Pada akhir bulan Juli tahun 2024, Wali Kota Makassar copot Plt Kasatpol PP Ikhsan NS karena terindikasi melakukan pungutan liar (pungli). Aksi pungli ini dilakukan oleh Ikhsan terhadap pedagang kaki lima di Anjungan Pantai Losari, Makassar.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, atau yang lebih akrab dengan nama Danny Pomanto, mengumumkan keputusannya di Balai Kota Makassar. Menurutnya, Kota Makassar memerlukan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang tegas.
Danny Pomanto: Satpol PP Tidak Boleh Melakukan Pungli
Ternyata, kronologi pencopotan Plt Kasatpol PP Kota Makassar ini berawal ketika operasi penertiban pedagang kaki lima di Anjungan Pantai Losari. Hanya saja, ketika akan melakukan penertiban, pedagang mengaku jika mereka telah membayar iuran ke Satpol PP.
“Pedagang mengaku jika mereka telah membayar iuran pada Satpol PP ketika kami melakukan penertiban dan ini tidak bisa diam saja. Karena itu, saya ingin Kasatpol PP lebih tegas dan disiplin dalam mengatasi masalah ini, bukan menambah masalah baru,”
Danny pun menjelaskan jika pungli di Anjungan Pantai Losari tidak bisa tutup mata, karena itu dia memutuskan untuk mencopot Ikhsan dari jabatannya. Keputusan Wali Kota Makassar copot Plt Kasatpol PP itu penetapannya pada hari Senin, 22 Juli 2024.
Selain keputusan untuk mencopot Ikhsan sebagai Plt Kasatpol PP, Danny juga akan memeriksa anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang terlibat pada aksi pungli kali ini. Dia akan memberikan sanksi berat pada pelaku pungli di Pantai Losari.
“Kami akan memberhentikan anggota Satpol PP yang terbukti terlibat pungli, sebab tugas mereka adalah menyelesaikan masalah bukan malah menambahnya,” ucap Danny.
Hanya saja, hingga kini tim penyidik masalah pungli Satpol PP di Anjungan Pantai Losari masih belum mengetahui berapa jumlah anggota yang terlibat di dalam masalah ini. Namun, jika terbukti bersalah, tidak akan ada kesempatan kedua bagi mereka.
Kinerja Satpol PP di Kota Makassar Tidak Efektif Akhir-Akhir Ini
Selain karena aksi pungli, Wali Kota Makassar copot Plt Kasatpol PP karena menganggap kinerjanya tidak maksimal akhir-akhir ini. Alasannya adalah karena pengawasan yang lemah sehingga timbul beragam masalah baru yang sulit untuk teratasi.
Pasca jabatan Ikhsan sebagai Plt Kasatpol PP Makassar dicopot, Danny mengganti posisinya dengan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar, Hasanuddin. Namun, posisi Ikhsan sebagai Sekretaris Satpol PP Makassar tidak akan lepas.
Alasan penunjukan Hasanuddin sebagai Plt Kasatpol PP yang baru pun bukan tanpa alasan, namun karena jejaknya yang bagus selama bekerja di Damkar. Berdasarkan pendapat Danny, Hasanuddin punya naluri kepemimpinan dan bisa membuat Satpol PP lebih disiplin.
Selain kecewa karena pungli, ada alasan lain mengapa Danny ingin Satpol PP lebih tertib dan disiplin. Alasannya adalah karena Monumen Maritime Naval Exercise Komodo (MNEK) di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI) kehilangan banyak pedang.
“Satpol PP gagal dalam menjalankan tugasnya untuk menjaga ketertiban dan keamanan dan ini sudah terbukti ketika pedang MNEK di CPI habis semua,” ungkap Danny.
Padahal, ada sekitar 1.000 satpol PP yang berjaga di sana, namun mereka malah gagal menjalankan fungsinya dengan baik. Bahkan, Danny baru mengetahui hilangnya pedang tersebut saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi monumen tersebut di CPI tersebut.
Karena itu, Wali Kota Makassar copot Plt Kasatpol PP Ikhsan NS karena kurang tegas dalam menindak anggota Satpol PP yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik dan benar.