Ketikmedia.com – Pertanyaan 5 kg beras berapa liter seringkali diajukan oleh beberapa orang saat ingin belanja kebutuhan rumah tangga. Apalagi beras dijual dalam satuan kg dan liter yang perhitungannya memiliki perbedaan.
Oleh sebab itu, agar tidak salah mengartikan satuan kilogram ke liter saat membeli beras, Anda harus tahu 5 liter berapa kg. Untuk perhitungan beras satuan kilogram ke liter dan sebaliknya, simak pembahasan dari Ketik Media berikut ini!
Perhitungan 5 Kg Beras dalam Liter
Sebagian orang masih banyak yang mengira bahwa beras 5 kg sama dengan 5 liter, padahal kenyataannya berbeda. Kilogram adalah satuan baku untuk mengukur benda padat. Sedangkan, liter adalah satuan untuk mengatur massa benda cair.
Jadi seharusnya takaran beras menggunakan satuan kilogram (kg). Hanya saja, di Indonesia kerap ditemukan penjual yang menggunakan satuan liter sebagai takarannya. Jika ingin mengetahui berapa 5 kg beras jika dalam satuan liter, maka harus menghitungnya terlebih dahulu.
Rumus menghitung kilogram (Kg) ke Liter (L) adalah V = m (Massa)/p (Massa Jenis).
Contoh Perhitungannya:
Massa Beras: 5 Kg, Massa Jenis Beras: 0,753 kg/liter
V = m/p
V= 5 kg/0,753 kg/liter
V= 6.640 liter
Jadi, 5 Kg beras setara dengan 6.640 liter.
Pentingnya Mengetahui Konversi Beras Kg ke Liter
Mengetahui konversi satuan beras dari kilogram ke liter sebenarnya bukan tanpa alasan. Sebenarnya hal sepele ini sanagt penting untuk Anda ketahui karena akan berpengaruh terhadap budget belanja harian hingga perhitungan stok beras. Selain itu, mengetahui konversi 5 kg beras berapa liter juga punya keuntungan lain, seperti berikut:
1. Memudahkan Belanja Harian
Kebanyakan, beras menggunakan takaran satuan kilogram (Kg). Tapi tidak jarang juga penjual menggunakan satuan liter untuk menakar beras. Dengan mengetahui berapa konversi kg ke liter, maka akan memudahkan Anda belanja harian untuk kebutuhan beras di rumah.
Jadi, Anda bisa mudah memperkirakan seberapa banyak beras yang perlu disiapkan untuk keluarga. Apalagi Anda terbiasa menggunakan gelas takar yang satuannya liter untuk menakar beras yang ingin dimasak.
2. Perhitungan Stok Beras Lebih Akurat
Jika Anda terbiasa belanja bulanan, pastinya kebutuhan stok beras juga akan ditakar sesuai kebutuhan pemakaian. Nah, untuk memudahkan perhitungan stok beras, Anda harus mengetahui konversi beras dari kg ke liter.
3. Agar Tidak Boros
Biasanya, Anda tidak sadar menakar beras yang di masak lebih banyak dari yang dibutuhkan. Hal ini terjadi karena kebanyakan belum mengetahui perbandingan dan konversi satuan kg ke liter. Sehingga, ketika beras yang dimasak terlalu banyak, tentu akan berpotensi terbuang dan boros.
Jadi, dengan mengetahui takaran yang pas, baik dalam satuan kilogram maupun liter, maka hasil takrannya akan tepat.
Mengapa Berat Beras Berbeda?
Pada dasarnya, berat per kilogram beras atau per-liternya tidak selalu sama takarannya. Sebab, jenis beras punya karakteristik alami yang berbeda yang menyebabkan bobotnya tidak sama rata. Selain itu, ada alasan lain mengapa berat beras bisa berbeda, yaitu:
1. Jenis Berasnya
Pada umumnya, beras memiliki berbagai jenis yang akan mempengaruhi beratnya. Adapun rata-rata berat beras per-liter dari tiap jenisnya, yakni sebagai berikut:
- Beras Putih: Kisaran berat 0,85 kg per liter
- Beras Cokelat: Kisaran berat 0,9 kg per liter
- Beras Ketan: Kisaran berat 1 kg per liter
2. Kepadatan Butiran
Kepadatan butiran tiap jenis beras juga akan mempengaruhi beratnya. Untuk beras utuh dan butirannya yang besar cenderung lebih berat karena menempati ruangan yang lebih padat. Sedangkan, untuk beras yang butirannya patah akan cenderung lebih ringan saat Anda timbang.
3. Penyimpanan
Ternyata, penyimpanan beras dalam jangka waktu lama juga akan mempengaruhi berat beras. Sebab, beras akan perlahan kehilangan kelembapan yang mengakibatkan beratnya lebih ringan dibandingkan beras yang baru digiling.
Tidak hanya itu, untuk metode pengolahan sebenarnya juga akan berpengaruh terhadap berat beras per liternya.
4. Kadar Air
Jenis beras yang berada dalam kondisi kering jauh lebih ringan swaat penakarannya. Sebaliknya, beras yang punya kadar air tinggi akan terasa lebih berat.
Jenis-Jenis Beras
Setelah mengetahui konversi perhitungan satuan takar beras dari Kilogram ke Liter, Anda tentu sudah bisa menerapkan ketika belanja beras di pasar. Meski begitu, Anda juga harus tahu apa saja jenis beras yang sehat dan kaya nutrisi yang tersedia di pasaran atau supermarket terdekat. Adapun jenis-jenis beras yang sehat, yaitu:
1. Beras Jagung
Beras Jagung adalah beras yang terbuat dari jagung yang sudah dipipil, dikeringkan, lalu ditumbuk kasar hingga menyerupai beras. Biasanya, beras jagung jadi pengganti nasi putih di beberapa daerah di Indonesia.
Mengkonsumsi beras jagung bisa untuk kesehatan karena memiliki kandungan serat, vitamin, dan mineralny. Biasanya beras jagung dikonsumsi oleh penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik lebih rendah.
2. Beras Shirataki
Beras Shirataki adalah beras yang terbuat dari tepung akar tanaman konjac atau iles-iles. Makanan ini sangat populer untuk diet karena rendah kalori, rendah karbohidrat, dan tinggi serat, yang membuatnya kenyang lebih lama.
Beras shirataki punya tekstur kenyal, bening, dan rasanya tawar, sehingga cocok sebagai pengganti nasi dan dimakan dengan berbagai lauk.
3. Beras Merah
Beras Merah adalah beras yang prosesnya sederhana dengan pengelupasan satu kali, sehingga lapisan kulit ari dan dedaknya masih utuh. Mengkonsumsi beras merah kaya akan nutrisi, seperti serat, vitamin, mineral, dan antioksidan.
Beras merah jadi pilihan yang lebih sehat dan bergizi dibandingkan beras putih. Apalagi kandungan nutrisi beras merah yang tinggi, menjadikannya populer untuk program diet dan membantu mengontrol kadar gula darah.
4. Beras Cokelat
Kebanyakan orang mengira bahwa beras merah dan beras cokelat adalah sama, padahal keduanya berbeda. Beras cokelat memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan dengan beras merah. Pada beras cokelat memiliki kandungan serat tinggi dan antioksidan flavonoid yang bagus untuk kesehatan.
Meski begitu, sebaiknya bagi penderita penyakit ginjal tidak mengkonsumsi beras cokelat. Sebab, kandungan kalium dan fosfor-nya sangat tinggi yang kemungkinan bisa memperburuk penyakit ginjal.
5. Beras Porang
Beras Porang adalah beras alternatif yang terbuat dari umbi porang (Amorphophallus muelleri), sejenis tanaman umbi-umbian asli Indonesia. Jadi pada jenis beras ini diolah dari tepung porang yang menjadi butiran menyerupai nasi putih.
Beras porang punya ciri khas rendah kalori dan tinggi serat, sehingga cocok bagi yang sedang diet atau menjaga kadar gula darah dalam tubuh. Meski beras porang bagus bagi kesehatan, tetapi jenis beras ini belum banyak Anda temui di semua toko atau supermarket karena ketersediaannya terbatas.
Dari berbagai penjelasan di atas, pastinya Anda bisa mulai menghitung atau mengkonversi beras 5 kilogram ke satuan liter. Dengan mengetahui perhitungan 5 kg beras berapa liter, maka akan mempermudah Anda ketika belanja beras untuk kebutuhan harian bahkan bulanan.