Hipertensi: Definisi, Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Penyebab dan Gejala Hipertensi

Penyakit tekanan darah tinggi atau Hipertensi bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebab pengidapnya akan merasakan banyak gejala yang menyakitkan, salah satunya adalah sakit kepala.

Biasanya pengertian hipertensi akan disalahpahami sebagai kondisi yang hanya menyebabkan sakit kepala belaka. Padahal bisa membawa pada kondisi yang lebih berat seperti stroke dan kematian.

Penyebab darah tinggi bisa macam-macam, umumnya karena konsumsi makanan yang tidak tepat. Seperti ketika terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dan tinggi kolesterol.

Namun naiknya tensi bisa saja karena faktor genetik. Orang-orang dengan riwayat penyakit degeneratif rentan mengalaminya karena faktor bawaan ini. 

Dengan tingginya risiko serangan tekanan darah tinggi pada semua usia, maka sudah waktunya untuk melakukan diet yang sehat dan aman. Faktor-faktor pencetus dari makanan bisa dihindari.

Sekilas tentang Hipertensi

Penyakit ini tidak boleh dibiarkan karena bisa menjadi kronis. Orang yang tekanan darahnya di atas normal yaitu hingga lebih dari 140/90 akan mengalami tanda-tanda fisik dan psikis.

Perubahan suasana hati dan kelelahan lebih sering terjadi. Selain itu, beberapa orang akan melaporkan insomnia yang menimpanya tiap hari.

Jika sudah ada gejala-gejala ringan sebaiknya segera mengunjungi pusat kesehatan terdekat. Oleh karena tensi yang dibiarkan tinggi juga bisa menyebabkan serangan jantung, stroke atau bahkan kematian mendadak.

Kondisi tekanan darah yang terlampau tinggi akan membuat kualitas hidup menurun karena aktivitas jadi terhambat. Terlebih faktor emosional yang juga akan terpengaruh menjadi lebih pemarah daripada biasanya. 

Orang yang terkena hipertensi memang identik dengan pemarah. Walaupun sebetulnya kondisi emosi tidak selalu demikian. 

Untuk itulah disarankan agar segera mengambil pengobatan yang tepat supaya tidak menerus kambuh. Dengan cepat mengambil langkah, gejala-gejala awal akan segera dapat dinormalkan sebelum jadi akut.

Pemberian obat penurun tekanan darah bisa diberikan dalam tempo waktu 10 hari biasanya. Jika obat sudah habis tinggal dievaluasi saja oleh dokternya apakah akan lanjut pengobatan atau tidak. 

Jika usia sudah lanjut biasanya pengobatan harus selalu terpantau dalam waktu yang lebih lama daripada kepada yang masih usia muda. 

Sehingga anak remaja hingga usia 30-an jika kena sakit darah tinggi lebih cepat pulih daripada mereka yang telah memasuki usia 40-an atau 60-an ke atas. Sampai ada pendapat kalau darah tinggi pada orang tua itu faktor umur memang. 

Penyebab dan Gejala Hipertensi

Apa sebetulnya yang menyebabkan seseorang jadi terkena darah tinggi? Penyebab dan gejalanya yang khas ini bisa mudah ditengarai, terutama untuk mereka yang memang sejak awal telah memeriksakan dirinya ke dokter.

Bagi yang belum pernah periksa mungkin justru akan mengiranya hanya sakit kepala biasa atau sekadar kelelahan karena aktivitas berat. Padahal masalah sakit kepala tersebut bisa saja memiliki kemiripan dengan Hipotensi. 

Tensi darah rendah maupun tinggi sama-sama menimbulkan rasa pusing, berkunang-kunang dan tak sedikit yang membuat jantung berdebar, berkeringat dingin dan lemas.

Sekilas gejalanya tampak mirip dengan Hipotensi meskipun ini gangguan yang jelas-jelas berbeda. Oleh karenanya butuh pendekatan yang berbeda saat ingin mengobatinya. 

Baca Juga:  Cara Membuat Rujak Buah Segar yang Aman untuk Hipertensi

Untuk memastikan penyebabnya, alangkah baiknya segera konsultasikan dengan dokter. Pemberian obat penurun tensi sangat diperlukan agar tak terjadi hal tak diinginkan.

Penyebab utama tekanan darah tinggi karena akumulasi dari sebab-sebab kecil yang terabaikan, misalnya karena terlalu sering konsumsi junkfood.  Padahal Junkfood adalah penyebab nomor satu karena bila sudah jadi kebiasaan akan bisa meningkatkan trigliserida atau kolesterol. 

Penumpukan trigliserida sangat membahayakan karena bisa membuat tubuh mengalami obesitas pula. Padahal orang yang obesitas dengan kondisi tekanan darah tinggi pula tentu akan sulit untuk bisa hidup sehat. 

Saat tubuh sudah tidak mampu mengontrol kadar kolesterol pula, maka terjadilah sumbatan pembuluh darah. Efek jangka panjangnya adalah tekanan darah jadi tidak stabil. 

Pengelolaan Hipertensi

hipertensi

Penyakit apapun memang bisa dikelola, hanya saja pengelolaan sakit darah tinggi sebaiknya harus dengan petunjuk dokter. Namun untuk tindakan pencegahan dan perawatan dini Anda bisa melakukannya sendiri. 

Penderita mesti memperbaiki asupan makanan dan rutin berolahraga. Bisa jadi memang kenaikan tensi karena nutrisi yang tidak seimbang dan kurang gerak. 

Orang yang tidak banyak bergerak karena kurang waktu buat olahraga pastinya akan membuat tubuhnya jadi tidak lentur. Peredaran darahnya kurang lancar sehingga akhirnya menimbulkan tekanan darah naik terus.

Jika tidak mencapai angka normal di maksimal 120, tampaknya sudah saatnya memakai metode pengobatan dengan obat. Hal ini akan memaksimalkan proses penyembuhan secara total. 

Beberapa tips di bawah ini akan sangat membantu perbaikan tubuh. Namun usahakan untuk memprioritaskan medikasi dengan ahlinya.

1. Makanan untuk Hipertensi

Mereka yang sakit tensi tinggi mesti memilih dan memilah makanan apa saja yang baik untuk tubuh. Salah satunya adalah makanan rendah lemak jenuh. Hindari goreng-gorengan dan berkadar natrium tinggi.

Makanan untuk hipertensi harus perbanyak asupan sayur dan buah seperti melon dan semangka yang kadar airnya tinggi. Boleh minum jus alpukat namun jangan terlalu sering.

Penderita Hipertensi juga sebaiknya tidak minum soda dan manis-manis karena ini bisa meningkatkan kadar trigliserida. Di mana kadar lemak dalam darah ini bisa memperburuk tensi jadi sulit normal.

2. Diet DASH

Anda mungkin sering mendengar Diet Intermittent Fasting, namun perlu juga kenal dengan teknik terbaru ini. Jenis diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) adalah pola yang khusus diberikan kepada mereka yang mengalami kenaikan tensi secara berulang atau kronis.

Polanya dirancang secara simultan melalui menu makan yang terjaga sehari-harinya. Namun diet DASH memiliki ciri khas yang membedakannya dari yang lain yaitu tentang batasan makan garam yang hanya sekitar setengah sendok teh saja sehari.

Jenis diet ini juga membutuhkan asupan nutrisi utuh dari biji-bijian dan  sayuran.  Anda yang masih ketergantungan dengan nasi putih bisa coba menggantinya dengan beras merah atau jagung.

3. Olahraga untuk Hipertensi

Apa saja jenis latihan fisik yang bagus untuk mereka yang tensinya sedang naik? Usahakan untuk jangan melakukan kardio berat dulu.

Anda bisa coba Yoga untuk mengatasi kenaikan laju tekanan darah ini. Ambil kelas Yoga untuk mendapatkan instruktur yang tepat dan melatih teknik-teknik peregangan otot, pernapasan dan relaksasi yang nyaman.

Olahraga untuk hipertensi tidak dapat disamakan antara satu orang dengan orang lainnya. Jadi sesuaikan saja dengan kesukaan dan kebutuhan, serta durasi waktu yang Anda inginkan.

4. Hipertensi dan Konsumsi Garam

Konsumsi garam dapat memicu kenaikan tensi, sehingga sebaiknya selama pengobatan jangan dulu makan yang asin-asin. Anda bisa menggunakan garam Himalaya atau rendah natrium untuk tetap mendapatkan rasa asin walau sedang diet.

Baca Juga:  Alternatif Bahan Pengganti Garam dalam Masakan Tradisional

Meskipun gula sering disinyalir sebagai penyebab utama gangguan kesehatan, namun garam juga bisa memperburuk. Sehingga mesti konsisten lepas dari ketergantungan dengannya.

Risiko dan Komplikasi Hipertensi

Komplikasi merupakan segala bentuk gejala yang semakin parah dan sulit disembuhkan. Tidak hanya tensi naik, biasanya sudah merambat ke masalah lain seperti Diabetes, Jantung Koroner dan Gagal Ginjal.

Apakah benar bisa separah ini?  Ya, jika gangguan ini tidak segera dicari solusinya memang pada akhirnya berakhir fatal, seperti beberapa kasus berikut ini:

1. Komplikasi Hipertensi

Komplikasi pada hipertensi yang terjadi antara lain adalah tekanan darah yang bisa sangat tinggi bisa 160 ke atas. Jika sudah begini, umumnya pasien akan merasa sakit kepala dan jantung berdebar-debar.

Ketika terjadi komplikasi hipertensi seperti ini, penderitanya rawan jatuh dan pingsan di tempat. Jadi baiknya kurangi aktivitas selama masih komplikasi dan perawatan di rumah sakit tentu jauh lebih baik.

2. Hipertensi Maligna

Jika sudah sampai pada kondisi Maligna, artinya kondisinya sudah semakin parah karena tensi bisa naik hingga 180. Dalam kondisi demikian, biasanya penderita sudah sulit bangun dari tempat tidur.

Kondisi yang demikian sangat menakutkan tentu bagi pasien maupun keluarganya. Maka segera bawa saja ke Unit Gawat Darurat untuk memperoleh pertolongan segera.

3. Hipertensi Resistensi

Merupakan kondisi yang tidak kunjung membaik walau sudah minum obat berkali-kali dengan tambahan obat diuretik yang terkontrol. Namun tidak ada perubahan dengan tensi yang masih di atas 130.

Beberapa kondisi di atas masih dapat memperoleh pengobatan asalkan konsisten dan rutin. Pastikan untuk selalu konsultasi dengan ahlinya agar obat-obatan tidak saling resisten.

Namun jika ternyata sudah sampai pada kondisi Hipertensi Resisten, tidak ada solusi terbaik selain dengan pengaturan gaya hidup. Perbaiki pola tidur juga akan sangat membantu supaya tubuh bisa seimbang.

Hipertensi pada Kelompok Spesifik

Sebuah penyakit yang mematikan namun tidak disadari. Orang-orang kerap mengabaikan tips untuk mengatasi hipertensi pada kelompok yang rentan dan spesifik. 

Orang-orang dengan kelompok spesifik mungkin tidak menyadari bahwa bahaya mengancam tiap hari. Tekanan darah yang terlampau tinggi bisa membuat ritme jantung tidak normal seperti berdetak sangat kencang atau mengalami Aritmia. 

Perubahan gaya hidup dan diet akan memberikan ritme jantung yang lebih sehat. Serta dapat mencapai kondisi tubuh yang fit dan prima.

Untuk kelompok spesifik artinya adalah risiko yang menyerang pada orang-orang yang terkhusus dan punya penyakit bawaan, misalnya jantung bocor. Hati-hati untuk serangan tensi naik pada kondisi-kondisi berikut ini:

1. Hipertensi pada Ibu Hamil

Ibu yang mengandung maupun pasca melahirkan bisa saja mengalami kenaikan tekanan darah yang menyebabkan pendarahan. Jangan sampai kondisi ini mengganggu hingga ibu mengalami pre-eklamsia. 

Gangguan hipertensi pada ibu hamil seringkali menyebabkan sang ibu mengalami keguguran atau janin meninggal dalam kandungan. Beberapa kasus bahkan lebih parah seperti ibu meninggal atau mengalami pre-eklamsia yang juga ditandai dengan penurunan penglihatan mata. 

Kemampuan melihat bisa hilang total dan bahkan bisa sampai kepada kematian bila darah tinggi dibiarkan tidak terkontrol. Maka dari itu sudah seharusnya pengobatan dilakukan.

2. Hipertensi pada Anak

Apakah Hipertensi pada anak itu memungkinkan? Tampaknya ini pertanyaan yang juga sulit menemui jawabannya karena biasanya orang tua yang kena. Tapi ada kondisi khusus bagi anak-anak yang ada riwayat jantung jadi bisa naik pula atau sedang dalam pengobatan kanker.

Anak yang terkena penyakit hipertensi mungkin saja justru tidak menunjukkan gejala apapun. Sebab sang anak masih terlihat aktif bermain. 

Baca Juga:  Tips Memilih Bahan Segar untuk Masakan Tradisional yang Sehat

Namun ada kalanya justru tekanan darah tingginya ini mempengaruhi kondisi jantung anak yang jadi lemah. Lemahnya jantung pada anak bisa membuatnya tidak aktif, letih dan bahkan inginnya tidur terus.

3. Hipertensi pada Lansia

Kondisi yang sudah lazim terjadi pada orang tua lanjut usia karena faktor umur. Namun dengan rutin memeriksa tekanan darah tiap bulan akan terpantau kondisinya agar selalu stabil.

Pastikan untuk bagi lansia, anak maupun ibu hamil untuk selalu datang ke Posyandu atau program layanan kesehatan rutin bulanan lainnya. Biasanya pada tiap daerah di Indonesia diselenggarakan dalam lingkungan desanya.

Lansia yang alami hipertensi yang sulit ditangani biasanya kalau sudah umur 60 tahun ke atas. Pada usia ini, mempertahankan tensi di 140 saja sudah bagus dan bisa sulit tanpa usaha menjaga asupan makanan yang rendah kolesterol.

Kasus dan gejala hipertensi pada lansia memang cenderung sulit diobati, namun bukan berarti tidak mampu mencapai tekanan yang normal. 

Langkah dan Cara Pengobatan Hipertensi

Pernahkah bertanya-tanya bagaimana langkah terbaik untuk penanganan tensi tinggi? Obat darah tinggi yang manjur itu seperti apa. Pengobatan terbaik adalah pengobatan yang simultan dan tidak terputus. Namun tentu tidak ada yang ingin terus-menerus sakit.

Berikut adalah beberapa rekomendasi tentang bagaimana langkah-langkah untuk mengobati tensi yang naik. Untuk obati tekanan darah tinggi ada beberapa langkah yang bisa dicoba, antara lain:

1. Obat untuk Hipertensi

Ada banyak merek obat yang bisa Anda coba untuk turunkan tensi, salah satunya Amplodipine. Anda dapat memperolehnya di apotek manapun. Umumnya apoteker bisa langsung memberikan tanpa resep obat, dosisnya bisa yang 5-10 mg tergantung pada tingkat keparahan.

Obat untuk sakit darah tinggi ini biasanya memiliki kontra indikasi, seperti jika konsumsinya berbarengan dengan obat-obatan lain. Untuk itulah biasanya apoteker juga akan menganjurkan untuk tidak minum secara bersamaan.

Jika Anda sedang minum obat untuk sakit lainnya, misalnya obat batuk, maka beri jeda saat minum. Agar tidak terjadi kontraindikasi ini, tujuannya supaya sakitnya benar-benar bisa sembuh.

2. Obat Herbal untuk Hipertensi

Pengobatan herbal untuk tensi naik bisa coba dengan merebus daun sirsak 4 lembar dengan 200 ml air hingga mendidih dan agak menyusut airnya. Kemudian minum sebanyak sekali sehari secara rutin. 

Pengobatan secara herbal bisa dengan memadukan dengan makanan rebus-rebusan seperti timun dan labu siam rebus. Namun sebaiknya jangan dulu memakan yang berlemak seperti daging-dagingan.

3. Alat Ukur Tekanan Darah

Bagi penderita tensi naik baiknya membeli alat ukur sendiri, baik yang sifatnya digital maupun manual. Tujuannya supaya tiap hari bisa memantau kondisi tubuh, apakah sudah sampai di batas aman atau belum.

Tekanan darah biasanya mengalami perubahan secara periodik, sehingga penting untuk tetap memperhatikannya untuk mengevaluasi proses pengobatan. Alat ukur bisa Anda beli di toko alat medis terdekat. 

4. Tips untuk Implementasi

Pada dasarnya implementasi adalah perubahan gaya hidup. Bagi mereka yang kerap mengalami tensi naik, penting untuk sering olahraga seperti berenang atau bersepeda.

Implementasinya juga mesti rutin dengan tidak pula menyampingkan metode diet DASH maupun lainnya. Pola makan yang perlahan-lahan membaik akan memperbaiki kondisi tubuh secara utuh. 

Sehingga definisi Hipertensi sebagai penyakit degeneratif yang sulit sembuh akan terbantahkan. Sebab para penderitanya masih bisa mengontrol tekanannya melalui latihan fisik dan minum obat teratur. Semoga informasi ketikmedia.com tentang Hipertensi bermanfaat buat anda, Terima kasih.