Penduduk Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap lampu lalu lintas atau traffic light rusak di Jalan Poros Agussalim-Sukawati.
Situasi ini telah memicu tiga insiden kecelakaan motor hanya dalam kurun waktu satu minggu. Apakah trafik light ini sudah tidak diurus berbulan-bulan? Atau baru seminggu ini rusaknya? Lalu bagaimana pihak terkait menanggapi hal semacam ini? Diam saja?
“Lampu lalu lintas itu sudah lama rusak. Sudah sering terjadi kecelakaan, namun dalam seminggu terakhir ini sudah ada tiga pengendara yang terlibat kecelakaan,” kata Saddang, seorang warga Kelurahan Manurunge.
Traffic light bermasalah tersebut terletak di persimpangan empat Jalan Poros Sukawati-Agussalim, Kelurahan Manurunge, Kecamatan Tanete Riattang.
Insiden kecelakaan terjadi pada tanggal 23, 24, dan 26 Juli. Beruntung, tidak ada pengendara yang mengalami luka serius. Ada korban yang hanya bisa mengelus dada atas kerusakan lalu lintas yang hanya dibiarkan saja oleh Dinas Perhubungan setempat.
Padahal selama ini, patwal maupun jadwal di beberapa traffic light dilakukan. Apa tidak melihat jika salah satu lalu lintas yang padat kendaraan rusak?
“Kecelakaan terjadi pada hari Selasa, Rabu, dan Jumat. Kecelakaan hari Jumat terjadi sebelum salat Jumat, dan tidak ada yang mengalami luka serius,” tambahnya.
Warga Bone Desan Perbaikan Traffic Light yang Rusak
Saddang mengungkapkan bahwa terdapat empat traffic light yang tidak berfungsi di sepanjang ruas jalan tersebut.
Ketiadaan lampu lalu lintas yang berfungsi menyebabkan pengendara cenderung menerobos jalan tanpa memperhatikan keselamatan pengendara lainnya.
“Kecelakaan yang terjadi kebanyakan melibatkan motor. Karena lampu merah tidak menyala, pengendara dari arah Sukawati maupun Agussalim terus melaju tanpa henti, sehingga terjadi tabrakan di persimpangan,” jelas Saddang.
Ia berharap Pemkab Bone segera mengambil tindakan untuk memperbaiki traffic light yang rusak tersebut. Mengingat jalan ini merupakan jalur utama di tengah Kota Watampone, perhatian khusus sangat diperlukan.
“Sebaiknya segera ditindaklanjuti. Khususnya bagi Pemkab Bone yang harus memiliki inisiatif memperbaiki lampu lalu lintas di poros yang padar ini. Jalur yang sangat ramai ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, terutama di tengah kota,” tegasnya.
Seorang pedagang kaki lima, Retno, mengungkapkan bahwa para pengendara di Jalan Poros Agussalim-Sukawati sering kali tidak tertib dalam berlalu lintas. Saat tidak ada petugas yang mengatur jalan, ditambah traffic light yang rusah, membuat arus lalu lintas semakin kacau.
“Pengendara hanya tertib jika ada polisi lalu lintas yang mengatur. Kalau tidak ada polisi, mereka menerobos begitu saja, makanya sering terjadi tabrakan,” ujar Retno.
Hanya Begini Jawaban Kepala Dinas Perhubungan Bone
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bone, Andi Muh Ikbal, mengakui bahwa ada beberapa traffic light yang saat ini dalam kondisi rusak. Ia berjanji pihaknya akan segera melakukan perbaikan.
“Saat ini ada lima traffic light yang rusak. Kami akan berusaha untuk memperbaikinya,” ungkap Ikbal.
Sedangkan jika tidak ada berita beredar dan desakan dari warga Bone, kemungkinan semua traffic light yang mengalami kerusakan, dibiarkan saja. Apakah begini wajah-wajah yang masih dipertahankan pada lingkaran pemerintahan Kabupaten Bone yang hanya meresahkan saja.
Diketahui bahwa traffic light rusak ini tidak seminggu yang lalu, namun sudah berbulan-bulan. Apabila pihak Dinas Perhubungan itu tanggap dan memenuhi kewajibannya sebagai petugas lalu lintas yang bijak, maka tidak sampai sehari pun langsung diselesaikan demi kelancaran serta keamanan pengendara.