Prolaps uteri adalah istilah medis untuk rahim turun atau turun peranakan yang umumnya dialami oleh wanita lanjut usia. Akan tetapi ada juga beberapa kasus menimpa wanita yang sedang hamil. Nah jika ini terjadi bagaimana cara mengatasi rahim turun saat hamil muda?
Rahim Turun Saat Hamil, Mungkinkah?
Meski sangat jarang, namun di dunia medis ditemukan juga beberapa kasus prolaps uteri yang terjadi di masa kehamilan. Kemungkinan terjadinya kasus turun rahim seperti ini hanyalah 1 dari 10.000 hingga 15.000 kehamilan.
Perkembangan janin yang diikuti dengan penambahan berat memaksa otot daerah panggul menerima beban lebih. Ketika otot panggul tak mampu untuk menahan beban maka terjadilah kasus turun rahim atau turun peranakan tersebut.
Kondisi kesehatan itu akan mengakibatkan rahim turun lebih rendah dari posisi yang seharusnya sehingga menonjol keluar vagina. Tentu saja akan ada beberapa tindakan medis yang harus dilakukan untuk mengatasi kandungan turun saat hamil muda.
Gejala Penyebab & Risiko Turun Rahim
Berikut beberapa penyebab dan gejala kandungan turun saat hamil muda:
1. Gejala
Pada kasus ringan, turun peranakan atau turun rahim ini tak memiliki gejala karena memang tidak muncul keluhan apapun dari penderita. Posisi rahim masih di tempatnya, hanya saja terjadi penurunan kemampuan otot panggul untuk menopang beban kehamilan yang timbul.
Akan tetapi pada kasus sedang hingga berat ada beberapa gejala yang muncul, diantaranya adalah:
- Kesulitan berjalan karena terasa ada yang mengganjal pada daerah vagina.
- Terdapat rasa nyeri dengan skala sedang ke atas pada bagian punggung yang menjalar hingga ke bagian bawah pinggang belakang.
- Tertekannya panggul pada saat ada di posisi duduk.
- Terlihat ada benjolan pada lubang vagina dan dapat diraba.
- Kesulitan buang air kecil atau sebaliknya justru sering buang air kecil akibat ada tekanan pada kantung kemih yang terdapat di panggul.
2. Penyebab
Meski jarang terjadi namun beberapa wanita patut untuk waspada jika memiliki beberapa faktor risiko berikut:
- Mengalami obesitas saat hamil.
- Sering mengangkat beban berat.
- Kehamilan dengan usia di atas 35 tahun.
- Ada riwayat cedera pada masa melahirkan sebelumnya.
- Sering batuk karena bronchitis atau mengalami sembelit kronis.
- Hamil kembar atau riwayat melahirkan secara normal dalam jumlah banyak.
3. Risiko
Turun rahim harus segera diatasi karena jika tidak maka akan menyebabkan berbagai risiko kehamilan, antara lain:
- Jika usia kandungan masih sangat muda maka bisa terjadi keguguran pada janin.
- Jika usia kandungan telah di atas 7 bulan maka akan terjadi resiko lahir prematur.
- Ibu hamil akan mengalami infeksi leher rahim atau infeksi saluran kencing berulang.
Cara Atasi Turun Rahim Saat Hamil Muda
Ada beberapa cara mengatasi rahim turun saat hamil muda yang dilakukan berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu:
1. Kasus Ringan
- Dokter akan menyarankan untuk bedrest di rumah dan menerapkan gaya hidup sehat.
- Berhenti merokok jika punya kebiasaan tersebut.
- Menurunkan berat badan dan kurangi aktivitas fisik berlebih.
2. Kasus Berat
- Memperkuat otot panggung lewat tindakan fisioterapi.
- Operasi kecil pessarium atau pemasangan ring untuk menyangga vagina.
- Rawat inap dengan posisi Trendelenburg (berbaring dengan kaki lebih tinggi dari posisi kepala).
- Operasi untuk perbaikan ligamen dan otot panggul serta melakukan koreksi pada posisi rahim.
Penutup
Demikianlah beberapa cara mengatasi rahim turun saat hamil muda yang perlu untuk diketahui. Namun tetap tak perlu cemas yang berlebihan bagi yang sedang menjalankan program kehamilan, karena kasus kondisi kesehatan ini sangat jarang terjadi.