7 Gejala Hipertensi yang Harus Anda Ketahui

gejala hipertensi

Tidak sedikit orang yang menyadari gejala hipertensi yang sedang dialami sampai komplikasi serius muncul. Meski begitu, ada beberapa gejala yang bisa menjadi peringatan awal yang tentunya penting untuk dikenali sejak dini.

Gejala ini biasanya muncul saat tekanan darah sudah berada di tingkat berbahaya, sehingga deteksi dari sejak awal sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi.

Jika Anda penasaran, kali ini Ketik Media akan mengulas gejala, penyebab, dan cara mengobatinya di bawah ini.

Apa Itu Hipertensi?

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana tekanan darah dalam pembuluh arteri meningkat di atas batas normal, yaitu 130/80 mmHg atau lebih.

Tekanan darah sendiri merupakan kemampuan aliran darah yang mendorong dinding arteri ketika dipompa oleh jantung. Kondisi tersebut terjadi akibat berbagai faktor, seperti peningkatan volume darah yang dipompa jantung atau penyempitan pembuluh darah, sehingga meningkatkan beban kerja jantung.

Kalau tidak cepat-cepat ditangani, nantinya akan memicu komplikasi hipertensi yang lebih serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Gejala Hipertensi yang Sering Dirasakan

Hipertensi sering dijuluki sebagai silent killer karena sebagian besar penderitanya tidak menyadari gejalanya hingga muncul komplikasi serius. Beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk awal kemunculan hipertensi antara lain:

1. Sakit Kepala di Pagi Hari

Sakit kepala yang terjadi pada pagi hari bisa menjadi salah satu gejala hipertensi yang sering dialami oleh penderita. Ketika tekanan darah tinggi, aliran darah ke otak dapat terganggu, yang akhirnya memicu sakit kepala. 

Biasanya, sakit kepala ini terasa berat dan muncul di area belakang kepala. Hal ini terjadi karena pembuluh darah yang terlalu tertekan atau bahkan pecah di otak dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat. 

Baca Juga:  8 Olahraga untuk Menurunkan Tekanan Darah Paling Efektif

Jika Anda sering mengalami sakit kepala di pagi hari tanpa alasan yang jelas, penting untuk memeriksakan tekanan darah Anda sebagai tindakan pencegahan.

2. Mimisan Akibat Pecahnya Pembuluh Darah Kecil

Mimisan atau pendarahan dari hidung bisa terjadi akibat pecahnya pembuluh darah kecil yang ada di hidung. Pada penderita hipertensi, tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi rapuh dan lebih mudah pecah. 

Mimisan ini sering kali terjadi tanpa adanya cedera fisik atau sebab lain yang jelas. Jika mimisan sering terjadi, terutama disertai dengan gejala hipertensi lainnya, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan tekanan darah.

3. Pandangan Kabur

Hipertensi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di mata, yang mengarah pada penglihatan kabur atau bahkan kehilangan penglihatan sementara. 

Pembuluh darah di retina dapat menjadi rusak atau bocor, yang menyebabkan pandangan kabur, terutama pada penderita hipertensi berat. 

Jika Anda mengalami pandangan kabur atau kesulitan melihat dengan jelas, segera periksakan tekanan darah Anda, karena ini bisa menjadi tanda bahwa hipertensi mulai memengaruhi kesehatan mata Anda.

4. Nyeri Dada

Nyeri dada merupakan gejala yang harus diwaspadai karena bisa mengindikasikan masalah serius dengan jantung atau pembuluh darah. 

Pada penderita hipertensi, tekanan darah tinggi bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi keras dan menyempit, yang dapat mengganggu aliran darah ke jantung. Akibatnya, seseorang bisa merasakan nyeri atau rasa tertekan di dada. 

Nyeri dada yang muncul secara tiba-tiba atau berlangsung dalam waktu lama sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk memastikan apakah ada hubungan dengan hipertensi atau kondisi jantung lainnya.

5. Sesak Napas

Sesak napas adalah gejala yang sering muncul pada penderita hipertensi yang sudah mengarah pada komplikasi jantung atau paru-paru. 

Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang akhirnya memengaruhi kemampuannya untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. 

Jika Anda merasa kesulitan bernapas atau mengalami sesak napas tanpa sebab yang jelas, ini bisa menjadi tanda adanya gangguan jantung atau pembuluh darah yang terkait dengan hipertensi.

6. Telinga Berdengung

Telinga berdengung atau tinnitus adalah kondisi di mana seseorang mendengar suara berdenging atau berdengung meski tidak ada suara eksternal. Salah satu penyebab telinga berdengung yang tidak disadari adalah tekanan darah tinggi. 

Baca Juga:  10 Penyebab Hipertensi yang Sering Diabaikan

Hipertensi dapat mempengaruhi aliran darah di sekitar telinga, yang menyebabkan sensasi berdengung di telinga. Jika Anda sering mendengar suara berdengung di telinga, segera lakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi tekanan darah Anda.

7. Detak Jantung Tidak Teratur

Detak jantung yang tidak teratur atau palpitasi dapat terjadi ketika tekanan darah sangat tinggi. Hipertensi menyebabkan jantung bekerja lebih keras, dan ini bisa mempengaruhi irama detak jantung. 

Penderita hipertensi sering merasakan detak jantung yang cepat, terputus-putus, atau berdebar-debar, terutama saat aktivitas fisik atau dalam keadaan tertekan. 

Jika detak jantung tidak teratur sering terjadi, hal ini bisa menjadi tanda bahwa hipertensi mulai memengaruhi fungsi jantung.

Pada kasus yang lebih berat, hipertensi bisa saja memicu kelelahan ekstrim, mual, kebingungan, tremor otot, sampai ditemukannya darah dalam urine.

Kebiasaan yang Memicu Hipertensi

Perlu Anda ketahui, ada beberapa penyebab hipertensi menurut WHO. Meskipun kebiasan ini sangat sepele, jika anda melakukannya dalam jangka panjang akan memperburuk kondisi tekanan darah.

Beberapa kebiasaan yang bisa memicu hipertensi atau memperburuk kondisinya, yakni sebagai berikut:

  • Kurangnya gerakan fisik meningkatkan risiko obesitas dan memperburuk kesehatan pembuluh darah yang dapat memicu hipertensi
  • Merokok umumnya menjadi penyebab hipertensi pada laki-laki karena mempersempit pembuluh darah dan merusak lapisan pembuluh darah, meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, dan stroke
  • Stres berlebih dapat memicu pelepasan hormon yang mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah
  • Konsumsi alkohol dan kafein dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah sementara
  • Asupan garam yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko hipertensi dan memengaruhi kesehatan jantung
  • Penggunaan obat bebas tanpa resep dokter, seperti ibuprofen dan naproxen, juga dapat menjadi penyebab hipertensi.

Cara Mencegah Hipertensi

Risiko komplikasi tentunya sangat besar kalau masih menjalankan kebiasan-kebiasan seperti di atas. Tapi, sebelum terjadi pada Anda, ada baiknya jika melakukan pencegahan hipertensi yang tepat sebagai berikut:

  • Kurangi asupan garam untuk menurunkan risiko hipertensi, hindari makanan olahan yang tinggi garam
  • Konsumsi lebih banyak buah, sayur, dan makanan segar untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dan mendukung kesehatan jantung
  • Menjaga berat badan ideal dapat meringankan beban pada pembuluh darah dan jantung, mengurangi risiko hipertensi
  • Menurunkan berat badan dengan cara yang sehat dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko hipertensi
  • Olahraga teratur, seperti berjalan kaki, jogging, berenang, atau bersepeda, dapat membantu menjaga tekanan darah normal
  • Berhenti merokok dapat membantu pemulihan pembuluh darah dan menurunkan risiko komplikasi serta hipertensi
  • Batasi konsumsi alkohol atau hindari alkohol untuk menjaga tekanan darah stabil dan mendukung kesehatan hati
  • Kelola stres dengan melakukan meditasi, yoga, atau kegiatan yang menenangkan untuk mengurangi risiko hipertensi
Baca Juga:  Makanan Khas Daerah yang Baik untuk Penderita Hipertensi

Cara Mengobati Hipertensi

Lalu, bagaimana kalau hipertensi sudah terlanjur terjadi di tubuh Anda? Masih beberapa pengobatan hipertensi yang perlu Anda lakukan secara rutin untuk mengurangi risiko komplikasi atau menjaga tekanan darah tetap stabil.

Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengobati hipertensi:

1. Perubahan Gaya Hidup

Menerapkan gaya hidup sehat adalah kunci utama untuk mengontrol tekanan darah. Olahraga teratur, seperti berjalan kaki atau bersepeda selama 30 menit setiap hari, pastinya bisa meningkatkan kesehatan jantung.

Selain itu, diet seimbang dengan memperbanyak makan buah, sayur, dan makanan rendah garam membantu menstabilkan tekanan darah. Jangan lupa, kelola stres Anda melalui meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan efektif dalam mencegah kenaikkan tekanan darah.

2. Obat Penurun Tekanan Darah

Sebenarnya jika sudah terlalu parah, dokter akan memberikan resep obat untuk membantu menurunkan tekanan darah secara efektif. Obat yang umum efektif antara lain:

  • Diuretik: Membantu tubuh mengeluarkan kelebihan cairan untuk mengurangi tekanan darah.
  • ACE Inhibitor: Melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.

Perlu Anda ingat, penggunaan obat tersebut harus melalui pengawasan dokter untuk memastikan dosis yang tepat sesuai kondisi.

Pantau Tekanan Darah Secara Teratur

Tidak ada salahnya Anda melakukan pemantauan tekanan darah di rumah untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan. Gunakan alat pengukur tekanan darah yang akurat dan lakukan pengukuran secara rutin, terutama kalau Anda sedang dalam program pengobatan.

Mengenali tanda-tanda hipertensi sejak awal sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Jika Anda sendiri atau orang terdekat mengalami gejala hipertensi seperti di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dan mulailah dengan kebiasan hidup sehat.