Wanita berusia 30 tahun bernama Siriati, kehilangan nyawa secara tragis karena diserang dan ditelan ular piton 8 meter di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel). Siriati sedang dalam perjalanan membeli obat untuk anaknya yang sakit ketika kejadian mengerikan itu terjadi.
Insiden itu terjadi pada hari Selasa (2/7) sekitar pukul 07.30 WITA di Dusun Balatana, Desa Siteba, Kecamatan Walenrang Utara, Luwu. Jasad Siriati ditemukan setelah warga membelah perut ular piton tersebut.
Ternyata Ada 6 Fakta Tersembunyi Tewasnya Sariati Ditelan Ular Piton Sepanjang 8 Meter
Berdasarkan penelurusan dari berbagai sumber, Ketik Media menemukan berbagai fakta mengerikan tentang kejadian tragis, seorang wanita di Luwu tewas ditelan ular piton sepanjang 8 meter.
1. Perjalanan Siriati Membeli Obat untuk Anak
Awalnya, Siriati keluar dari rumahnya dengan berjalan kaki melalui hutan untuk menuju rumah kakaknya dengan tujuan membeli obat untuk anaknya yang sedang sakit. Namun, dalam perjalanannya, Siriati bertemu dengan ular piton tersebut.
“Benar, seorang warga kami bernama Siriati meninggal dunia ditelan ular sawah (Piton) saat hendak membeli obat untuk anaknya,” ungkap Sekretaris Desa Siteba, Iyang.
“Saat melintasi hutan, korban ditelan oleh ular piton 8 meter, tidak jauh dari rumah kakaknya yang berada di dusun yang sama,” tambah Iyang.
2. Kecurigaan Kakak Siriati
Iyang menuturkan, kakak korban mulai curiga ketika Siriati tak kunjung tiba di rumahnya. Dia kemudian menghubungi suami korban dan memberi tahu bahwa Siriati tidak sampai di rumahnya.
“Karena lama menunggu, kakaknya menelepon suami korban dan menanyakan posisi Siriati. Suami korban mengatakan bahwa Siriati sudah berangkat dari tadi,” jelas Iyang.
Mendapat kabar tersebut, suami Siriati, Adiansya (30), memutuskan untuk menyusul istrinya. Tak lama kemudian, dia menemukan ular piton dalam kondisi perut yang membengkak.
“Suami korban pergi mencari istrinya dan menemukan seekor ular dengan kondisi perut membengkak, seolah-olah telah menelan sesuatu,” kata Iyang.
3. Siriati Ada di Perut Ular Lebih dari Satu Jam
Iyang melanjutkan, suami korban segera memanggil warga untuk melihat ular tersebut. Warga bersama anggota TNI kemudian menuju lokasi dan membunuh ular piton itu.
“Karena curiga bahwa istrinya ditelan oleh ular itu, kepala ular dipotong lalu ular digantung di pohon hingga jasad korban keluar dari perut ular,” ujarnya.
Menurut Iyang, Siriati berada di dalam perut ular lebih dari satu jam. Setelah dievakuasi, jasad korban langsung dibawa ke rumah keluarganya.
“Korban ditemukan oleh suaminya sekitar pukul 07.30 WITA sudah berada di dalam perut ular, dan sekitar pukul 08.00 hingga 09.00 WITA baru bisa dikeluarkan dari perut ular, tetapi sudah dalam kondisi meninggal,” tutup Iyang.
4. Bangkai Ular Dikubur Warga
Babinsa Siteba Koramil Walenrang, Serda Nasruddi, turut membantu dalam proses evakuasi jasad Siriati dari perut ular piton.
Setelah berhasil mengevakuasi jasad korban, bangkai ular tersebut dikubur oleh warga setempat. Sementara itu, jenazah Siriati langsung dibawa ke rumah duka untuk persiapan pemakaman.
“Bangkai ular itu dikubur, sedangkan jasad korban sudah dibawa ke rumah duka untuk persiapan dimakamkan,” ujar Nasruddi.
5. Lokasi Kejadian di Habitat Ular
Warga setempat sering kali melihat ular di sekitar hutan tempat Siriati tewas. Iyang, Sekretaris Desa Siteba, menjelaskan bahwa lokasi kejadian merupakan habitat alami ular piton.
“Di sini memang daerah pegunungan, dan hutan kecil yang dilewati korban setelah kebun cengkeh itu adalah habitat ular piton,” kata Iyang.
Menurut Iyang, hutan di Dusun Balatana, Desa Siteba, Kecamatan Walenrang Utara, sudah sering bahkan biasa menjadi tempat tinggal dari ular piton. Akan tetapi, penemuan ular piton 8 meter adalah yang pertama kali terjadi di wilayah tersebut.
“Ular piton sudah lama ada di sini dan sering dilihat oleh warga melintas. Sejak saya lahir di desa ini, juga sering melihat ular piton sepanjang 8 meter ini, namun tidak sepanjang yang ditemukan warga kemarin,” jelasnya.
6. Ular Piton Sering Mangsa Ternak Warga
Iyang mengungkapkan bahwa ular piton yang menelan Siriati sering memangsa ternak milik warga, terutama ayam. Beberapa warga sering kehilangan ayam mereka, terutama yang kandangnya berada di dekat hutan.
“Baru kali ini ular tersebut menelan manusia. Biasanya, ular itu memangsa ternak milik warga, terutama ayam. Banyak warga yang mengeluh ayam mereka tiba-tiba hilang, terutama yang kandangnya berada di pinggir hutan,” ungkap Iyang.
Selain ayam, Iyang juga menjelaskan bahwa sebelumnya ular piton tersebut sering memangsa ternak babi milik warga. Namun, beberapa tahun terakhir, warga tidak lagi memelihara babi karena banyak yang mati mendadak tanpa diketahui penyebabnya.
“Dahulu di sinilah ular sering makan babi, namun pada akhir-akhir ini warga sudah tidak memelihara babi karena banyak yang mati mendadak,” tuturnya.
Setelah fakta mengejutkan ini terungkap, perangkat desa setempat menghimbau agar berhati-hati ketika melintasi hutan kawasaan, agar peristiwa ular piton 8 meter ini tidak terulang kembali.