Kasus pneumonia di China begitu menghebohkan dunia kesehatan pada beberapa waktu yang lalu. Kejadian kasus pneumonia di China 2023 mulai melonjak sejak bulan Mei 2023. Banyak rumah sakit di China yang didatangi anak-anak dengan keluhan pneumonia.
Dikutip dari situs kesehatan, kasus pneumonia misterius yang terjadi di China semakin melonjak hingga akhir tahun 2023.
Rangkuman Kasus Pneumonia di China
Berikut ini terdapat informasi dari Ketik Media yang membahas tentang kasus pneumonia di China terbaru. Informasi yang dibahas berkaitan dengan penyebab, jumlah korban, penanganan, gejala, hingga antisipasinya.
1. Penyebab
WHO menyebutkan bahwa penyebab pneumonia yang melonjak di China bukan berasal dari patogen jenis baru. Peristiwa kasus pneumonia di China terindikasikan terjadi karena infeksi mycoplasma pneumoniae.
Bakteri jenis ini menyerang sistem pernapasan manusia, seperti paru-paru, tenggorokan, dan batang tenggorokan. Sebenarnya, mycoplasma pneumoniae dapat menyerangan seluruh kelompok usia. Mulai dari kelompok usia anak-anak, dewasa, hingga lansia.
Namun, anak-anak dan lansia memiliki risiko yang lebih tinggi. Penderita pneumonia akibat mycoplasma pneumoniae dalam kondisi khusus lebih baik mendapatkan perawatan lanjutan di rumah sakit.
2. Jumlah Korban
Belum diketahui pasti jumlah kasus pneumonia di China yang menyerang anak-anak. Hanya saja, kasus ini mendapat perhatian lebih karena lonjakan peningkatannya yang terjadi begitu drastis.
Menurut data laporan kasus pneumonia di China, anak-anak yang terserang bakteri mycoplasma pneumoniae masih berada pada tahap ringan hingga sedang. Kondisi yang terjadi menggambarkan bahwa penyebaran infeksi ini terjadi dalam kurun waktu yang cepat.
Berbeda dengan pandemi COVID-19, kasus pneumonia yang terjadi di Tiongkok belum mencatatkan angka kematian yang signifikan. Sejauh ini, belum ada laporan kematian yang terjadi akibat mycoplasma pneumoniae.
3. Penanganan
Laporan kasus pneumonia yang baru-baru ini terjadi di China bukan menjadi kasus pneumonia satu-satunya yang mendapat perhatian dunia. Di waktu yang hampir bersamaan, pneumonia juga menyerang beberapa anak di Belanda.
Penanganan pneumonia di China dan Belanda memiliki regulasi yang baik. Anak-anak yang terserang penyakit ini mendapatkan penangan dengan cepat. Himbauan terkait penanganan pneumonia juga diinformasikan dengan gamblang.
Peristiwa pneumonia yang terjadi di China dan Belanda tidak disebabkan oleh pneumonia pneumocystis. Pneumonia yang disebabkan karena jamur ini kerap menyerang seseorang yang mempunyai sistem imun rendah.
4. Gejala
Wabah pneumonia China yang menyerang anak-anak memiliki gejala yang beragam. Sebagian anak-anak merasakan gejala demam, sesak nafas, bersin, batuk, diare, hingga muntah. Gejalanya mulai dari gejala ringan hingga sedang.
Dalam kondisi serius, anak-anak akan mengalami kesulitan bernapas hingga nyeri pada bagian dada. Anak-anak dengan kondisi tersebut mendapatkan perawatan ekstra dari pihak rumah sakit.
Anak-anak yang duduk di bangku sekolah rentang terkena infeksi pneumonia karena berbagai penyebab. Gejala-gejala yang terjadi pada anak-anak di China kemungkinan besar timbul karena penerapan protokol kesehatan yang mulai menurun semenjak Covid 19.
5. Antisipasi
Untuk mewaspadai kasus pneumonia di China, WHO telah meminta laporan resmi kepada otoritas China tentang penyebab lonjakan pneumonia. WHO mendorong sejumlah masyarakat untuk selalu melakukan upaya pencegahan pneumonia.
Sejalan dengan langkah tersebut, Kemenkes juga memberlakukan himbauan untuk meminimalisir kasus pneumonia di Indonesia. Kewaspadaan dini terhadap pneumonia bisa menjadi solusi yang efektif.
Itulah penjelasan dari Ketikmedia.com terkait wabah pneumonia di negara China. Dinas Kesehatan di setiap daerah wajib untuk menindaklanjuti penemuan kasus pneumonia yang terjadi akibat mycoplasma pneumoniae. Semua pihak perlu mendapat ajakan untuk memahami edukasi kesehatan yang berkaitan dengan penyakit paru-paru.