Perbedaan psikolog dan psikiater harus bisa Anda pahami dalam penanganan gangguan mental. Ketika seseorang mengalami gangguan mental, tentu dibutuhkan penanganan yang serius, yaitu dengan bantuan psikolog atau psikiater.
Pada dasarnya, kedua profesi tersebut sama-sama bisa diandalkan untuk penanganan gangguan mental. Hanya saja, tetap terdapat beberapa perbedaan antar keduanya. Lantas, apa bedanya psikolog dan psikiater? Berikut pembahasannya!
Perbedaan Antara Psikolog dan Psikiater
Meski sama-sama profesional dalam menangani gangguan mental, baik psikolog maupun psikiater memiliki beberapa perbedaan dari berbagai segi. Mulai dari segi diagnosis, cara kerja, hingga pengobatan yang diberikan. Adapun berikut penjelasannya.
1. Definisi
Sebelum mengetahui lebih jauh terkait perbedaan antara psikolog dan psikiater, sebaiknya pahami definisi atau pengertiannya terlebih dulu. Adapun perbedaan definisi antar keduanya, yakni:
- Psikolog: Seseorang yang memiliki tanggung jawab dalam mengidentifikasi gejala pasien. Gejala yang diidentifikasi tersebut berasal dari faktor sosial, budaya, dan lingkungannya. Psikolog akan melakukan pemeriksaan berdasarkan pola pikir pasiennya.
- Psikiater: Seseorang yang memiliki tanggung jawab dalam menangani gangguan mental dengan cara pemberian diagnosis serta pengobatan.
2. Diagnosis
Untuk bisa mengetahui ciri-ciri orang harus ke psikiater atau psikolog, maka Anda harus memahami bagaimana cara mendiagnosis antar keduanya. Berikut penjelasannya:
- Psikolog: Saat mendiagnosis, psikolog akan mempersilahkan kliennya untuk bercerita tentang masalahnya. Lalu, klien akan diarahkan untuk melakukan cognitive behavioural test yang bertujuan untuk mengetahui perilaku dan emosionalnya. Dari sanalah psikolog bisa mendiagnosis jenis gangguan mental apa yang sedang dialaminya.
- Psikiater: Psikiater akan melakukan diagnosis gangguan jiwa dengan cara yang lebih medis. Jadi, psikiater akan mempelajari dan memahami gejala yang dialami pasien dan beberapa cara medis lainnya.
3. Pengobatan
Dari segi pengobatan psikolog dan psikiater ini umumnya sangat memiliki perbedaan yang mencolok. Adapun penjelasannya, yakni sebagai berikut:
- Psikolog: Pada dasarnya, seorang psikolog tidak dapat memberikan resep obat kepada kliennya. Jadi, psikolog hanya bisa memberikan rekomendasi terapi dan latihan yang harus dilakukan untuk membantu pemulihan gangguan mental.
- Psikiater: Psikiater yang sering disebut sebagai dokter spesialis kejiwaan ini bisa meresepkan obat-obatan serta memberikan rekomendasi terapi. Jadi psikiater dinilai lebih unggul perihal pengobatannya.
4. Latar Belakang Pendidikan
Bagi Anda yang bertanya kapan harus pergi ke psikolog atau psikiater, maka harus mengenal perbedaan latar belakang keduanya. Adapun perbedaan latar belakang pendidikan psikolog dan psikiater adalah sebagai berikut:
- Psikolog: Psikolog menempuh pendidikan S1 Ilmu Psikologi dan S2 Psikologi Profesi agar bisa melakukan praktik dan konseling. Jadi jika Anda memiliki keluhan yang menggangu pikiran, itu saatnya Anda berkonsultasi dengan psikolog untuk mengetahui diagnosanya.
- Psikiater: Psikiater menempuh pendidikan spesialis kejiwaan selama 4 tahun lamanya. Hal ini yang menjadikan psikiater lebih ke arah medis daripada psikolog. Seorang psikiater ini akan memiliki gelar Sp.Kj.
5. Jenis Gangguan Mental Terdiagnosis
Dari segi hasil diagnosisnya, psikolog dan psikiater juga memiliki perbedaan mencolok. Hal ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan Anda jika masih bimbang lebih baik ke psikolog atau psikiater. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
- Psikolog: Seorang psikolog tidak dapat melakukan diagnosis secara medis. Jadi, kliennya akan diberikan kesempatan untuk konsultasi semua masalah yang menggangu pikirannya. Lalu, psikolog akan memberikan mendiagnosis jenis gangguan emosional serta memberikan rekomendasi terapi atau latihan mengatur pikiran.
- Psikiater: Seorang psikiater akan mendiagnosis berdasarkan “akibat dari suatu kondisi”. Dalam hal ini, psikiater bisa mendiagnosis jenis gangguan mental secara kompleks, seperti anxiety disorder, bipolar disorder, skizofrenia, depresi berat, dan anorexia nervosa.
6. Prosedur Kerjanya
Dari segi prosedur kerjanya, kedua profesi ini juga memiliki perbedaan yang mencolok dan tidak bisa disamakan. Adapun penjelasan perbedaan dari segi prosedur kerjanya, yakni sebagai berikut:
- Psikolog: Proses kerja diawali dengan konsultasi > melakukan tes psikologis > merancang dan memberikan terapi > fokus membantu klien untuk mengatasi gangguan emosionalnya.
- Psikiater: Proses kerja diawali dengan konsultasi > pemeriksaan fisik dan tes lab > mengevaluasi kondisi pasien > meresepkan obat-obatan > memberikan terapi jika diperlukan.
7. Penyakit yang Ditangani
Baik psikolog atau psikiater keduanya memiliki jenis penyakit yang berbeda untuk ditangani. Berikut beberapa jenis penyakit yang ditangani keduanya:
- Psikolog: Menangani gangguan kecemasan, depresi, stress, gangguaan makan, gangguan belajar, trauma dan PTSD, masalah hubungan, masalah perilaku anak dan remaja.
- Psikiater: Menangani gangguan kecemasan, bipolar, attention deficit, depresi mayor, gangguan stress pasca trauma/PTSD, skizofrenia, dll.
Dari beberapa kondisi yang ditangani di atas, psikolog tidak bisa meresepkan obat-obatan kepada kliennya. Sedangkan, psikiater bisa memberikan resep obat yang harus dikonsumsi. Adapun jenis obat yang biasa diresepkan oleh psikiater, seperti obat penenang, stimulan, penstabil suasana hati, antidepresan, dan lain-lainnya.
Setelah mengetahui berbagai perbedaan psikolog dan psikiater di atas, tentu Anda bisa mempertimbangkan manakah yang cocok dibutuhkan untuk kondisi kejiwaan Anda.