Kasus Covid-19 Naik Lagi, Ternyata Ini Pemicunya

kasus covid 19 naik

Jumlah kasus Covid-19 naik lagi di Indonesia, khususnya di ibu kota negara. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat ada sekitar 200 kasus per harinya dalam satu pekan belakangan. Hal ini jelas membuat masyarakat khawatir epidemi Covid akan terulang lagi.

Tidak hanya di Jakarta, peningkatan kasus Covid-19 juga terjadi di beberapa kota besar lainnya. Bahkan, bukan hanya di Indonesia saja, beberapa negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura juga mengalami lonjakan kasus beberapa bulan terakhir.

Pemicu Kasus Covid-19 Meroket Tajam di Indonesia

Ternyata, berita penyebaran Covid-19 di daerah Asia Tenggara menjadi salah satu pemicu kasus Covid naik di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai jika kasus tersebut naik karena mobilitas yang tinggi antar negara-negara di Asia Tenggara.

Hal ini karena ada banyak Warga Negara Indonesia yang berkunjung ke luar negeri dan Warga Negara Asing yang berlibur di Indonesia. Terlebih, liburan akhir tahun sebentar lagi akan tiba sehingga mobilitas masyarakat lebih tinggi daripada hari-hari biasanya. 

Selain itu, varian virus yang menjadi penyebab kasus Covid naik juga sangat mempengaruhi prevalensi kasus. Hal ini karena virus yang menyebar adalah EG.1 dan EG.5, yang merupakan bagian dari virus Covid varian Omicron yang sangat cepat menyebar.

“Bukan varian baru, tapi Omicron. Jadi, persebarannya memang sangat cepat, namun untungnya tingkat kematiannya sangat rendah,” ungkap Budi.

Hal ini terbukti karena meskipun kasus Covid-19 naik lagi, sangat jarang ada penderitanya yang masuk rumah sakit dan meninggal dunia. Kebanyakan dari mereka bahkan tidak merasakan gejala apapun, sedangkan sebagian lainnya mengalami gejala ringan.

Baca Juga:  Varian COVID Baru EG5 Masuk Indonesia

Jika ada kematian akibat virus EG.1 atau EG.5, maka biasanya hal itu terjadi karena komorbid yang diderita pasien sebelum terinfeksi. Karena itu, mereka yang punya komorbid, memiliki mobilitas tinggi, lansia, dan kelompok rentan lain harus ekstra waspada.

Kemenkes: Masih Terkendali Namun Tetap Harus Waspada

Bersamaan dengan jumlah kasus Covid-19 naik, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menghimbau agar masyarakat harus tetap waspada. Hingga kini situasi masih sangat terkendali, namun itu bukan menjadi alasan untuk mengurangi kewaspadaan terhadap virus ini.

Pencegahan itu penting, sehingga pihak Kemenkes menyarankan untuk segera melakukan vaksin Covid-19 bagi yang belum. Selain itu, menggunakan masker ketika bepergian juga akan membantu untuk mencegah penularan yang lebih luas lagi.

Menjaga kebersihan dan rajin mencuci tangan juga sangat ampuh untuk mencegah penularan. Terutama bagi masyarakat yang termasuk ke dalam kelompok rentan dan mereka yang mobilitasnya tinggi.

Kemudian, Kemenkes juga menghimbau agar masyarakat segera memeriksakan diri ke klinik, rumah sakit, atau puskesmas terdekat jika mengalami gejala seperti flu dan batuk. Sebab, masyarakat harus segera tahu apakah itu flu dan batuk biasa atau gejala Covid-19.

Keduanya memang memiliki gejala cukup mirip sehingga ada banyak orang yang masih merasa bingung untuk membedakan keduanya. Terutama di musim hujan seperti sekarang, ketika ada banyak orang terkena flu, pilek, dan batuk di saat yang bersamaan. 

Jika ternyata terkena Covid, pasien harus segera melakukan isolasi mandiri selama 6-7 hari untuk mencegah penularan yang lebih luas lagi. Pada umumnya, pasien akan sembuh setelah itu tanpa ada gangguan yang berarti jika tidak memiliki komorbid.

Jadi, meskipun kasus Covid-19 naik di Indonesia, masyarakat tidak perlu merasa khawatir berlebihan. Selama masyarakat waspada dan terus menerapkan pencegahan penularan, maka tragedi di tahun 2020 hingga 2022 tidak akan terulang. Semoga informasi Ketik Media bermanfaat.

Baca Juga:  Rangkuman Fakta dari Kasus Pneumonia di China