Sebagian orang mungkin masih bertanya-tanya Acetylcsteine 200 mg obat untuk apa, kali ini kami akan memberikan penjelasannya. Pada dasarnya, Acetylcsteine digunakan untuk mengencerkan dahak serta mengatasi apabila keracunan paracetamol.
Tergolong jenis obat keras, sebelum Acetylcsteine Anda juga harus mengetahui dosis serta kegunaan lainnya. Lantas, Acetylcsteine 200 mg obat sakit apa? Yuk, simak penjelasan Ketik Media berikut ini!
Mengenal Obat Acetylcsteine
Acetylcsteine atau seringkali disebut dengan NAC ini merupakan obat yang masuk dalam golongan mukolitik. Golongan obat ini akan berperan sebagai pengencer dahak pada saluran pernapasan.
Biasanya, dokter memberikan jenis obat ini bagi pasien yang mengidap penyakit tertentu, seperti TBC, Bronkitis, Fibrosis Kistik, hingga Pneumonia.
Selain itu, Acetylcsteine juga mampu berperan sebagai penawar racun ketika keracunan paracetamol. Cara kerjanya yaitu dengan memproduksi kadar gula glutahione dalam darah.
Jenis Obat Acetylcsteine dan Kegunaannya
Seperti yang sudah disinggung di awal, mengkonsumsi obat Acetylcsteine 200 mg akan membantu untuk mengencerkan dahak dan mengatasi keracunan parasetamol. Mengingat obat ini masuk dalam kategori obat keras, maka harus dengan resep dokter.
Terkait obat ini memiliki 3 jenis, mulai dari kapsul,cairan inhalasi, dan cairan infus dengan kegunaan yang tidak jauh berbeda. Adapun keterangan detailnya, yakni sebagai berikut:
1. Acetylcysteine Kapsul
- Kandungan: Acetylcsteine 200 mg
- Golongan: Obat Bebas Terbatas
- Kelas Terapi: Obat Pilek & Batuk, Agen Detoksifikasi dan Antidot
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box – 6 Strip @10 kapsul, Box – 10 Strip @10 kapsul
- Farmasi: Yarindo Farmatama, Oyridam Fama, Guardian Pharmatama, Nulab Pharmaceutical, Mahakam Beta Farma, Etercon Pharma
- Harga: Rp 9.500 – Rp 15.000 per Strip
2. Acetylcysteine Cairan Inhalasi
- Kandungan: Acetylcsteine 200 mg
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Obat Pilek & Batuk, Agen Detoksifikasi dan Antidot
- Satuan Penjualan: Ampul
- Kemasan: Box – 5 Ampul @3 ml
- Farmasi: Dexa Medica
- Harga: Rp 8.900 – Rp 11.000 per Ampul
3. Acetylcysteine Cairan Infus
- Kandungan: Acetylcsteine 200 mg
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Obat Pilek & Batuk, Agen Detoksifikasi dan Antidot
- Satuan Penjualan: Vial
- Kemasan: Box – 1 Vial @25 ml
- Farmasi: Pratapa Nirmala
- Harga: Rp 200.000 – Rp 300.000 per Vial
Dosis Acetylcsteine dan Aturan Pakainya
Setelah mengetahui kegunaan dan harga obat Acetylcsteine 200 mg di apotik, maka Anda juga harus mengetahui dosis dan aturan pakainya. Mengingat Acetylcsteine termasuk obat keras, maka tidak boleh dikonsumsi sembarangan.
Jadi Anda perlu resep dokter atau ahli farmasi sebelum mengkonsumsinya. Adapun dosis dan anjuran pakainya secara umum adalah sebagai berikut:
1. Acetylcysteine Kapsul
- Dewasa: 2 – 3 kali sehari (1 kapsul)
- Anak 6-14 Tahun: 2 kali sehari (1 kapsul)
2. Acetylcysteine Cairan Inhalasi
- Dewasa dan anak-anak:
- Larutan 10%: 3 – 4 kali sehari (6 – 10 ml). Bisa ditingkatkan menjadi 2 – 20 ml dan diberikan setiap 2 – 6 jam.
- Lautan 20%: 3 – 4 kali sehari (3 – 5 ml). Bisa ditingkatkan menjadi 1 – 10 ml dan diberikan setiap 2 – 6 jam.
3. Acetylcysteine Cairan Infus
- Dewasa: Diberikan bertahap, pemberian awal 150 mg/kg dalam 200 mg pengencer (selama lebih 1 jam). Dilanjutkan dengan pemberian dosis 50 mg/kg dalam pengencer 500 mg (selama 4 jam). Lanjut lagi dosis 100 mg/kg dalam 1 L pengencer (selama 16 jam ke depan).
- Anak-Anak:
- Anak dengan BB 20 – 39 Kg: Pemberian awal 150 mg/kg dalam 100 mg pengencer (selama lebih 1 jam). Dilanjutkan dengan pemberian dosis 50 mg/kg dalam pengencer 250 mg (selama 4 jam). Lanjut lagi dosis 100 mg/kg dalam 500 L pengencer (selama 16 jam ke depan).
- Anak dengan BB > 40 Kg: Sama dengan dosis dewasa
Informasi dosis di atas perlu diketahui oleh Anda sebelum mengkonsumsi dan menggunakannya, khususnya terkait dosis Acetylcsteine untuk anak. Jadi jangan sembarangan mengkonsumsi tanpa tahu dosisnya karena bisa membahayakan jika over dosis.
Selain itu, Acetylcsteine 200 mg untuk ibu hamil sebaiknya dikonsultasikan terlebih dulu dengan dokter apakah boleh mengkonsumsinya atau tidak. Hal ini bertujuan untuk menjaga janin agar tetap sehat.
Efek Samping Acetylcsteine
Ketika mengkonsumsi obat ini, terdapat efek samping yang bisa ditimbulkan. Adapun efek samping yang banyak muncul, seperti:
- Demam
- Mual
- Muntah
- Nyeri Sendi
- Kemerahan
- Berkeringat
- Gatal
- Gangguan Fungsi Hati
Jika terjadi overdosis saat mengkonsumsi obat ini, maka gejala yang timbul seperti mual, muntah, diare, hingga reaksi anafilaksis. Apabila Anda mengalami ini saat mengkonsumsi Acetylcsteine, maka harus segera bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Dari berbagai informasi di atas, Anda sudah mengetahui apa kegunaan, dosis dan anjuran pakainya, hingga efek samping yang ditimbulkan. Untuk itulah, penjelasan tersebut sudah menjawab rasa penasaran Anda mengenai Acetylcsteine 200 mg obat untuk apa.