Profil Benjamin Netanyahu, PM Israel yang Diminta Mundur

profil Benjamin Netanyahu

Karena keputusannya untuk menolak gencatan senjata dan melanjutkan “serangan balasan” ke Palestina, profil Benjamin Netanyahu menjadi pusat perhatian di media sosial. Tak hanya masyarakat dunia saja, kini ada ribuan warga Israel yang ikut membencinya. 

Kebencian terhadap Perdana Menteri Israel ini bukan tanpa alasan. Sebab, serangan yang terjadi di Palestina sudah keluar jalur dari apa yang diinginkan masyarakat Israel. Mereka sudah muak dengan perang yang terjadi dan ingin Netanyahu mundur dari jabatannya.

Pergolakan di Israel Akibat Penolakan Gencatan Senjata 

Serangan “bela diri” Israel ke Palestina kini sudah berjalan tepat satu bulan sejak penyerangan Hamas dan tidak pernah berhenti meskipun untuk satu hari. Semakin hari, semakin sedikit pula publik yang memercayai propaganda “bela diri”, termasuk warga negara Israel sendiri.

Sosok Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun menjadi sorotan karena dianggap menjadi pemantik genosida yang kini sedang terjadi di Palestina. Tak sedikit masyarakat dan tokoh dunia, termasuk di Israel, yang menyebut Netanyahu sebagai penjahat perang. 

Hal ini karena Netanyahu terus menolak gencatan senjata meskipun puluhan negara sudah memintanya melalui United Nations (UN).

“Israel dengan tegas menolak gencatan senjata jika pembebasan tawanan tidak termasuk di dalamnya,” jelas Netanyahu pada 3 November 2023. 

Penjelasan tersebut sangat hipokrit karena Hamas sudah berkali-kali menawarkan untuk mengembalikan tawanan perang saat mereka menyerang Israel pada 7 Oktober 2023. Namun, Israel tidak menggubrisnya dan menjadikan hal ini pembenaran untuk genosida.

Tidak heran jika ada ribuan warga negara Israel yang merasa bahwa Netanyahu sama sekali tidak peduli dengan kondisi para tawanan perang Hamas. Padahal, Hamas sudah berkeinginan untuk mengembalikan para tawanan asalkan serangan ke Palestina dihentikan.

Baca Juga:  Paket Wisata Israel, Petualangan Tak Terlupakan di Bawah Matahari Israel

Keegoisan Benjamin Netanyahu ini jelas bisa membahayakan keselamatan warga negara Israel yang hingga kini masih ada di Jalur Gaza. Karena itu, warga negara Israel melakukan demonstrasi di depan kediaman Netanyahu dan meminta surat pengunduran dirinya. 

Sempat Pindah ke Amerika Serikat untuk Menimba Ilmu

Sudah menjadi rahasia umum jika sosok Netanyahu adalah sosok yang sangat kontroversial. Jadi, tidak heran jika ada banyak orang yang penasaran akan profil Benjamin Netanyahu dan bagaimana sosok PM kelahiran Tel Aviv di 74 tahun yang lalu itu. 

Netanyahu merupakan perdana menteri pertama dan satu-satunya yang lahir di Israel, tepatnya di Tel Aviv. Sebelumnya, semua Perdana Menteri di Israel lahir dan besar di tempat lain. Mereka baru pindah ke Israel setelah peristiwa Nakba di tanah Palestina.

Kebalikannya, Netanyahu lahir di Israel dan tumbuh besar di luar negeri. Hal ini karena keluarga Netanyahu pindah ke Amerika Serikat, tepatnya ke Pennsylvania saat berusia 14 tahun. Dia menghabiskan masa mudanya untuk menuntut ilmu di sana. 

Ketika berbicara tentang profil Benjamin Netanyahu, tidak lengkap jika tidak membahas pendidikannya. Dia belajar di Institut Teknologi Massachusetts jurusan Arsitektur serta pernah belajar ilmu politik di Harvard dan di MIT Sloan School of Management. 

Setelahnya, Netanyahu melanjutkan studi di MIT Sloan School of Management di jurusan Magister Administrasi Bisnis.

Kembali ke Israel dan Bergabung bersama IDF 

Pastinya, profil Benjamin Netanyahu tidak berhenti sampai di sana. Sebab, Netanyahu kembali ke Israel setelah mendapat gelar magister dan memulai karir militer dan politiknya. Dia bergabung bersama dengan IDF sejak tahun 1967 dan mengikuti dua perang.

Kedua perang yang tertulis di profil Benjamin Netanyahu adalah Perang Yom Kippur dan Perang Atrisi bersama Mesir dan negara di semenanjung Arab yang lain. Selain itu, Netanyahu juga terlibat dalam konflik Israel-Palestina selama puluhan tahun.

Baca Juga:  Ahli Prediksi Perang Dunia ke 3 Pecah Jika USA Salah Langkah

Popularitas Netanyahu semakin meningkat setelah perang usai. Dia berhasil terpilih sebagai perdana menteri sebanyak tiga kali, mulai dari 1996-1999, 2009-2021, dan 2022 hingga saat ini. Selama menjabat sebagai perdana menteri, Netanyahu sering disebut Bibi.

Karir politik Benjamin Netanyahu terus mengalami naik turun. Hanya saja, dia tetap menjadi orang yang memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan Israel. Selain menjadi perdana menteri, Bibi juga pernah menjabat sebagai anggota Knesset dan menteri.

Tak hanya satu kementerian saja yang pernah dicicipi oleh Bibi selama karirnya di dunia politik. Sebab, ada tiga posisi menteri yang pernah dia isi, yaitu Strategi Ekonomi Menteri Israel, Menteri Urusan Pensiunan Israel, dan Menteri Kesehatan Israel.

Kini, semua orang yang pro-Palestina sedang berusaha untuk menurunkan Bibi dari jabatannya. Bahkan, rakyatnya sendiri pun setuju dan ingin Bibi segera mundur. Jika Bibi mengundurkan diri, gencatan senjata pun kemungkinan besar pasti akan terjadi.

Sebagai informasi, dalam profil Benjamin Netanyahu juga tertulis jika dia pernah menjadi penyebab serangan Israel ke Palestina pada 1996. Itu adalah tahun pertamanya saat dia menjabat sebagai Perdana Menteri pada periode tahun 1996 hingga 1999. Semoga informasi Ketik Media bermanfaat.