Ketikmedia.com – Kalau kamu penggemar camilan gurih dan pedas, besar kemungkinan basreng sudah masuk daftar favorit kamu. Basreng, atau baso goreng, memang lagi naik daun beberapa tahun terakhir.
Entah dimakan sendiri, dijadikan oleh-oleh, atau dijual online dalam kemasan kekinian, camilan satu ini selalu punya penggemarnya.
Nah, selain itu, kalau kamu sedang mencari informasi tambahan seputar dunia farmasi atau pelayanan kesehatan mata khususnya dengan wilayah Tangerang Kota sekitarnya, kamu juga bisa mengunjungi pafitangerangkota.org.
Tapi ada satu hal yang sering dilewatkan banyak orang saat ngemil basreng. Sudahkah kamu pernah benar-benar menghitung kalori basreng yang masuk ke tubuh setiap kali tangan sulit berhenti mengunyah? Di sinilah masalahnya sering muncul tanpa disadari.
Jumlah Kalori Basreng
Oke, mari kita bahas angkanya secara spesifik. Secara umum, 100 gram basreng (yang sudah digoreng dan dibumbui) mengandung sekitar 450–550 kalori.
Angka ini bisa bervariasi tergantung dari cara pembuatan, jenis bakso yang dipakai (ikan, ayam, sapi, atau campuran), dan jumlah minyak yang diserap saat digoreng.
Sebagai perbandingan saja, 100 gram nasi putih itu hanya sekitar 175 kalori. Jadi, kalau kamu makan 50 gram basreng (sekitar 1 genggam penuh), kalorinya sudah bisa mencapai 225–275 kalori. Dan masalahnya, camilan seperti basreng itu sering dimakan tanpa terasa tiba-tiba saja bungkusnya sudah kosong.
Untuk gambaran lebih rinci, ini estimasi kandungan gizi dalam 100 gram basreng:
- Kalori: 500 kkal
- Lemak total: 30–35 gram
- Karbohidrat: 40–45 gram
- Protein: 10–12 gram
- Natrium (garam): 600–1000 mg
Seperti yang kamu lihat, selain kalori tinggi, lemak dan natrium dalam basreng juga cukup signifikan. Apalagi kalau kamu tipe yang suka varian super pedas, bumbu serbuknya biasanya mengandung tambahan garam dan MSG lumayan banyak.
Faktor yang Mempengaruhi Kalori Basreng
Jumlah kalori dalam basreng dapat berbeda-beda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Proses pengolahan dan bahan yang digunakan sangat menentukan kandungan kalori akhir dari basreng. Beberapa faktor tersebut antara lain:
Jenis daging yang digunakan: Basreng yang terbuat dari daging sapi, ayam, atau ikan memiliki kandungan kalori yang berbeda. Basreng ikan biasanya memiliki kandungan protein lebih tinggi dan lemak lebih rendah dibandingkan dengan basreng daging sapi.
Komposisi tepung: Perbandingan antara tepung tapioka, tepung sagu, atau tepung jagung akan mempengaruhi kandungan karbohidrat dan tekstur basreng. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi tepung tapioka dan tepung sagu dengan perbandingan 50% : 50% menghasilkan kualitas basreng daging sapi yang paling baik.
Metode penggorengan: Lama waktu dan suhu penggorengan mempengaruhi jumlah minyak yang terserap oleh basreng, yang berdampak pada kandungan kalori dan lemak.
Bumbu tambahan: Penambahan bahan seperti baking powder, penyedap rasa, garam, dan cabai juga berpengaruh terhadap nilai gizi basreng secara keseluruhan.
Permasalahan Umum
Masalah paling umum? Basreng itu susah berhenti dimakan. Karena rasa gurih, pedas, dan renyahnya bikin ketagihan. Banyak yang tidak sadar satu bungkus kecil (sekitar 70 gram) saja kalorinya bisa setara dengan nasi padang seporsi kecil.
Selain itu, kandungan lemak jenuh yang tinggi akibat penggorengan berulang (terutama kalau pakai minyak yang dipakai berulang kali) berpotensi meningkatkan kolesterol jahat (LDL). Tidak jarang, pencernaan juga bisa terganggu.
Pernah dengar cerita orang yang kembung, sakit perut, atau bahkan diare setelah makan basreng berlebihan? Nah, itu efek kombinasi lemak dan bumbu pedasnya.
Kesimpulannya, kalori basreng memang cukup tinggi dan tidak boleh diremehkan. Tapi bukan berarti kamu harus menghapus camilan ini selamanya. Kuncinya seperti biasa, kontrol porsi dan bijak memilih varian yang lebih sehat.