Mengenal Siapa John Rende, Politisi yang Ajak Makan Babi

siapa John Rende

Beberapa hari belakangan ini, warganet dihebohkan oleh ajakan John Rende untuk buka puasa dengan menyantap babi. Hal ini pun jelas membuat mereka ingin tahu tentang siapa John Rende dan kenapa dia mengungkapkan pernyataan kontroversial seperti ini.

Ternyata, John Rende Mangontan adalah seorang politikus yang berasal dari Partai Golongan Karya (Golkar). Pada tahun ini, John masih tercatat sebagai salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tana Toraja, di Provinsi Sulawesi Selatan.

Kronologi Ajakan Buka Puasa dengan Makan Babi

Kontroversi anggota DPRD ajak buka puasa makan babi ini berawal dari pesan singkat yang dikirimkan John ke Grup WhatsApp Pilkada dan Pileg Toraja 2024. Pada pesan tersebut, John mengirim “buka puasa yuk” yang disertai dengan gambar babi guling.

Menurut John, anggota grup tersebut tengah serius membahas survey dan polling yang berkaitan dengan Pemilu 2024, khususnya Pemilihan Legislatif (Pileg). Karena itu, John Rende ajak buka puasa makan babi sebagai candaan agar suasana cair. 

“Saya memang mengirim gambar babi guling dan menulis buka puasa, namun sama sekali tidak ada bahasa saya tentang teman-teman muslim. Hal ini karena puasa juga ada di agama Kristen, khususnya di hari-hari menjelang Paskah,” jelas John Rende.

Jadi, menurut John, kontroversi ajakan buka puasa makan babi ini tidak ada maksud untuk menyinggung masyarakat muslim. Sebab, umat Kristen juga kini tengah menjalankan puasa menjelang hari Paskah, dari tanggal 14 Februari hingga 30 Maret nanti.

Lebih jauh lagi, John Rende menjelaskan jika kemarahan muncul dari salah satu anggota grup yang tidak mengerti obrolan dan candaan secara keseluruhan. Jadi, kontroversi ini memang lahir dari adanya kesalah pahaman antar anggota yang ada di grup WhatsApp.

Baca Juga:  Kegiatan Pos Kamling Diperkuat, Warga Tana Toraja Aktif Jaga

“Saya mohon maaf apabila ada yang tersinggung, tapi saya memang tidak ada niat ke situ,” jelas John kemudian.

Setelah itu, John mengatakan bahwa dia sudah membicarakan kesalah pahaman ini dan telah menganggapnya clear. Karena itu, John merasa kaget ketika kontroversi anggota DPRD Tana Toraja ajak buka puasa makan babi bocor ke media sosial yang lain. 

John Rende Minta Kontroversi Ini Tidak Diperpanjang

Berkaitan dengan ajakan buka puasa pakai babi yang dikirimkannya ke grup WhatsApp, sang anggota DPRD Tana Toraja meminta masyarakat untuk tidak memperpanjangnya. Hal ini demi kesucian Ramadhan untuk muslim dan Paskah untuk Kristen.

Namun, John tetap meminta maaf karena telah menyulut kemarahan umat muslim di Indonesia, khususnya di Tana Toraja. Dia berharap jika kejadian ini bisa dijadikan pelajaran agar semua orang akan lebih hati-hati saat berucap, terutama mengenai agama.

Hal ini karena agama adalah topik yang sangat sensitif, jadi memang harus lebih berhati-hati agar tidak menyinggung umat agama lain. Kerukunan agama adalah hal yang mahal dan harus dijaga oleh semua lapisan masyarakat, baik dari mayoritas maupun minoritas.

Sebagai penutup klarifikasi, John Rende pun mengucapkan selamat melakukan ibadah puasa Ramadan untuk muslim. Tidak hanya itu saja, sang politikus juga mengucap selamat melakukan ibadah puasa untuk umat Kristen yang menyambut Paskah.

Mengenal Lebih Dekat Siapa John Rende

Ternyata, pertanyaan tentang siapa John Rende bukan semata-mata karena kasus kontroversi yang dia lakukan dan sedang viral di media sosial. Di kursi DPRD Tana Toraja, pertanyaan soal siapa John Rende juga menjadi pusat perhatian karena posisi yang cukup tinggi.

Bagi yang belum tahu siapa John Rende, dia merupakan Wakil Ketua Komisi D dari fraksi Golkar, Ketua Fraksi Golkar, dan bertugas di Kelengkapan Dewan Anggota Badan Anggaran. Selain itu, namanya juga mencuat sebagai salah satu bakal calon bupati.

Baca Juga:  Pelaku Foto Rok Wanita Di Toraja, Serahkan Diri Ke Polisi

Jadi, sangat wajar jika orang ingin tahu siapa John Rende karena dia termasuk salah satu kader Golkar yang bisa maju ke Pilkada serentak yang akan dilaksanakan di akhir tahun. Hingga saat ini, elektabilitas kader ini berada di angka 20,24%.

Selain kemungkinannya untuk maju ke Pemilihan Bupati, namanya juga mencuat akibat harta kekayaannya yang cukup fantastis. Menurut LHKPN KPK, harta John berada di kisaran Rp 6 miliar, termasuk bagunan, kendaraan, dan lain sebagainya. 

Berkaitan dengan kontroversi ucapannya tersebut, John Rende terancam mendapat sanksi serius. Hal ini karena isu SARA masih menjadi isu yang hangat di kalangan masyarakat Indonesia sehingga memang harus ditindak, bahkan bisa saja dibawa ke jalur hukum.

Ketua Majelis Ulama Indonesia Tana Toraja KH Zainal Muttaqin menjelaskan jika hal ini penting untuk menjaga agar masyarakat tetap kondusif dan terhindar dari konflik agama. Selain itu, ini juga penting agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari.

Menurut Zainal, tidak peduli siapa John Rende dan apa kedudukan politiknya, jika terbukti melakukan penistaan agama maka akan ada sanksi yang harus dihadapi politikus ini.