Paru-paru basah apakah menular? Jawabannya, paru-paru basah bisa menular baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Untuk mencegahnya, lakukan cuci tangan secara rutin dan rajin mengonsumsi makanan bergizi.
Penyakit paru-paru basah bisa menular melalui berbagai cara. Ketahui informasinya agar tidak terinfeksi.
5 Cara yang Menyebabkan Penularan Penyakit Paru-Paru Basah
Pertanyaan tentang paru-paru basah apakah menular atau tidak kerap menjadi bahan pembicaraan. Jika menular, paru paru basah menular lewat apa? Berikut informasi Ketik Media yang membahas tentang cara penularan penyakit paru-paru basah.
1. Percikan dari Udara
Paru-paru basah disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur yang menyerang kantung udara paru-paru seseorang. Kondisi ini mengakibatkan peradangan pada bagian paru-paru. Lalu, paru-paru basah apakah menular melalui percikan udara?
Seorang penderita pneumonia bisa menularkan penyakitnya melalui percikan udara. Bakteri yang terbawa ketika bersin, batuk, maupun berbicara memiliki kemungkinan terhirup oleh orang lain.
Penularan secara langsung ini sangat rentan terjadi kepada orang-orang yang dekat dengan penderita pneumonia. Termasuk orang tua dan anak. Kondisi ini semakin buruk jika terjadi di ruangan dengan ventilasi udara yang kurang memadai.
2. Kontak Langsung dengan Penderita
Selanjutnya, paru-paru basah apakah menular lewat ciuman? Kontak langsung dengan penderita pneumonia dapat menyebabkan perpindahan bakteri menjadi lebih mudah. Bakteri penyebab pneumonia bisa berpindah karena ciuman.
Selain itu, aktivitas berbagi alat makan dengan penderita pneumonia memiliki risiko yang tinggi. Penderita paru-paru basah disarankan memakai alat makan yang terpisah untuk menghindari kontak langsung dengan orang lain.
Di sisi lain, paru-paru basah apakah menular lewat keringat? Penyakit ini, tidak bisa ditularkan melalui keringat. Keringat yang dihasilkan oleh penderita pneumonia tidak mengandung bakteri yang menyebabkan penyakit paru-paru basah.
3. Penularan secara Vertikal
Meski jarang terjadi, pneumonia bisa ditularkan secara vertikal dari ibu ke bayi. Baik ketika masa kehamilan maupun ketika persalinan berlangsung. Bayi memiliki imunitas yang rendah sehingga mudah terinfeksi bakteri.
Bayi baru lahir yang terkena pneumonia biasanya menunjukkan beberapa gejala. Mulai dari napas yang cepat, demam, hingga kulit berwarna kebiruan. Dalam kondisi ini, bayi memerlukan perawatan secara intensif.
Ibu hamil perlu menghindari kebiasaan yang menyebabkan paru-paru basah. Misalnya saja merokok, jarang mencuci telapak tangan, menempati ruangan dengan ventilasi buruh, dan mengonsumsi minuman beralkohol.
4. Kontaminasi dari Benda
Selain beberapa penyebab di atas, sakit paru-paru basah apakah menular melalui kontaminasi benda? Ada kemungkinan penyakit tersebut menular melalui kontak tidak langsung. Bakteri yang menempel pada permukaan benda kemudian disentuh bisa menularkan pneumonia.
Kemungkinan ini bisa terjadi pada benda-benda berikut, seperti gagang pintu, alat makan, handphone, hingga alat medis. Seseorang yang menyentuh benda kontaminasi perlu untuk segera melakukan cuci tangan.
Bakteri pada permukaan benda lebih mudah menular ketika seseorang sering kali menyentuh bagian mulut, mata, wajah, dan hidung. Penggunaan alat medis yang tidak steril juga memiliki risiko yang besar.
5. Lingkungan yang Kotor
Pertanyaan lainnya adalah, penyakit ini apakah menular di lingkungan yang tidak steril? Infeksi paru-paru basah berkembang lebih cepat di lingkungan yang kebersihannya buruk.
Tempat-tempat dengan kepadatan tinggi kerap menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab pneumonia. Misalnya saja, rumah sakit, penjara, hingga panti asuhan. Bakteri penyebab pneumonia bisa berkembang dengan cepat melalui udara dan kontak langsung.
Demikian informasi dari Ketikmedia.com terkait penularan paru-paru basah. Kebersihan lingkungan dan kesadaran setiap orang menjadi dasar utama untuk mencegah penularan pneumonia. Resiko tertularnya penyakit bisa menurun jika setiap orang menjaga kebersihan dengan baik.