Berita  

Puncak Bogor Macet, 16 Ribu Kendaraan Padati Wilayah Gadog

puncak bogor macet

Ketik Media, Bogor – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan melaporkan kondisi macet akibat lonjakan volume kendaraan di jalur Puncak, Kabupaten Bogor pada periode Nataru

Puluhan ribu kendaraan dilaporkan melintasi kawasan tersebut selama periode sibuk akhir tahun. Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Budi Rahardjo, arus lalu lintas di Jalan Raya Puncak mengalami kenaikan signifikan pada 26 Desember 2024. 

Puncak Bogor Macet

Sebanyak 16.879 kendaraan dilaporkan masuk ke wilayah Jabodetabek. Ini menunjukkan kenaikan sebesar 16,7 persen dibandingkan jumlah kendaraan yang tercatat pada Hari Natal, satu hari sebelumnya.

Di sisi lain, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek melalui jalur tersebut mencapai 15.999 unit, mengalami lonjakan harian sebesar 19,4 persen.

“Angka-angka ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan libur panjang Nataru untuk berwisata maupun kembali ke wilayah asal,” ujar Budi dalam pada Sabtu (28/12).

Berdasarkan pengamatan ATCS BPTJ pada Kamis (26/12), sebanyak 14.524 kendaraan tercatat memasuki wilayah Jabodetabek melalui Jalan Raya Puncak. Ini khususnya terlihat di kawasan Gadog, Kabupaten Bogor. 

Jumlah ini meningkat 10,2 persen dibandingkan hari sebelumnya. Di sisi lain, kendaraan yang keluar Jabodetabek di lokasi yang sama mencapai 13.769 unit, dengan peningkatan tahunan sebesar 18,5 persen.

Gadog menjadi titik strategis yang sering kendaraan lalui karena berfungsi sebagai jalur pertemuan antara kendaraan yang keluar dan masuk dari akses jalan tol. 

Kawasan ini juga populer sebagai salah satu lokasi utama kemacetan bagi kendaraan yang menuju area Puncak, Kabupaten Bogor.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mematuhi aturan lalu lintas, dan mengatur waktu perjalanan guna menghindari kemacetan,” jelas Budi.

Baca Juga:  Berikut 22 Titik Rekayasa Lalu Lintas Malam Tahun Baru di Jakarta

Ada Potensi Peningkatan di Malam Tahun Baru

Selanjutnya, Budi mengungkapkan bahwa hasil survei dari Badan Kebijakan Transportasi Perhubungan. Hasil ini menunjukkan kemungkinan terjadinya lonjakan arus keberangkatan menjelang Tahun Baru, dengan puncaknya kemungkinan terjadi pada 1 Januari 2025.

“Untuk itu, seluruh jajaran yang terlibat pada penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025 masih terus mewaspadai perkembangan yang terjadi di lapangan,” jelas Budi.

BMKG memperkirakan potensi cuaca buruk selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Ini menjadi perhatian penting dalam pengelolaan arus transportasi.

Posko Pusat Angkutan Nataru berlangsung selama 19 hari, mulai dari 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Data yang terkumpul berasal dari berbagai sumber. 

Ini termasuk pergerakan penumpang di 113 terminal, 23 pelabuhan penyeberangan, 264 pelabuhan laut, 56 bandara, 450 stasiun kereta api, 42 gerbang tol, 48 ruas jalan arteri Jabodetabek, serta laporan dari instansi pemerintah dan lembaga terkait selama operasional posko.

Selain Kementerian Perhubungan, posko ini melibatkan beragam pihak, seperti Kementerian Komunikasi dan Digital dan Kementerian Pariwisata. Perusahaan seperti PT. Jasa Marga, Astra Infra Toll Nusantara, dan beberapa perusahaan lain juga terlibat. 

Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keselamatan selama periode puncak perjalanan.

Kasus Viral Joki Pemandu di Jalur Alternatif

Kasus pungutan liar kembali mencuat di kawasan Puncak, Bogor, setelah sebuah video viral di media sosial. Video di akun TikTok @youracel merekam perdebatan antara pengemudi mobil dengan seorang joki bernama Cecep Khoridin. 

Cecep meminta bayaran Rp850 ribu untuk jasa pemanduan jalur alternatif. Pengemudi menolak karena sebelumnya telah sepakat membayar seikhlasnya namun joki tetap bersikukuh. 

Insiden ini memancing perhatian warganet dan pihak berwenang hingga akhirnya Polres Bogor menangkap Cecep. Cecep akhirnya membuat permintaan maaf secara terbuka kepada korban serta masyarakat Puncak.

Baca Juga:  Puncak Ciloto Bogor: Daya Tarik, Lokasi, dan Rekomendasi Villa

Setelah menerima permintaan maaf dari joki, pemilik akun TikTok yang merekam insiden tersebut memutuskan menghapus video viralnya dan menganggap kejadian ini sebagai pelajaran berharga. 

Ia juga mengapresiasi respons cepat dari pihak kepolisian dalam menangani masalah ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan. 

Insiden ini menjadi peringatan penting bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab agar tidak memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi. Ini juga perlu Anda perhatikan terutama saat akan lewat ke wilayah Puncak Bogor yang berpotensi macet.