5 Jenis Obat Diabetes Umum Rekomendasi Dokter

obat diabetes

Ketikmedia.com – Diabetes termasuk salah satu penyakit kronis yang paling banyak dialami masyarakat di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Karena itu, tidak heran jika obat diabetes menjadi salah satu topik yang paling sering dicari, terutama untuk membantu mengendalikan kadar gula darah.

Meski begitu, penggunaan obat diabetes tidak boleh sembarangan. Semua obat tetap harus berada dalam pengawasan dokter atau tenaga medis profesional. Informasi mengenai jenis obat diabetes berikut ini hanya bersifat referensi dan edukasi, sehingga tidak dapat menggantikan konsultasi medis secara langsung.

Setiap pasien diabetes akan mendapatkan obat dengan dosis dan jenis yang berbeda, tergantung pada kondisi kesehatan, usia, tingkat aktivitas, hingga faktor medis lain yang menyertainya. Artinya, meskipun sama-sama mengidap diabetes, setiap orang bisa memperoleh rekomendasi obat yang berbeda sesuai kebutuhan tubuhnya.

Alternatif Pengobatan Sesuai Kondisi dan Respon

Secara pemahaman sederhana, terdapat tiga metode perawatan kepada pasien penyakit gula darah. Hal ini cukup serupa pada berbagai penanganan penyakit berat lainnya. Anda dapat menemukan penanganan dengan terapi rawat jalan, rawat inap, dan pengobatan alternatif.

Dasar keputusan penanganan yang sesuai akan sangat bergantung pada hasil analisis dokter terhadap situasi pasien. Jadi, keputusan tersebut tidak terletak pada keinginan pasien, merupakan rekomendasi dokter atas situasi terkini.

Pasien memang dapat mengajukan negosiasi terkait situasi yang berkembang. Namun hal tersebut hanya dapat pasien lakukan dalam batas-batas wajar. Pada kondisi yang sudah lebih kompleks dan tidak dapat dinegosiasi, pasien tentu tidak memiliki wewenang pada keputusan tersebut.

Terapi Rawat Jalan: Resep Obat dan Penanganan Mandiri

Pada tingkat ringan dan cenderung terkendali, pasien biasanya akan mendapat rekomendasi pengobatan dengan terapi rawat jalan. Dengan metode ini, pasien umumnya mendapat rekomendasi obat diabetes terbaik sesuai kondisi, rutinitas, dan tips dalam menghindari risiko.

Meski cenderung terkendali, berada di tahap sejatinya menandakan pasien memiliki risiko lebih besar dari masyarakat secara umum. Maka pasien harus teliti dan berkomitmen menjalankan seluruh rekomendasi dari dokter. Juga jangan lupa mengonsumsi obat pengendali gula darah sesuai rekomendasi dokter.

Baca Juga:  Apa Nama Alat Cek Gula Darah? Berikut Merk yang Bagus

Usahakan untuk mulai membangun pola hidup sehat. Mulai dari makan berbagai pilihan makanan yang seimbang. Secara perlahan, pasien bisa mulai meningkatkan asupan serat dan protein. Hindari konsumsi gula berlebih atau bahkan mereduksi secara perlahan.

Pasien juga perlu membangun pola istirahat cukup dan teratur. Di tahap ini, sangat hindari aktivitas berlebih hingga larut. Pastikan memiliki jam tidur yang cukup yang tertatur. Mengganti jam tidur malam di siang hari bukan merupakan pendekatan yang tepat.

Selain beberapa rekomendasi di atas, biasakan aktivitas olah fisik. Pasien bisa mulai membentuk rutinitas olahraga kecil seperti senam, lari santai, atau bahkan bergabung ke dalam komunitas pendukung. Hal ini akan berdampak sangat signifikan pada perkembangan kesehatan.

Terapi Rawat Inap: Penanganan Tingkat Lanjut

Pada beberapa pasien dengan kebutuhan penanganan lanjutan, terapi rawat inap tentu menjadi opsi yang lebih masuk akal. Keputusan demikian biasanya datang dari kondisi yang sudah lebih kompleks untuk berada dalam dukungan rawat jalan.

Beberapa pasien dengan kondisi yang memiliki potensi kebutuhan perawatan darurat dan cepat akan mendapatkan rekomendasi rawat inap. Dengan berada di bawah pengawasan penuh tenaga medis, pasien bisa mendapatkan dukungan proporsional.

Pasien akan mendapatkan pengawasan menyeluruh termasuk asupan makan, obat-obatan, rutinitas, dan kondisi internal. Penanganan ini memungkinkan tindakan lebih cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan pasien.

Pengobatan Alternatif: Hati-hati dengan Pilihan Anda

Dalam perkembangannya, terdapat metode yang masyarakat percaya menyembuhkan di luar mekanisme medis modern. Pasien dan keluarga harus berhati-hati dengan pilihan pengobatan alternatif. Pasalnya, penyakit yang berhubungan dengan gula darah memiliki risiko berat yang erat dengan komplikasi.

Hindari pengobatan alternatif yang tidak relevan dengan rekomendasi dokter. Terlebih jika layanan terkait merekomendasikan untuk tidak melanjutkan pengobatan medis modern. Hal tersebut tentu akan sangat berbahaya bagi pasien. Hanya gunakan layanan yang bertindak sebagai pendukung.

Beberapa layanan seperti hipnoterapi, diet, dan sejenisnya dapat meningkatkan motivasi pengobatan. Pasalnya, menjaga motivasi juga merupakan obat diabetes terbaik yang perlu pasien usahakan. Namun tentu eksistensinya tidak berperan sebagai pengganti pengobatan modern.

5 Obat Diabetes Terbaik Rekomendasi Dokter

Terdapat lima obat yang umum dokter rekomendasikan pada pasien. Beberapa obat berikut memiliki fungsi dan kandungan yang khas sesuai dengan kebutuhan. Cek detail cara kerja untuk mengantisipasi efek samping dan pola konsumsi yang sesuai.

Baca Juga:  Cara Menghilangkan Nyeri Kaki Pada Penderita Diabetes, Dijamin Efektif!

1. Metformin

Pengobatan penyakit gula dara dapat melibatkan obat bernama Metformin 500 mg. Obat ini merupakan obat terapi ringan yang perlu pasien konsumsi secara rutin. Metformin dapat mengendalikan dan menurunkan tingkat gula darah pada penderita diabetes tipe 2.

Metformin berguna menghambat absorbsi glukosa usus. Dengan begitu, penyerapan glukosa dari dalam perut akan tertunda dan berjalan lebih perlahan. Hal ini menghasilkan penurunan kadar glukosa sebelum maupun setelah makan.

Resep Metformin biasanya berupa obat tunggal. Namun tidak jarang dokter juga mengombinasikan dengan obat lain atau bahkan insulin. Pastikan Anda mendapatkan obat ini dengan resep yang sesuai kebutuhan pasien. Metformin bisa Anda dapatkan dengan harga sekitar Rp17.000,- per kemasan.

2. Gliquidone

Pilihan obat untuk mengendalikan gula darah lainnya adalah Gliquidone Tablet. Obat ini merupakan jenis obat telan (oral). Cara kerjanya adalah dengan mengontrol kadar gula darah. Gliquidone bekerja pada pasien dengan DM tipe 2.

Obat Gliquidone bekerja dengan merangsang pelepasan insulin dari sel beta pankreas. Tidak hanya itu, Gliquidone juga dapat meningkatkan sensitivitas jaringan perifer terhadap insulin. Dengan relasinya pada berbagai organ lain, penting untuk menggunakan Gliquidone dengan resep yang sesuai.

Obat ini bisa Anda dapatkan dengan harga sekitar Rp100.000,- per kemasan. Namun harga akhir akan sesuai dengan brand, dosis, dan lokasi pembelian. Gliquidone juga hanya dapat Anda akses dengan resep dokter yang valid.

3. Glibenclaimide

Glibenclaimide adalah obat anti gula darah untuk tipe 2. Jenis obat ini termasuk kelompok sulfonilurea. Glibenclaimide bekerja menurunkan kadar gula darah dengan meningkatkan kalsium dalam sel beta pankreas. Kalsium tersebut akan merangsang produksi insulin yang bertindak memproses glukosa.

Umumnya, dokter meresepkan Glibenclaimide sebagai terapi tunggal. Namun tidak jarang juga dokter menggabungkannya dengan obat anti gula darah lainnya. Pastikan pasien mengonsumsi obat sesuai dengan dosis dan petunjuk dari dokter.

Glibenclaimide merupakan salah satu obat diabetes terbaik dengan harga yang paling ringan. Anda bisa mendapatkan obat ini dengan kisaran Rp13.000,- per kemasan di apotek. Namun pembeliannya tetap memerlukan resep dokter.

4. Diamicron MR

Diamicron adalah tablet yang mengandung Gliclazide. Zat tersebut merupakan indikator jenis obat anti gula darah yang masuk dalam kelompok sulfonilurea. Dokter biasanya meresepkan obat ini untuk penderita DM tipe 2 atau DM tipe II yang tidak memerlukan insulin.

Baca Juga:  Pilihan Makanan Buka Puasa untuk Penderita Diabetes yang Aman

Diamicron MR bekerja dengan baik pada kondisi kadar glukosa darah tidak terkendali hanya dengan diet, olahraga, dan penurunan berat badan. Gliclazide membantu meningkatkan pelepasan insulin dalam darah oleh sel beta pankreas.

Serupa dengan obat lainnya, Diamicron juga perlu mendapatkan dosis dan petunjuk dokter. Akses obat ini umumnya tersedia di apotek dengan biaya sekitar Rp90.000,- per kemasan. Beberapa kemasan dan layanan juga terkadang menjual Diamicron lebih dari Rp150.000,- per pack.

5. Jardiance

Obat lain yang biasa dokter rekomendasikan adalah Jardiance Tablet. Jenis obat ini memiliki kandungan empagliflozin yang berguna untuk mengendalikan kandungan gula darah. Pilihan obat ini masuk ke dalam golongan sodium-glukosa co-transporter 2 (SGLT2) inhibitor.

Umumnya Jardiance diberikan pada pasien DM tipe 2 dewasa. Cara kerja obat ini adalah dengan menurunkan kadar glukosa dalam darah. Upaya penurunannya adalah dengan mendorong ginjal meningkatkan jumlah gula darah yang masuk ke air seni.

Dengan begitu, obat ini secara tidak langsung mendorong ginjal bekerja keras. Maka penggunaannya harus dalam konsultasi dokter secara penuh untuk menghindari risiko indikasi penyakit lain. Di sisi lain, pasien juga harus lebih giat membentuk pola diet dan olahraga untuk mendukung kinerja obat.

Jardiance biasanya memiliki rentang harga sekitar Rp200.000,- per dosisnya. Obat ini umumnya tersedia di apotek dan aksesnya akan memerlukan resep dokter. Konsultasikan kondisi Anda terlebih dulu sebelum membeli obat Jardiance.

Obat Diabetes Terbaik dari Konsultasi Dokter

Meski memiliki informasi tentang obat-obat yang umum dokter rekomendasikan, diagnosa valid hanya datang dari tenaga medis profesional. Maka dari itu, agenda konsultasi rutin ke dokter tetap menjadi pilihan utama. Terlebih jika gejala penyakit gula darah sudah semakin mencolok.

Setiap orang memiliki situasi kesehatan yang unik dan memerlukan pendampingan medis dari tenaga profesional. Hal ini Anda perlukan untuk menghindari terapi dan pengobatan yang justru tidak berdampak efektif pada kesehatan.

Beberapa rekomendasi awam justru dapat memperburuk kesehatan Anda. Obat diabetes terbaik bisa Anda dapatkan sesuai dengan kondisi dan diagnosa terbaru dari dokter. Tidak semua obat yang mendapat label efektif dari kalangan awam dapat Anda konsumsi tanpa resep dokter.