Ketikmedia.com – Siapa sih yang nggak kenal sama otak-otak? Camilan gurih berbahan dasar ikan ini jadi favorit banyak orang, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Nah, khusus buat kamu penggemar versi gorengnya yang kriuk di luar dan kenyal di dalam, pernah nggak sih kepikiran soal kalori otak-otak goreng?
Ngomongin soal kalori makanan yang digoreng memang sering bikin was-was, ya? Apalagi kalau lagi berusaha jaga berat badan atau menerapkan pola makan lebih sehat. Otak-otak goreng seringkali jadi godaan yang susah ditolak saat nongkrong sore atau sekadar cari pengganjal perut.
Rasanya yang ringan sering bikin kita merasa “ah, baru satu biji, nambah lagi deh,” padahal diam-diam kalorinya sudah ngumpul banyak.
Nah, selain itu, kalau kamu sedang mencari informasi tambahan seputar dunia farmasi atau pelayanan kesehatan mata khususnya dengan wilayah Jawabarat sekitarnya, kamu juga bisa mengunjungi pafijabarprov.org.
Berapa Kalori dalam Otak-Otak Goreng?
Mari kita bahas angka pastinya. Rata-rata, satu buah otak-otak goreng berukuran sedang (sekitar 25–30 gram) mengandung sekitar 70–90 kalori. Kalau otak-otaknya berukuran jumbo, atau ditambah kulit lumpia misalnya, jumlah kalorinya bisa melonjak jadi 120–150 kalori per potong.
Sebagian besar kalori ini berasal dari:
- Karbohidrat tepung tapioka atau sagu yang digunakan untuk mengentalkan adonan
- Lemak dari proses menggoreng
- Protein dari ikan (biasanya tenggiri, kakap, atau kadang campuran)
Jadi, dalam satu porsi kecil berisi 5 buah otak-otak goreng, kamu bisa mengonsumsi sekitar 350–450 kalori. Ini tanpa saus sambal ya. Kalau pakai saus, tambah lagi sekitar 20–50 kalori, tergantung banyaknya.
Kandungan Gizi Otak-Otak Goreng
Kalau dilihat dari segi nutrisi, otak-otak goreng punya nilai plus dan minus. Bagian positifnya, ia mengandung protein hewani yang penting untuk memperbaiki sel-sel tubuh dan membangun otot.
Tapi, bagian negatifnya, kandungan lemak jenuh dan sodium cukup tinggi, terutama bila ditambahkan garam atau penyedap rasa dalam jumlah besar.
Dalam satu buah otak-otak goreng biasa, kamu bisa mendapatkan:
- Protein: 3–5 gram
- Lemak total: 4–7 gram
- Karbohidrat: 6–10 gram
- Sodium: sekitar 150–250 mg
Jadi meskipun ada manfaatnya, risiko dari kandungan garam dan lemak tetap harus diperhatikan, apalagi kalau kamu punya riwayat hipertensi.
Tips Menikmati Otak-Otak Goreng dengan Lebih Bijak
Terus, gimana dong cara menikmatinya tanpa rasa bersalah berlebihan atau merusak rencana diet kamu? Tenang, bukan berarti kamu harus stop total makan otak-otak goreng kesukaanmu. Ada beberapa tips yang bisa dicoba:
Perhatikan Porsi
Kuncinya ada di jumlah. Mungkin cukup 2-3 potong saja sekali makan sebagai camilan, bukan sebagai makanan utama atau dimakan dalam jumlah banyak sekaligus. Sadari berapa banyak yang kamu makan.
Jangan setiap hari
Jadikan otak-otak goreng sebagai camilan sesekali, bukan setiap hari. Anggap saja sebagai treat atau makanan selingan spesial.
Coba Masak Sendiri
Kalau ada waktu dan niat, membuat otak-otak sendiri di rumah bisa jadi solusi. Kamu bisa mengontrol kualitas bahan (ikan segar, tepung secukupnya), jumlah garam, dan yang terpenting, metode memasak dan jumlah minyak.
Mungkin bisa coba digoreng dengan sedikit minyak (pan-fry) atau bahkan pakai air fryer? Hasilnya mungkin sedikit beda teksturnya, tapi bisa jadi pilihan lebih sehat.
Perhatikan Sausnya
Saus pendamping juga menyumbang Kalori, gula, dan garam. Gunakan saus secukupnya saja, atau pilih alternatif saus yang lebih ringan jika memungkinkan.
Kombinasikan dengan Makanan Sehat
Kalau kamu makan otak-otak goreng, coba seimbangkan dengan makanan lain yang lebih sehat di waktu makan berikutnya. Misalnya, perbanyak sayur atau buah.
Kesimpulan
Jadi, kalau kamu tanya berapa kalori otak-otak goreng, jawabannya berkisar 70–90 kalori per buah ukuran sedang. Makanan ini memang menggoda banget, tapi kalau kamu ingin menjaga pola makan yang sehat, penting untuk mengontrol porsinya.
Boleh saja kok makan otak-otak goreng sesekali. Karena pada akhirnya, makanan tradisional seperti ini adalah bagian dari kekayaan budaya kita juga. Yang penting, kamu sudah tahu informasi gizinya dan bisa memilih cara konsumsi yang lebih bijak.