Isu tukin atau tunjangan kinerja dosen yang belum cair bergulir bak bola panas kemana-mana. Selain berbagai kritikan tajam yang diarahkan ke Kemendikti Saintek, khususnya menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro, banyak juga netizen yang membandingkan gaji dosen Timor Leste dengan gaji dosen dalam negeri.
Pada salah satu twit yang viral di platform X, terlihat percakapan atau chat mengenai besaran gaji dosen di negara bekas provinsi Indonesia tersebut. Tertulis bahwa beberapa tahun yang lalu, gaji dosen di Timor Leste berkisar 850 dollar untuk yang baru masuk. Sementara untuk dosen dalam negeri, upah yang diberikan mencapai 2,500 dollar AS atau bila dirupiahkan sekitar 40 jutaan.
Sontak unggahan ini menjadi perbincangan warganet. Tak sedikit yang kemudian membandingkan upah yang sedemikian besar tersebut dengan gaji dosen di dalam negeri.
Berapa Sebenarnya Gaji Dosen Timor Leste?
Berdasarkan beberapa situs, data mengenai gaji dosen di negeri tetangga, Timor Lorosae, sebenarnya bervariatif. Situs Bdeex, misalnya, menyebut bahwa pada akhir tahun 2024, rerata gaji untuk pengajar universitas di negeri tersebut berkisar di angka 220 dollar AS. Bila dirupiahkan kurang lebih besarnya 3,6 juta rupiah. Nilai ini setara dengan upah pekerja pada sektor pendidikan yang rentangnya antara 98 dollar AS hingga 220 dollar AS.
Meski begitu, memang ada sumber lain yang menulis angka lebih tinggi untuk gaji dosen di negara tersebut. Salah satunya ialah salaryexplorer. Menurut situs ini, gaji dosen di perguruan tinggi berkisar di angka $1000 hingga $4000 dollar AS atau 16 juta rupiah hingga 40 juta rupiah.
Perbandingan Upah Dosen di Indonesia dan Negara ASEAN Lainnya
Selain membandingkan gaji dosen di Indonesia dengan gaji dosen Timor Leste, tak sedikit netizen yang kemudian penasaran dengan gaji dosen di negara-negara ASEAN lainnya. Data perbandingan upah seperti itu sendiri memang belum ada.
Namun secara umum, negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei menempati posisi atas pemberi upah dosen tertinggi di kawasan ini. Di Singapura, misalnya, rerata gaji dosen mencapai 6 ribu dollar Singapura per bulan. Sementara di Malaysia dan Brunei, rerata gaji dosen adalah RM 3,500 dan 3,500 dollar Brunei.
Angka ini jelas lebih tinggi dari upah dosen di Indonesia. Malaysia, misalnya, menggaji dosennya RM 3,500 atau setara 12 juta per bulan. Sementara di negara kita, rerata gaji dosen berkisar di nominal 5 juta hingga 8 jutaan rupiah. Bahkan masih ada dosen non ASN yang mendapat upah sangat rendah setara atau malah di bawah UMR suatu provinsi.
Beberapa negara di ASEAN memang menggaji dosennya sejajar atau di bawah Indonesia. Negara tetangga, Filipina memiliki rentang upah dosen yang mirip dengan negara kita dengan rerata 6 jutaan setiap bulan. Sementara Laos menggaji dosennya di angka 2,6 jutaan per bulannya.
Di Mana Negara Terbaik untuk Dosen?
Terlepas dari gaji dosen Timor Leste dan negara-negara ASEAN, secara umum, negara yang paling murah hati untuk jabatan dosen adalah Swiss, Luxemburg, serta Amerika Serikat. Gaji pengajar universitas di negara-negara itu bukan hanya besar, namun juga jauh lebih tinggi berbanding dengan UMR masing-masing negara.
Di Swiss, dosen rata-rata mendapatkan gaji tahunan sebesar USD 110.000 atau sekitar Rp1,5 miliar. Sementara UMR di negara ini hanya USD 3.415 per bulan atau sekitar Rp54,9 juta. Di Luksemburg, dosen memperoleh rata-rata gaji 100.000 USD per tahun atau sekitar Rp1,4 miliar. Sedangkan UMR-nya berada di angka Rp37 juta.
Terakhir, di Amerika Serikat, dosen yang mengajar di bidang hukum dapat menghasilkan hingga USD 133.950 per tahun atau sekitar Rp1,9 miliar, jauh di atas rata-rata UMR yang bervariasi tergantung negara bagian, dengan angka tertinggi mencapai sekitar USD 15 per jam. Perbandingan ini menunjukkan bahwa gaji dosen di ketiga negara tersebut jauh melampaui upah minimum, mencerminkan tingginya nilai profesi akademik di sana.
Di Balik Berita Gaji Dosen Timor Leste, Semoga Tukin Segera Cair!
Di balik rasa penasaran netizen tentang gaji dosen di Timor Leste dan negara-negara lain, terdapat masalah pencairan tukin yang hingga hari ini masih mengecewakan. Tak sedikit pihak yang heran kenapa anggaran tukin atau tunjangan kinerja baru dibahas dengan Kemenkeu dan DPR. Tak sedikit juga yang melayangkan protes sebab sebagian besar dosen belum mendapatkan tunjangan tersebut karena tidak memiliki serdos.
Angka tukin dosen di Indonesia sendiri sebenarnya cukup lumayan. Tukin dosen asisten ahli mencapai 5 jutaan rupiah per bulan, lektor 7 jutaan rupiah, lektor kepala 10 jutaan, dan professor 19 jutaan. Sayangnya, pencairan tukin memang masih tertunda, sehingga sempat menimbulkan bola panas perbandingan gaji dosen di Timor Leste dengan di negara kita.