Asdar (38) tewas ditikam teman saat sedang melakukan pesta miras (minuman keras) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Setelah melakukan penikaman pelaku langsung melarikan diri.
AKP Mustari Alam selaku Kapolsek Rappocini menjelaskan pada Kamis (17/10/2024), “Tersangka melarikan diri dan sudah Kami masukkan ke Daftar Pencarian Orang (DPO)”.
Kronologi Pria di Makassar Tewas Ditikam Teman
Kejadian penikaman terjadi di Jalan Beringin Raya Timur, Kecamatan Rappocini, Makassar pada Kamis (17/10/2024) dini hari. Pihak Polsek sendiri sudah datang ke lokasi dan langsung melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian.
Mustari menjelaskan, korban bersama pelaku dan rekan-rekannya memang melakukan pesta miras bersama-sama di lokasi tersebut. Namun terjadi cekcok antara pelaku dan korban yang menjadi pemicu terjadinya proses penikaman.
“Peristiwa tewas ditikam teman ini bermula saat pelaku dan korban melakukan minum-minum lalu terjadi cekcok hingga muncul perselisihan antara keduanya,” ujar Mustari.
Penikaman yang pelaku lakukan terjadi sebanyak dua kali pada kejadian tersebut. Sadar akan apa yang sudah terjadi, pelaku kabur setelah melakukan aksinya. Mustari menyebutkan, “Korban mendapatkan dua luka tusukan satu di dada dan satu di perut”.
Korban sendiri sebenarnya sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Grestelina Makassar. Namun nyawa korban sudah tidak terselamatnya. “Korban meninggal dunia di Rumah Sakit Grestelina Kota Makassar,” Ujar Mustari.
Pelajaran dari Kasus Tewas Ditikam Teman pada Pesta Miras
Kejadian tewasnya Asdar (38) ini menjadi bukti bahwa bahaya minuman keras tidak bisa Anda anggap sepele. Penting untuk menyadari beberapa pelajaran berikut ini agar hal serupa tidak terjadi lagi:
1. Kehilangan Kendali Diri
Minuman keras dapat menurunkan kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dan tindakan.
Pada kasus ini, pelaku yang mabuk tidak mampu mengendalikan amarahnya sehingga akhirnya melakukan tindakan kekerasan yang fatal. Alkohol membuat individu lebih reaktif dan rentan terhadap ledakan emosi.
2. Tindakan Impulsif Berbahaya
Pengaruh alkohol seringkali mendorong perilaku impulsif, seperti tindakan penikaman yang terjadi dalam kasus ini. Saat mabuk, seseorang cenderung melakukan hal tanpa berpikir panjang, mengambil keputusan ekstrem yang seharusnya tidak perlu terjadi jika dalam kondisi sadar.
3. Memicu Konflik yang Tidak Perlu
Konsumsi alkohol dalam pesta sering kali mengarah pada percakapan yang menjadi konflik, bahkan tanpa alasan yang serius. Seperti pada kasus tewas ditikam teman saat pesta miras, apa yang awalnya hanya perdebatan kecil dapat dengan cepat berubah menjadi perkelahian fisik karena pengaruh alkohol, sebagaimana yang terjadi dalam kasus Asdar.
4. Kehilangan Nyawa
Kejadian ini menunjukkan bahwa pesta minuman keras tidak hanya berpotensi menimbulkan perkelahian, tetapi juga mengakibatkan kematian. Ketika alkohol terlibat, risiko kekerasan meningkat, dan nyawa seseorang bisa hilang hanya karena tindakan tidak terkendali.
5. Dampak Hukum yang Berat
Pelaku penikaman dalam kasus ini harus menghadapi konsekuensi hukum yang serius akibat tindakannya di bawah pengaruh alkohol.
Konsumsi alkohol tidak hanya berbahaya bagi kesehatan dan hubungan sosial, tetapi juga dapat menghancurkan masa depan seseorang dengan membawa mereka ke ranah kriminal.
Kelanjutan Kasus Pria Tewas Ditikam Teman di Pesta Miras
Hingga artikel ini rilis, pelaku masih dalam tahap pengejaran oleh pihak kepolisian. Menurut penuturan beberapa teman, ada kemungkinan pelaku pergi ke kota lain untuk menghindari pengejaran polisi.
Namun jika melihat kasus semacam ini, sering ada kondisi di mana pelaku akhirnya menyerahkan diri karena menyesal akan apa yang sudah terjadi. Kemungkinan ini tetap ada walaupun belum pasti bagaimana proses hukum yang terjadi ke depannya.
Penting untuk selalu memprioritaskan keamanan diri saat menjalankan aktivitas. Agar kasus seperti pria yang tewas ditikam teman ini tidak terjadi, hindari berada dekat dengan benda berbahaya saat melakukan aktivitas yang berhubungan dengan miras.