Ketikmedia.com – Kalau kamu atau seseorang di sekitarmu pernah didiagnosis hernia, mungkin dokter pernah menyebut istilah herniotomi adalah. Nah, ini bukan sekadar istilah medis yang ribet, tapi benar-benar penting untuk dipahami terutama kalau kamu ingin tahu lebih dalam soal prosedur pengobatan hernia.
Nah, selain itu, kalau kamu sedang mencari informasi tambahan seputar dunia farmasi atau pelayanan kesehatan mata khususnya dengan wilayah maluku sekitarnya, kamu juga bisa mengunjungi pafikepmaluku.org.
Herniotomi adalah salah satu prosedur bedah yang paling umum dilakukan untuk mengatasi hernia, terutama jenis inguinal hernia. Tapi sebelum masuk ke prosedurnya, kita bahas dulu secara singkat: apa sih hernia itu?
Apa Itu Hernia?
Hernia terjadi saat sebagian organ dalam tubuh menonjol keluar melalui celah otot atau jaringan yang lemah. Contoh paling umum adalah hernia inguinal yaitu ketika usus menonjol ke area selangkangan. Biasanya sih muncul benjolan kecil, kadang terasa nyeri, apalagi pas batuk, berdiri lama, atau angkat beban.
Ada juga jenis hernia lainnya seperti hernia umbilikalis (sekitar pusar), hernia hiatus (di diafragma), dan hernia femoralis. Tapi yang paling sering ditangani lewat herniotomi itu memang hernia inguinal, terutama pada anak-anak.
Jadi, Herniotomi Itu Apa?
Secara teknis, herniotomi adalah tindakan operasi untuk mengangkat kantong hernia tanpa memperkuat dinding otot di sekitarnya. Biasanya, prosedur ini dilakukan pada anak-anak karena jaringan mereka masih berkembang dan lebih mudah pulih. Pada orang dewasa, herniotomi sering digabungkan dengan tindakan lain seperti herniorafi atau hernioplasti.
Dalam herniotomi, dokter bedah akan membuat sayatan kecil di dekat area hernia, mengidentifikasi kantong hernia (yang biasanya berupa usus yang menonjol), lalu mengembalikannya ke tempat semula. Kantong tersebut kemudian diangkat, dan luka ditutup kembali.
Nah, prosedur ini biasanya berlangsung cepat. Kebanyakan kasus selesai dalam waktu 30–45 menit dan bisa dilakukan dengan bius lokal atau umum, tergantung kondisi pasien.
Siapa Saja yang Memerlukan Herniotomi?
Kalau kamu bertanya, “Apakah semua penderita hernia butuh operasi herniotomi?” Jawabannya, tidak selalu. Beberapa kasus hernia kecil, terutama pada bayi atau anak-anak, bisa hilang sendiri seiring waktu.
Tapi kalau hernia makin besar, makin nyeri, atau menyebabkan gangguan pencernaan, maka tindakan herniotomi biasanya akan direkomendasikan.
Pada anak-anak, hernia inguinal tidak boleh dianggap remeh. Salah satu risiko utamanya adalah strangulasi, yaitu ketika usus yang terjebak di dalam hernia terputus aliran darahnya. Kondisi ini bisa sangat berbahaya dan harus segera dioperasi.
Proses Pemulihan Pasca Herniotomi
Salah satu keunggulan prosedur ini terutama pada anak-anak adalah pemulihannya yang tergolong cepat. Anak biasanya bisa pulang di hari yang sama, atau paling lambat sehari setelah operasi.
Dalam 3–5 hari, mereka sudah bisa kembali beraktivitas ringan, dan luka bekas sayatan biasanya sembuh sempurna dalam 1–2 minggu.
Namun pada orang dewasa, pemulihan bisa sedikit lebih lama tergantung dari kondisi fisik dan jenis pekerjaan. Aktivitas berat, terutama yang melibatkan otot perut, sebaiknya ditunda dulu sampai minimal 4 minggu.
Baca Juga: Apa itu Efek Prosedur Invasif dalam Kesehatan
Kesimpulan: Apakah Herniotomi Aman dan Efektif?
Secara keseluruhan, herniotomi adalah prosedur yang aman dan efektif untuk mengatasi hernia, terutama pada anak-anak. Tingkat keberhasilannya sangat tinggi dan komplikasi serius jarang terjadi jika dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman.
Kalau kamu atau keluargamu mengalami gejala hernia, seperti benjolan yang muncul di perut atau selangkangan terutama jika disertai nyeri jangan tunggu terlalu lama. Konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini dan penanganan yang cepat bisa mencegah kondisi menjadi lebih serius.
Dan kalau akhirnya kamu harus menjalani herniotomi, setidaknya kamu sudah tahu apa yang akan terjadi dan bisa lebih siap secara mental. Tindakan ini mungkin sederhana bagi tim medis, tapi bisa sangat signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.