Ketikmedia.com – Siapa sih yang nggak kenal siomay? Makanan ringan, atau bahkan bisa jadi makanan berat, ini memang sudah jadi favorit banyak orang di Indonesia. Mulai dari gerobak pinggir jalan sampai restoran mewah, siomay selalu ada dan menggoda selera.
Tapi, di balik kelezatannya, pernah nggak sih kamu kepikiran, berapa banyak sih sebenarnya kalori siomay rebus itu? Dan apa saja informasi gizi yang perlu kita tahu?
Nah, kali ini kita nggak akan bahas siomay goreng yang jelas-jelas tinggi kalori karena minyaknya, ya. Kita akan fokus pada siomay rebus yang sering dianggap pilihan “lebih sehat”.
Memang benar siomay rebus itu relatif lebih rendah kalori dibanding yang digoreng, tapi bukan berarti kamu bisa makan tanpa batas, lho. Penting buat tahu jumlah dan komposisinya.
Nah, selain itu, kalau kamu sedang mencari informasi tambahan seputar dunia farmasi atau pelayanan kesehatan mata khususnya dengan wilayah Kepulauan Karimun sekitarnya, kamu juga bisa mengunjungi pafikepkarimun.org.
Berapa Kalori dalam 1 Buah Siomay Rebus?
Langsung saja kita mulai dengan angka yang paling dicari. Berdasarkan rata-rata komposisi siomay (campuran ikan tenggiri, tepung sagu, sedikit sayur, dan kadang tahu atau kentang), 1 buah siomay rebus ukuran sedang (sekitar 40–50 gram) mengandung 50–70 kalori.
Kok bisa beda-beda?
Kalau siomaynya pakai lebih banyak ikan dan sedikit tepung, biasanya kalorinya lebih rendah. Tapi siomay yang banyak tepung (terutama tepung sagu atau tapioka), kalorinya bisa lebih tinggi karena kandungan karbohidratnya naik.
Kalau kamu makan satu porsi standar siomay (biasanya 5–6 buah plus sayur dan tahu), total kalori bisa berkisar 300–400 kalori. Ini belum termasuk saus kacang, yang bisa menambahkan 100–150 kalori lagi, tergantung berapa banyak kamu tuang.
Jadi sebenarnya, siomay rebus itu bukan seenteng yang dibayangkan kalau sudah ditotal semua kalorinya.
Informasi Gizi Lain Siomay Rebus
Selain kalori, penting juga kamu tahu kandungan gizinya. Dari siomay rebus, kamu bisa dapat:
- Protein: 3–5 gram per buah (lumayan baik kalau ikannya banyak)
- Karbohidrat: 5–7 gram per buah, sebagian besar dari tepung sagu
- Lemak: 1–3 gram (tergantung apakah ditambahkan minyak saat adonan dibuat)
Protein dari ikan tenggiri lumayan berkualitas, apalagi ada tambahan asam lemak omega-3 meski tidak sebanyak kalau kamu makan ikan segar utuh. Selain itu, siomay biasanya disajikan dengan kubis, pare, atau kentang, yang bisa menambah serat dan vitamin C. Tapi ya… kalau porsinya kecil, kontribusinya tidak terlalu besar juga.
Saus kacang juga membawa lemak sehat dari kacang tanah, tapi kalau dikonsumsi berlebihan, kandungan lemak dan kalori bisa melonjak cepat. Apalagi kalau sausnya ditambahi gula merah banyak-banyak. Ini sering kejadian sih, dan sering tidak disadari.
Tips Agar Makan Siomay Tetap Sehat
Kalau kamu termasuk yang suka siomay tapi mulai mikir soal kalori, ada beberapa cara supaya lebih aman:
- Batasi saus kacang. Gunakan cukup untuk rasa saja, jangan sampai siomaynya “tenggelam”.
- Pilih siomay dengan lebih banyak ikan dibanding tepung. Biasanya teksturnya lebih padat dan gurih alami.
- Tambahkan lebih banyak sayur pendamping. Pare, kol, dan kentang kukus bisa bikin kamu kenyang tanpa kalori berlebih.
- Jangan makan sambil nambah kerupuk. Krupuk sering jadi biang tambahan kalori tak disadari (sekitar 70 kalori per lembar, kadang lebih).
Oh, satu hal tambahan yang sering terlewat, saus sambal botolan yang suka dituang banyak, itu juga menambah kalori (sekitar 20–30 kalori per sendok makan) dan sodium cukup tinggi. Kalau kamu sensitif terhadap garam atau tekanan darah, ini perlu diingat.
Kesimpulan
Kalori siomay rebus per buah rata-rata 50–70 kalori, tergantung komposisinya. Kalau satu porsi isi 5–6 biji plus saus kacang, totalnya bisa 400–500 kalori. Siomay rebus memang lebih sehat dibanding gorengan, tapi tetap perlu dikontrol porsinya, terutama saus dan tambahan lainnya.
Siomay bisa jadi pilihan ngemil yang baik kalau kamu cerdas memilih dan menyesuaikan porsinya. Dan ya, sesekali makan siomay pakai saus kacang banyak juga tidak masalah asal jangan tiap hari, dan porsi makan utama tetap diperhatikan.