Ketikmedia.com – Banyak orang justru menyepelekan sakit tangan sebelah kanan. Padahal, kondisi ini bisa jadi sinyal awal dari gangguan yang lebih serius. Bisa karena masalah otot, saraf, sendi, bahkan gejala penyakit sistemik seperti diabetes atau gangguan jantung.
Nah, selain itu, kalau kamu sedang mencari informasi tambahan seputar dunia farmasi atau pelayanan kesehatan mata khususnya dengan wilayah Sulawesi Selatan dan sekitarnya, kamu juga bisa mengunjungi pafikabmamberamo.org.
Supaya kamu nggak terus menebak-nebak penyebabnya, yuk kita bahas satu per satu beberapa penyebab paling umum sakit di tangan kanan berikut ini.
1. Cedera Otot atau Tendon (Strain dan Sprain)
Kalau kamu baru saja mengangkat barang berat, olahraga angkat beban, atau melakukan gerakan berulang seperti mengetik atau menulis terlalu lama, bisa jadi otot atau tendon di tangan kananmu mengalami strain.
Strain adalah cedera pada otot atau tendon, sedangkan sprain melibatkan ligamen. Gejalanya biasanya berupa nyeri lokal, tangan terasa lemah, bahkan bisa bengkak sedikit. Gerakan seperti menggenggam atau mengangkat benda jadi terasa lebih sulit.
Penyembuhannya bisa dilakukan dengan istirahat, kompres dingin, dan obat antiinflamasi ringan. Tapi, kalau nyerinya nggak hilang dalam 3 hari atau makin parah, jangan tunda untuk periksa ke dokter ya.
2. Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Kalau kamu sering merasa tangan kanan kesemutan, kebas, atau seperti tertusuk jarum terutama di bagian ibu jari, jari tengah, dan telunjuk, hati-hati, itu bisa jadi carpal tunnel syndrome.
CTS terjadi ketika saraf median yang melewati lorong kecil di pergelangan tangan (carpal tunnel) tertekan atau terjepit. Kondisi ini sering dialami oleh pekerja kantoran yang banyak mengetik, ibu rumah tangga yang sering mencuci, atau orang yang bekerja dengan alat berat bergetar.
Nyeri biasanya makin parah saat malam hari. Beberapa orang sampai terbangun karena tangan terasa kebas. Penanganannya mulai dari penggunaan wrist splint saat tidur, terapi fisik, hingga operasi minor kalau sudah parah banget.
3. Radang Sendi (Osteoarthritis atau Rheumatoid Arthritis)
Nyeri tangan sebelah kanan juga bisa disebabkan oleh radang sendi, terutama kalau kamu merasakan kaku di pagi hari, ada bengkak di persendian, atau nyerinya simetris (misal kedua tangan terasa ngilu).
Pada osteoarthritis, biasanya nyeri terasa lebih tumpul dan muncul setelah aktivitas. Sedangkan rheumatoid arthritis bersifat autoimun dan bisa menyerang sendi kecil di tangan, menyebabkan peradangan kronis.
Jika kamu merasa gejalanya mengarah ke sini, sebaiknya periksa ke reumatolog. Pemeriksaan laboratorium seperti RF (rheumatoid factor) atau anti-CCP bisa membantu diagnosis lebih akurat.
4. Masalah Saraf dari Leher (Herniated Cervical Disc)
Ini salah satu penyebab yang sering terlewat. Nyeri di tangan kanan bisa berasal dari leher, tepatnya saraf yang terjepit akibat herniasi bantalan tulang belakang (hernia nukleus pulposus di cervical spine).
Biasanya nyeri menyebar dari leher ke bahu, lengan, hingga ke tangan kanan. Bisa disertai rasa seperti ditusuk-tusuk, kebas, atau lemas saat menggenggam. Salah satu tanda khasnya: posisi leher miring atau kaku saat bangun tidur.
Penanganan awal bisa dengan fisioterapi, stretching, atau pengobatan anti nyeri. Tapi bila saraf terjepit cukup parah, tindakan intervensi seperti injeksi atau bahkan operasi bisa dipertimbangkan.
5. Masalah Jantung (Terutama pada Wanita)
Meskipun lebih jarang, nyeri tangan sebelah kanan juga bisa menjadi gejala dari adanya masalah jantung, terutama pada wanita. Gejalanya bisa berupa nyeri menjalar dari dada ke rahang atau ke salah satu tangan, termasuk tangan kanan.
Kalau nyerinya muncul tiba-tiba, disertai sesak napas, keringat dingin, atau mual, jangan anggap remeh. Segera cari pertolongan medis.
Jangan Abaikan Sinyal dari Tubuh
Nyeri di tangan kanan bisa datang dari berbagai sumber. Kadang cuma karena kamu salah posisi tidur, tapi bisa juga tanda masalah saraf atau bahkan sistemik. Karena itu, jangan buru-buru minum obat pereda nyeri tanpa tahu akar penyebabnya.
Kalau nyeri berlangsung lebih dari 3 hari, semakin parah, atau disertai gejala lain seperti kesemutan, mati rasa, atau kelemahan otot, segera konsultasi ke dokter. Pemeriksaan seperti X-ray, MRI, atau EMG mungkin dibutuhkan untuk mengetahui kondisi sebenarnya.
