Perkiraan Gaji Guru di Sekolah Garuda! Asing Dapat 60 Juta?

gaji guru di sekolah garuda

Berapa gaji guru di sekolah garuda? Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto beberapa kali telah menerbitkan peraturan baru terkait dunia pendidikan. Selain MBG atau Makan Bergizi Gratis, berbagai wacana lainnya juga muncul. Salah satunya adalah pendirian sekolah unggulan garuda.

Lebih lanjut, wakil menteri Stella Christie juga menyatakan ingin mendatangkan guru asing ke sekolah-sekolah tersebut. Wacana ini tak pelak menimbulkan pro dan kontra. Beberapa elemen masyarakat jadi bertanya-tanya bagaimana dengan gaji guru sekolah garuda tersebut. Apakah nantinya guru asing akan mendapat upah lebih tinggi dari guru lokal?

Rencana dan Tujuan Pemerintah Bangun Sekolah Garuda

Pada dasarnya pemerintah mewacanakan untuk membagi sekolah-sekolah di Indonesia dalam 3 kategori.

  1. Pertama, sekolah rakyat yang nanti pengelolaannya di bawah Kementrian Sosial. Sekolah ini bertujuan untuk menampung anak-anak masyarakat miskin.
  2. Kedua, sekolah reguler. Sekolah ini di bawah manajemen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Sekolah ini bertujuan menampung siswa-siswa reguler dengan kondisi sosio ekonomi menengah dan atau kecerdasan rata-rata.
  3. Ketiga sekolah garuda. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang akan mengelola sekolah ini. Sekolah garuda akan menampung siswa-siswa dengan kemampuan intelejensia yang tinggi.

Menurut pemerintah, pembagian kategori sekolah di atas dimaksudkan supaya kebutuhan setiap siswa tercukupi. Sebab di lapangan, seringkali siswa-siswa miskin ,mengalami penelantaran, sementara siswa-sisa dengan bakat yang tinggi tidak terstimulasi dengan baik pada pembelajaran di kelas biasa.

Baca Juga:  Guru Diduga Aniaya Anak Polisi & Dinyatakan Tidak Bersalah

Sekolah Garuda Akan Datangkan Guru Asing

Perkiraan Gaji Guru di Sekolah Garuda! Asing Dapat 60 Juta

Khusus untuk sekolah rakyat, pemerintah bermaksud membangun suatu asrama untuk membantu peserta didik yang miskin ekstrim. Adapun untuk sekolah garuda, negara berencana untuk mendatangkan guru asing.

Tujuannya, menurut Wamen Stella Christie, adalah agar siswa memiliki pengetahuan dan wawasan global yang lebih luas. Apalagi, tak sedikit siswa yang mungkin ingin melanjutkan pendidikan tinggi ke universitas-universitas di negara lain.

Berapa Perkiraan Gaji Guru Sekolah Garuda?

Meski tujuan sekolah garuda cukup baik, yaitu untuk membangun lapisan terdidik STEM di masyarakat, namun, wacana ini juga menuai kritik di sana-sini. Salah satunya adalah terkait penggunaan tenaga kerja asing seperti guru.

Selain karena banyak guru di Indonesia yang sudah berkualitas, persoalan ketimpangan gaji guru juga sangat meresahkan berbagai pihak. Hingga berita ini dirilis, memang belum ada kepastian mengenai persoalan gaji di sekolah unggulan garuda.

Namun bila berkaca pada praktik saat ini, ketimpangan upah antara tenaga asing dan lokal memang masih sangat tinggi. Di berbagai sekolah internasional, misalnya, gaji guru WNA bisa mencapai belasan juta per bulan. Data dari PINA bahkan menyebut gaji guru native speaker bisa sampai 30 hingga 60 juta setiap bulan untuk sekolah-sekolah bergengsi.

Di sisi lain, gaji guru lokal di sekolah internasional umumnya hanya berada di kisaran 4 hingga 20 juta rupiah. Padahal, beban kerja yang guru-guru lokal itu tanggung sama.

Fenomena Guru Asing di Negara Asia

Fenomena penggunaan guru asing sebenarnya hal lumrah di berbagai negara, khususnya negara non barat. Negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, hingga Vietnam sering membuka lowongan guru Bahasa Inggris di sekolah mereka.

Namun, tak jarang praktik tersebut juga mendapat kritik bahkan tentangan di sana-sini. Pasalnya, kualifikasi guru yang mengajar tidak setinggi yang orang pikirkan. Acap kali, para guru tersebut diperkerjakan semata-mata karena mereka berasal dari negara barat dan mampu bicara menggunakan Bahasa Inggris sebagai native speaker.

Baca Juga:  Stop Jadi ART! Gaji Perawat di Arab Saudi Sangat Besar

Isu Gaji Guru Asing di Sekolah Garuda dan Nasib Honorer

Pro kontra pada isu pemanggilan guru asing semakin mengerucut mengingat carut-marutnya dunia pendidikan saat ini. Pasalnya, hingga sekarang masih banyak guru non ASN yang hanya mendapatkan upah 100 ribu rupiah hingga 500 ribu rupiah perbulan. Survei mengenai rerata gaji guru honorer di lapangan juga memperlihatkan sebagian besar guru HR memperoleh pendapatan kurang dari 2 juta rupiah setiap bulannya.

Pemerintah memang berencana mengangkat guru HR menjadi guru PPPK. Akan tetapi, pada kenyataannya tak semua guru honorer bisa ditampung sebagai pegawai kontrak. Masih ada ribuan guru non ASN yang harus bekerja dengan gaji kecil pasca seleksi P3K selesai. Pemerintah kemudian berencana mengubah status honorer menjadi P3K paruh waktu.

Akan tetapi, wacana tersebut pun juga mendapatkan penolakan dari tenaga pendidik. Sebab, meski statusnya berubah, sistem penggajian PPPK paruh tidak akan berubah dari sistem penggajian honorer. Guru bahkan bisa mendapatkan upah lebih sedikit dari sebelumnya.

Situasi tersebutlah yang pada akhirnya menciptakan pertentangan pada rencana negara mendatangkan guru asing di sekolah unggulan Garuda. Apalagi bila nantinya negara menganggarkan gaji yang jauh lebih tinggi pada guru WNA berbanding guru lokal.

Kiranya, demikian pembahasan ketikmedia.com mengenai gaji guru sekolah garuda yang memang menuai pro kontra. Semoga bermanfaat!