Jenis Obat untuk Hipertensi dan Cara Kerjanya

Obat untuk hipertensi

Selain menerapkan gaya hidup sehat, penderita tekanan darah tinggi juga harus mengonsumsi obat untuk hipertensi. Perlu Anda ketahui, hipertensi merupakan kondisi medis yang berbahaya dan berlangsung tanpa gejala, sehingga perlu ditangani dengan cepat.

Untuk membantu mengendalikan tekanan darah, penggunaan obat-obatan antihipertensi menjadi salah satu cara dalam perawatan medis.

Sebenarnya Anda bisa menemukan berbagai obat penurun darah tinggi alami, seperti bawang putih, jahe, seledri, buah bit, kacang almond, dan masih banyak lagi lainnya.

Hanya saja, dokter juga pasti akan memberikan obat antihipertensi yang perlu dikonsumsi setiap hari untuk mengendalikan tekanan darah.

Jenis-jenis obat ini bekerja melalui cara yang berbeda, seperti mengurangi volume darah, memperlebar pembuluh darah, atau menurunkan detak jantung, sehingga tekanan darah dapat tetap dalam batas normal.

Setiap obat memiliki cara kerja unik yang menargetkan penyebab utama hipertensi pada tubuh. Diuretik, ACE inhibitor, ARB, beta blocker, dan calcium channel blockers adalah beberapa contoh obat yang sering digunakan.

Pemberian jenis obat biasanya tergantung dari kondisi kesehatan pasien, termasuk riwayat medis, usia, serta risiko komplikasi yang mungkin terjadi. Memahami cara kerja masing-masing obat bisa membantu pasien menjalani terapi yang lebih efektif dan aman.

Jenis Obat untuk Hipertensi Paling Efektif

Tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis yang membutuhkan penanganan jangka panjang. Salah satu cara untuk mengelola hipertensi, yaitu dengan penggunaan obat-obatan seperti yang sempat dijelaskan sebelumnya.

Tapi, dengan begitu banyaknya jenis obat penurun darah tinggi di apotik yang tersedia, Anda harus benar-benar memahami cara kerja dan efektivitas masing-masing obatnya agar bisa memilih obat yang tepat dan aman.

Baca Juga:  5 Resep Makanan Tradisional Indonesia yang Aman untuk Hipertensi

1. Diuretik

Diuretik adalah salah satu jenis obat yang paling sering digunakan untuk mengatasi hipertensi.

Obat ini bekerja dengan mengeluarkan kelebihan natrium (garam) dan air dari tubuh melalui ginjal yang membantu menurunkan volume darah dan tekanan pada pembuluh darah.

Biasanya, diuretik dikombinasikan dengan terapi antihipertensi lainnya untuk hasil yang lebih optimal. Meskipun umumnya aman, efek samping yang sering terjadi yaitu kram kaki akibat penurunan kadar potasium dalam tubuh.

Tapi Anda bisa mencegah efek samping tersebut dengan mengonsumsi makanan tinggi potasium seperti pisang, alpukat, atau bayam.

2. ACE Inhibitor

ACE inhibitor bekerja dengan menghambat produksi angiotensin, yaitu zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh darah, terutama di ginjal.

Dengan mencegah pembentukan angiotensin, pembuluh darah menjadi lebih rileks dan tekanan darah pun berkurang.

Meskipun efektif, ACE inhibitor tidak boleh digunakan oleh ibu hamil karena dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin, seperti risiko tekanan darah rendah, gagal ginjal, hiperkalemia, bahkan kematian bayi baru lahir.

Maka dari itulah penggunaannya harus berada di bawah pengawasan ketat dokter. Berikut contoh gambar obat darah tinggi golongan jenis ini.

3. Angiotensin II Receptor Blockers (ARB)

ARB memiliki fungsi serupa dengan ACE inhibitor, tapi cara kerjanya berbeda. Obat ini memblokir reseptor yang dibutuhkan angiotensin untuk menyempitkan pembuluh darah, sehingga pembuluh darah tetap terbuka dan rileks.

ARB menjadi pilihan alternatif untuk pasien yang tidak dapat menggunakan ACE inhibitor. Sama seperti ACE inhibitor, ARB juga tidak boleh digunakan selama kehamilan karena dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian pada janin yang sedang berkembang.

4. Calcium Channel Blockers

Calcium channel blockers, seperti obat penurun darah tinggi Amlodipine mencegah kalsium masuk ke dalam sel otot polos jantung dan pembuluh darah. Hal ini mengurangi kekuatan kontraksi otot-otot tersebut, sehingga jantung dan pembuluh darah menjadi lebih rileks dan aliran darah meningkat.

Baca Juga:  Herniotomi Adalah Prosedur Bedah untuk Hernia, Simak Lengkapnya

Efek tersebut membantu menurunkan tekanan darah secara signifikan. Penggunaan obat jenis ini cocok untuk pasien hipertensi yang juga memiliki kondisi kesehatan lain seperti angina atau gangguan irama jantung.

5. Alpha Blockers

Alpha blockers bekerja dengan mengendurkan tonus otot di dinding pembuluh darah yang membantu mengurangi kekakuan arteri dan menstabilkan tekanan darah.

Obat ini cocok sebagai tambahan terapi, terutama pada pasien dengan hipertensi berat atau yang tidak merespons obat lain. Efeknya bisa membantu menurunkan tekanan darah secara bertahap dengan tidak menimbulkan risiko efek samping yang terlalu parah.

6. Alpha-2 Receptor Agonists

Obat ini bekerja dengan menurunkan aktivitas saraf simpatis yang bertanggung jawab atas peningkatan tekanan darah.

Dengan mengurangi aktivitas penghasil adrenalin, alpha-2 receptor agonists membantu menurunkan tekanan darah tanpa efek samping yang signifikan.

Karena sifatnya yang relatif aman, obat ini cocok untuk ibu hamil yang mengalami hipertensi. Selain itu, Alpha-2 Receptor Agonists juga termasuk obat hipertensi yang aman untuk ginjal.

7. Central Agonist

Central agonist membantu menurunkan tekanan darah dengan mengurangi kemampuan pembuluh darah untuk tegang atau berkontraksi.

Obat ini sangat efektif dalam mengatasi hipertensi kronis, meskipun efek sampingnya seperti kantuk, lesu, mulut kering, atau demam ringan mungkin terjadi. Penggunaannya cocok untuk pasien yang sedang dalam pengawasan tekanan darah secara lebih lanjut dengan efek samping yang tidak terlalu berat.

8. Beta Blocker

Beta blockers bekerja dengan memperlambat detak jantung, mengurangi beban kerja jantung, dan menurunkan aliran darah keluar dari jantung. Obat ini biasanya cocok untuk pasien yang tidak merespons baik terhadap diuretik.

Salah satu beta blocker yang optimal adalah nebivolol yang merupakan obat darah tinggi paling ampuh di apotik. Fungsinya tidak hanya menurunkan tekanan darah tetapi juga meningkatkan elastisitas pembuluh darah melalui produksi nitrit oksida.

Baca Juga:  Suplemen Herbal untuk Hipertensi: Apa yang Harus Anda Ketahui

Efek samping nebivolol umumnya ringan, seperti sakit kepala ringan atau kelelahan, tetapi penggunaannya tetap memerlukan resep dokter untuk memastikan keamanannya.

Cara Kerja Masing-masing Obat untuk Hipertensi

Obat antihipertensi bekerja dengan berbagai cara untuk menurunkan tekanan darah, mulai dari mengurangi volume darah, memperlambat detak jantung, sampai melebarkan pembuluh darah.

Cara kerja tersebut tentunya harus sesuai dengan penyebab hipertensi yang terjadi. Dengan begitu, tekanan darah bisa terkontrol secara lebih efektif.

1. Mengurangi Volume Darah

Diuretik bekerja dengan mengurangi jumlah cairan yang mengalir dalam pembuluh darah, terutama melalui pengeluaran natrium (garam) dan air dari tubuh melalui ginjal.

Dengan menurunkan volume darah, tekanan pada dinding pembuluh darah berkurang, sehingga tekanan darah bisa terkontrol secara lebih baik.

2. Mengatur Detak Jantung

Cara kerja beta blocker yaitu memperlambat detak jantung agar tekanan darah semakin turun.

Obat ini mengurangi beban kerja jantung, sehingga proses pompa darah lebih efisien tanpa memberikan tekanan berlebih. Cara kerja ini sangat efektif pada pasien yang memiliki hipertensi dan gangguan jantung.

3. Melebarkan Pembuluh Darah

Obat-obatan seperti ACE inhibitor, ARB, dan calcium channel blockers bekerja dengan melebarkan pembuluh darah.

Proses ini mengurangi resistensi terhadap aliran darah, sehingga tekanan pada pembuluh darah menurun. Cara kerjanya ini tentunya sangat efektif untuk meningkatkan kelancaran aliran darah sekaligus menjaga tekanan darah dalam batas normal.

Berbagai jenis obat antihipertensi di atas memungkinkan dokter untuk memilih terapi yang cocok dengan kondisi setiap pasien. Tapi, selain mengonsumsi obat untuk hipertensi, jangan lupa juga biasakan pola hidup sehat, seperti olahraga teratur dan makan makanan yang sehat yang menjadi penurun darah tinggi alami paling cepat.

Semoga informasi ketikmedia.com tentang Obat untuk hipertensi bermanfaat untuk anda.