat, suplemen herbal untuk mengatasi hipertensi juga sering belum memiliki standar dosis yang jelas.

Jika terjadi efek samping atau komplikasi, penanganannya menjadi lebih sulit karena kurangnya data yang jelas. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi penderita hipertensi yang ingin mencoba suplemen herbal untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Selain itu, suplemen herbal sebaiknya tidak digunakan sebagai pengganti obat medis utama yang diresepkan dokter. Sebaliknya, suplemen herbal dapat berfungsi sebagai pendukung untuk membantu mengontrol tekanan darah.

Baca Juga:  Makanan Khas Daerah yang Baik untuk Penderita Hipertensi

Dengan kombinasi yang tepat antara pengobatan medis, pola makan sehat, dan penggunaan herbal tidak berlebihan, pasien bisa mengontrol hipertensi dengan lebih aman dan efektif tanpa meningkatkan risiko komplikasi.

Suplemen Herbal Hipertensi yang Memengaruhi Tekanan Darah

Pastikan Anda konsultasikan konsumsi obat suplemen alami ke dokter Anda terlebih dahulu. Dengan konsultasi, dokter akan membantu memastikan bahwa suplemen yang akan Anda gunakan aman dan tidak akan menimbulkan efek samping atau interaksi negatif terutama bagi Anda yang sedang menjalani pengobatan antihipertensi.

Beberapa suplemen herbal justru dapat meningkatkan tekanan darah atau memengaruhi efektivitas obat antihipertensi. Berikut adalah beberapa contoh obat suplemen alami yang justru berpotensi potensi memengaruhi tekanan darah atau obat antihipertensi.

  • Arnica (Arnica montana)
  • Jeruk (Citrus Aurantium)
  • Ephedra (Ma-Huang)
  • Ginkgo (Ginkgo biloba)
  • Ginseng
  • Guarana
  • Licorice (Akar Manis)
  • Senna (Casia senna)
  • Hypericum perforatum (St. John’s Wort)

Jangan Buru-buru Beralih Suplemen Herbal Hipertensi

Bagi penderita hipertensi, terutama yang memiliki gangguan ginjal, penting untuk berhati-hati sebelum mengonsumsi suplemen herbal.

Salah satu ciri suplemen herbal yang aman untuk penderita hipertensi yaitu tidak ada campuran bahan steroid. Walaupun mampu meningkatkan efektivitasnya, penggunaan bahan seperti steroid dapat memperberat kerja ginjal dan menyebabkan komplikasi serius.

Selain itu, steroid juga dapat mengganggu hormon metabolisme, sehingga meskipun tubuh terasa bugar setelah mengonsumsi, efek tersebut hanya bersifat sementara dan dapat menimbulkan dampak negatif dalam jangka panjang.

Tidak semua yang bersifat herbal terbukti aman karena bukti ilmiah terkait khasiat, dosis, dan efek sampingnya masih terbatas. Maka dari itulah, jika ingin menggunakan suplemen herbal, pastikan hanya sebagai pelengkap pengobatan utama dari dokter, bukan sebagai pengganti.