7 Indikasi Perbedaan Bronkopneumonia dan Pneumonia

perbedaan bronkopneumonia dan pneumonia

Perbedaan bronkopneumonia dan pneumonia yang paling utama terlihat dari lokasi infeksi. Namun, masih terdapat beberapa indikasi lainnya yang memperlihatkan beda bronkopneumonia dan pneumonia.

Bronkopneumonia tergolong dalam salah satu jenis penyakit pneumonia. Baik bronkopneumonia maupun pneumonia sama-sama menyerang paru-paru. 

7 Indikasi Perbedaan Bronkopneumonia dan Pneumonia

Di bawah ini terdapat informasi tentang apa saja perbedaan bronkopneumonia dan pneumonia Setidaknya terdapat 7 perbedaan yaitu sebagai berikut.

1. Letak Peradangan

Bronkopneumonia berbeda dengan pneumonia karena letak peradangannya memiliki lokasi berbeda. Infeksi bronkopneumonia terjadi di paru-paru bagian bronkus dan alveolus. Peradangan paru-paru karena infeksi bronkopneumonia punya kemungkinan untuk menyebar.

Sementara infeksi pneumonia biasanya hanya menyerang satu lobus paru-paru.

2. Ciri Radiologis

Perbedaan selanjutnya adalah sejumlah tanda yang menunjukkan ciri pembeda dari kedua jenis penyakit ini. Salah satunya terletak pada ciri radiologis. Hasil rontgen bronkopneumonia menunjukkan bercak yang tersebar di beberapa bagian paru-paru.

Sebaliknya, hasil rontgen pneumonia cenderung menunjukkan infiltrat dengan bentuk yang menyatu dan terletak pada satu bagian lobus paru-paru saja. Ciri radiologis ini dapat terlihat setelah melakukan proses rontgen sinar X. 

Rontgen dada menjadi salah satu upaya untuk mengidentifikasi penyakit paru-paru. Melalui proses rontgen, dokter dapat mengetahui tanda-tanda infeksi yang terdapat dalam tubuh penderita. 

3. Penyebabnya

Penyebab bronkopneumonia sering kali terjadi karena adanya infeksi bakteri. Misalnya saja staphylococcus aureus, klebsiella pneumoniae, staphylococcus aureus, haemophilus influenzae, hingga escherichia coli

Sementara, penyebab utama pneumonia disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumoniae. Meski begitu, pneumonia juga bisa terjadi karena adanya infeksi dari patogen lain. Sebut saja virus dan jamur. 

Baca Juga:  Waspada Wabah Pneumonia di China, Catat Apa Saja Gejalanya!

4. Gejala yang Dirasakan

Perbedaan gejala dua penyakit tersebut sebenarnya susah untuk diamati. Kedua jenis penyakit paru-paru ini memiliki gejala yang terlihat mirip. Namun, terdapat beberapa gejala utama yang bisa teridentifikasi.

Keduanya sama-sama memiliki gejala yang serupa, seperti demam, batuk, dan sesak nafas. Hanya saja, sesak nafas akibat bronkopneumonia cenderung lebih ringan dibandingkan gejala sesak nafas pada penderita pneumonia. 

5. Usia Penderita

Dari segi usia, penderita bronkopneumonia lebih dominan berasal dari kalangan anak-anak yang memiliki imun rendah. Penyakit paru-paru ini lebih sering menyerang penderita yang masih masuk dalam kategori anak-anak. 

Pneumonia lebih mudah menyerang penderita dari segala usia. Biasanya kerap menyerang kalangan dewasa dan lansia. Perbedaan bronkopneumonia dan pneumonia pada anak dapat diidentifikasi lebih lanjut dengan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. 

6. Prognosis

Apa perbedaa dari segi prognosis? Pneumonia dengan kondisi parah bisa menyebabkan komplikasi serius pada tubuh penderita. Penanganannya membutuhkan waktu yang cepat. 

Di sisi lain, penyakit bronkopneumonia memiliki perkembangan penyakit yang cenderung lambat. Namun, penyebarannya bisa menyebar pada beberapa bagian dari paru-paru penderita. Lalu, apakah bronkopneumonia menular atau tidak?

Infeksi bronkopneumonia masuk dalam kategori pneumonia yang dapat menular. Penyebarannya bisa terjadi karena percikan air liur yang terbawa ketika melakukan aktivitas batuk, bersin, dan berbicara. 

7. Pengobatan

Perbedaan bronkopneumonia dan pneumonia juga bisa terlihat dari obat yang diberikan kepada penderita. Jenis obat yang boleh dikonsumsi oleh penderita perlu menyesuaikan kondisi dan penyebab penyakit. 

Demikian penjelasan dari Ketikmedia.com tentang perbedaan dua jenis penyakit tersebut. Penderita bronkopneumonia dan pneumonia ringan bisa melakukan perawatan di rumah dan melakukan istirahat dengan cukup. Jika dalam kondisi parah, dokter menyarankan penderita bronkopneumonia maupun pneumonia melakukan perawatan lanjutan di rumah sakit.

Baca Juga:  Obat Tetes Mata Untuk Abrasi Kornea yang Ampuh