Kesehatan Anak: Cara Mencegah Stunting Pada Anak-Anak

Kesehatan Anak

Kesehatan anak tentunya merupakan salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan untuk memastikan anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Dan salah satu masalah kesehatan pada anak yang sampai saat ini masih menjadi momok para orang tua adalah stunting. Ciri yang paling terlihat dari anak yang menderita stunting adalah tinggi badannya yang lebih pendek daripada anak seusianya.

Di bahasan kali ini, kita akan membicarakan tentang segala hal yang berkaitan tentang stunting, termasuk hal-hal yang orang tua dapat lakukan untuk mencegah masalah perkembangan anak ini pada si kecil.

Apa Itu Stunting?

Stunting adalah sebuah kondisi kesehatan yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak jika dibandingkan dengan anak seusianya. Sederhananya, stunting adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama stunting adalah malnutrisi atau kekurangan gizi pada ibu hamil, serta kurangnya asupan bernutrisi selama masa pertumbuhan anak.

Cukup banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa tubuh pendek anak bisa menjadi tanda masalah gizi buruk yang serius. Tidak semua anak yang bertubuh pendek mengalami stunting, karena bisa saja tubuh pendek mereka merupakan pengaruh genetik. Namun, anak yang mengalami stunting pasti bertubuh pendek.

Anak-anak dengan asupan gizi terbatas sejak kecil berisiko mengalami pertumbuhan yang terhambat. Menurut World Health Organization (WHO), sebuah negara dikatakan memiliki masalah stunting jika jumlah kasusnya melebihi 20%. Sementara di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2021, kasus stunting pada anak berusia di bawah 5 tahun (balita) mencapai 24,4%.

Baca Juga:  Cara Mengubah Rasio Kamera WhatsApp dengan Mudah

Hal ini tentunya menjadi masalah serius yang harus diperhatikan dan ditangani dengan baik oleh pemerintah.

Apa Saja Penyebab Stunting?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyebab utama dan paling umum dari stunting adalah malnutrisi pada ibu hamil dan anak selama masa pertumbuhan. Hal-hal lainnya yang berpotensi menjadi penyebab masalah perkembangan anak ini adalah kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan infeksi berulang.

1. Kurangnya Asupan Gizi pada Ibu Hamil

WHO menyatakan bahwa sekitar 20% dari kasus stunting terjadi saat anak masih di dalam kandungan. Hal ini dapat terjadi karena sang ibu hamil mengonsumsi makanan yang kurang bernutrisi selama masa kehamilan yang menyebabkan janin memperoleh nutrisi lebih sedikit daripada yang seharusnya.

Pada akhirnya, perkembangan janin di dalam kandungan mengalami masalah yang berlanjut hingga setelah kelahiran. Karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk memastikan mereka mengonsumsi makanan sehat yang bergizi dan bernutrisi selama kehamilan.

2. Kebutuhan Nutrisi Anak Tidak Terpenuhi

Stunting dapat terjadi setelah kelahiran, tepatnya saat anak berusia di bawah 2 tahun dan kebutuhan nutrisi mereka tidak terpenuhi. Asupan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan termasuk ASI dan makanan pendamping. Selain itu, kurangnya asupan makanan sehat untuk anak juga bisa menjadi faktor penyebab stunting, terutama makanan yang kaya protein, zat besi, dan zinc yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan anak berusia di bawah 5 tahun.

Selain kedua penyebab utama yang telah dijelaskan di atas, terdapat faktor-faktor lain yang juga menjadi penyebab stunting, yaitu kurangnya pasokan air bersih dan sanitasi yang baik, kenaikan berat badan ibu yang kurang ideal selama kehamilan, terbatasnya akses ke layanan kesehatan, dan anak menderita penyakit yang menghalangi tubuhnya menyerap nutrisi.

Baca Juga:  Cara Pull Up yang Benar Agar Otot Punggung Terlatih, Cek Nih

Bagaimana Cara Mencegah Stunting pada Anak?

Stunting pada anak dapat berlanjut hingga usia dewasa. Karena itu, sangat disarankan untuk mencegah kondisi ini sebelum berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan anak secara keseluruhan. Berikut cara menjaga kesehatan anak yang juga dapat mencegah kondisi stunting.

1. Berikan Pola Asuh yang Tepat

Langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah dengan memberikan pola asuh yang tepat. Hal ini meliputi Inisiasi Menyusui Dini (IMD) serta memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada bayi hingga 6 bulan. Kemudian, disarankan untuk melanjutkan pemberian ASI hingga anak berusia 2 tahun.

2. Berikan MPASI Bergizi dan Optimal

WHO dan UNICEF merekomendasikan untuk memberikan nutrisi untuk anak secara optimal. Bayi berusia 6 bulan hingga 23 bulan harus mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat dan optimal. Aturan pemberian MPASI ini harus mengandung setidaknya 4 macam atau lebih dari 7 macam makanan, termasuk sumber protein, kacang-kacangan, produk olahan susu, umbi, serta makanan yang mengandung Vitamin A.

Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk memperhatikan frekuensi pemberian MPASI. Untuk bayi berusia 6 bulan hingga 8 bulan memberikan MPASI hanya 2 kali sehari saja. Sedangkan untuk bayi berusia 9 bulan hingga 23 bulan dapat mengkonsumsi MPASI sebanyak 3 kali sehari. Saat pemberian MPASI, satu masalah terbesar yang orang tua hadapi adalah anak susah makan atau GTM (Gerakan Tutup Mulut).

Untuk mengatasi hal ini, orang tua dapat menambahkan rasa pada MPASI, seperti rasa asin dari keju atau mentega. Orang tua juga dapat bermain tekstur dan membiarkan anak makan sendiri. Carilah tips meningkatkan nafsu makan anak di internet untuk membantu mengatasi anak GTM.

3. Mengobati Penyakit Anak

Ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan anak tidak nafsu makan, misalnya sakit gigi. Jika ini adalah alasan mengapa anak kurang asupan makanan, pastikan orang tua menjaga kesehatan gigi anak dengan membawa mereka ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali, atau saat ada masalah dengan gigi anak.

Baca Juga:  Tips! Cara Tendangan Melengkung PS3 + Teknik Lainnya

Selain itu, ada kondisi kesehatan lainnya yang membuat tubuh anak tidak dapat mencerna nutrisi dengan baik, misalnya diare. Karena itu, penting untuk cegah diare pada anak dengan menjaga kebersihan makanan.

4. Memperbaiki Kebersihan Lingkungan dan Menerapkan Hidup Bersih

Langkah pencegahan stunting selanjutnya adalah dengan menerapkan pola hidup bersih, serta memperbaiki kebersihan lingkungan rumah. Pastikan sanitasi rumah bersih, serta menggunakan air bersih pula. Terapkan pola hidup bersih, salah satunya adalah dengan selalu mencuci tangan sebelum makan.

Apa Saja Gizi yang Diperlukan Untuk Mencegah Stunting?

1. Protein

Protein merupakan nutrisi dalam rangkaian gizi seimbang yang memiliki peran penting untuk tumbuh kembang anak. Beragam manfaat protein antara lain adalah membantu pertumbuhan, mengganti jaringan tubuh yang rusak, membangun antibodi untuk sistem kekebalan tubuh, meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan massa otot.

Makanan yang menjadi sumber protein adalah ayam, telur, produk olahan susu, dan makanan laut seperti ikan salmon.

2. Karbohidrat

Karbohidrat adalah nutrisi yang memberikan energi untuk tubuh. Untuk karbohidrat sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri dari laktosa, fruktosa, dan sukrosa. Jenis ini lebih cepat tercerna oleh tubuh. Sedangkan karbohidrat kompleks terdiri dari serat dan pati yang terangkai dalam rangkai panjang dan kompleks, sehingga lebih lama tercerna oleh tubuh.

Makanan yang mengandung karbohidrat contohnya adalah nasi, roti, mie, dan tepung. Semoga informasi dari Penulis Content bermanfaat, apa bila masih ada yang kurang informasinya silakan koment yach.