Cara Mengatasi Iritasi Kulit karena Pembalut, Jangan Disepelekan

Cara Mengatasi Iritasi Kulit karena Pembalut

Ketikmedia.com – Kalau kamu sedang membaca ini, besar kemungkinan kamu (atau orang terdekatmu) pernah merasakan iritasi kulit karena pembalut. Dan jujur saja, ini masalah yang jauh lebih umum dari yang orang kira. Meski jarang dibicarakan terbuka, banyak perempuan harus bergelut dengan rasa gatal, perih, bahkan ruam di area sensitif saat menstruasi.

Nah, selain itu, kalau kamu sedang mencari informasi tambahan seputar dunia farmasi atau pelayanan kesehatan mata khususnya dengan wilayah Bone Bolango sekitarnya, kamu juga bisa mengunjungi pafibonebolangokab.org.

Yang bikin makin runyam, iritasi seperti ini sering dianggap sepele. Banyak orang mengira itu cuma hal “biasa saat haid”. Padahal, kalau dibiarkan, iritasi ringan bisa berubah jadi dermatitis kontak atau infeksi jamur. 

Nah, supaya tidak berlarut-larut, kamu perlu tahu cara mengatasi iritasi kulit karena pembalut dengan benar. Yuk, kita bahas bareng.

Kenali Dulu Gejalanya

Supaya kamu tidak salah paham, gejala iritasi akibat pembalut biasanya muncul dalam bentuk:

  • Rasa gatal yang mengganggu, terutama di area lipatan kulit.
  • Kulit kemerahan atau ada ruam di sekitar area genital.
  • Sensasi perih saat buang air kecil (kalau sudah cukup parah).
  • Kulit terasa kering atau bersisik.

Sebagian besar gejala ini disebabkan oleh reaksi alergi ringan atau gesekan berlebih dari permukaan pembalut. Kandungan parfum, pewarna, atau bahan sintetis pada pembalut bisa jadi pemicunya.

1. Pilih Pembalut yang Tepat

Cara Mengatasi Iritasi Kulit karena Pembalut, langkah pertama yang sangat penting, ganti jenis pembalut yang kamu pakai. Coba pilih pembalut yang bebas parfum, pewangi, atau pewarna. Produk dengan label hypoallergenic atau “tanpa tambahan bahan kimia” biasanya lebih aman.

Baca Juga:  4 Perawatan Gigi Berlubang Pada Anak yang Efektif

Bahan dasar pembalut juga harus diperhatikan. Pembalut berbahan katun atau serat alami cenderung lebih lembut dan minim risiko gesekan. Kalau kamu terbiasa pakai jenis ultra tipis, mungkin bisa pertimbangkan yang sedikit lebih tebal tapi lembut.

2. Rutin Ganti Pembalut

Ini klise, tapi sering diabaikan. Idealnya kamu mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali, bahkan saat darah haid masih sedikit. Pembalut yang terlalu lama dipakai akan jadi lembap, dan area genital yang lembap adalah tempat favorit bakteri atau jamur berkembang.

Sebenarnya, kalau aktivitasmu padat dan lupa ganti, iritasi bisa cepat muncul. Jadi, lebih baik bawa cadangan pembalut lebih banyak dari biasanya.

3. Jaga Kebersihan Area Kewanitaan

Saat menstruasi, hormonal shift bisa membuat kulit lebih sensitif. Gunakan air hangat untuk membersihkan area genital. Hindari sabun yang mengandung parfum atau antiseptik keras, karena ini bisa memperparah iritasi.

Kalau kamu butuh, sabun khusus area kewanitaan yang pH seimbang (sekitar pH 3.5-4.5) bisa digunakan. Tapi jangan berlebihan, cukup 1-2 kali sehari saja.

4. Gunakan Krim atau Salep Antiradang

Kalau iritasinya sudah terasa mengganggu, kamu bisa oleskan krim yang mengandung zinc oxide atau hydrocortisone tipis-tipis di area yang gatal. Krim seperti ini biasanya bisa dibeli bebas di apotek. Tapi ya, pastikan dulu kamu konsultasi dengan apoteker atau dokter, ya.

Jangan gunakan bedak tabur di area genital. Meski terasa kering di awal, partikel halus bedak bisa menumpuk dan justru memperparah iritasi.

5. Beri Ruang Bernapas

Saat iritasi muncul, sebaiknya hindari pakaian dalam ketat atau berbahan sintetis. Celana dalam berbahan katun lebih baik karena membantu sirkulasi udara dan menyerap keringat. 

Baca Juga:  5 Tips Perawatan Gigi Berlubang Dengan Mudah dan Efektif

Malam hari, kalau memungkinkan, kamu bisa coba tidur tanpa pembalut (kalau haid sudah ringan), supaya kulit tidak terus-terusan tertutup.

Kalau iritasi tidak kunjung membaik setelah 3-5 hari perawatan mandiri, atau malah muncul gejala seperti bau tak sedap, keputihan berlebih, atau luka terbuka segera periksa ke dokter kulit atau dokter kandungan. Bisa jadi iritasi ringan sudah berkembang jadi infeksi.

Kesimpulan

Iritasi kulit karena pembalut memang terasa sepele, tapi dampaknya bisa bikin hari-harimu tidak nyaman. Dengan memilih pembalut yang tepat, menjaga kebersihan, dan memberi perawatan ringan, masalah ini bisa dicegah sejak awal.

Oh ya, kalau kamu sering mengalami iritasi seperti ini setiap menstruasi, ada baiknya kamu pertimbangkan alternatif lain seperti menstrual cup atau pembalut kain yang lebih ramah kulit. Tapi ya, itu juga ada pro-kontranya yang perlu dipelajari.