Jatuhnya pesawat SAM Air di Pohuwato, Gorontalo pada Minggu (20/10/2024) membuat seluruh penumpang dan kru di dalamnya tewas. Ini menjadi tragedi besar bagi industri penerbangan Indonesia.
Pesawat dilaporkan hilang kontak saat mendekati Bandara Bumi Panua, Pohuwato. Tim SAR segera dikerahkan, namun pencarian terhambat oleh cuaca buruk. Setelah beberapa waktu, bangkai pesawat ditemukan dalam kondisi hancur, dan seluruh korban berhasil dievakuasi.
Kronologi Pesawat SAM Air Jatuh di Pohuwato
Pesawat PK-SMH ini jatuh di sekitar Bandara Bumi Panua Pohuwato, Gorontalo. Pesawat tersebut jatuh ke tambak milik waga dan memperlihatkan beberapa bagian yang sudah hancur. Beberapa petugas sendiri terlihat sudah mengerubungi lokasi pesawat tersebut.
Pihak bandara menjelaskan kalau pesawat lepas landas pada pukul 07.03 WITA dari Bandara Djalaluddin Gorontalo. Karena jaraknya yang pendek, pesawat harusnya sampai di Bandara Bumi Panua Pohuwato sekitar pukul 07.33 WITA.
Namun di kisaran pukul 07.22 WITA, pesawat hilang kontak. “Kontak terakhir terjadi pada pukul 07.22 WITA. Ternyata setelah melalui proses penelusuran, pesawat jatuh di sekitar tambak warga,” ujar salah satu tim bandara.
Pesawat kehilangan kontak dengan menara pengawas dalam fase pendaratan. Menanggapi hal tersebut, operasi pencarian dan penyelamatan langsung dimulai, namun tim kesulitan karena medan yang sulit dan kondisi cuaca yang tidak bersahabat karena kabut tebal dan hujan lebat.
Puing-puing pesawat sebenarnya ditemukan di lokasi yang tidak jauh dari bandara. Meskipun investigasi masih berlangsung, cuaca ekstrem menjadi faktor utama dugaan awal penyebab kecelakaan.
Selain itu, potensi kesalahan pilot dan kerusakan teknis pesawat juga menjadi fokus dalam penyelidikan. Kondisi bandara, terutama peralatan navigasi dan landasan pacu, turut melalui proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua berfungsi dengan baik saat insiden terjadi.
Jenis Pesawat dan Evakuasi Korban
Pesawat Twin Otter dari SAM Air untuk penerbangan jarak pendek ini terkenal mampu beroperasi di medan yang sulit dan kemungkinan jatuhnya kecil. Namun, cuaca ekstrem memang tidak selalu menjadi masalah bagi pesawat jenis apapun.
Pemeliharaan pesawat juga sedang melalui proses pengawasan untuk memastikan apakah pesawat tersebut melalui proses perawatan sesuai standar sebelum penerbangan. Tim SAR yang terlibat berhasil mengevakuasi jenazah penumpang dan kru pesawat.
Jenazah segera dibawa ke fasilitas medis terdekat untuk proses identifikasi dan perawatan lebih lanjut. Evakuasi ini memakan waktu karena sulitnya akses ke lokasi kecelakaan dan cuaca buruk yang terus menghalangi upaya penyelamatan.
Tindakan Selanjutnya dari KNKT
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah terjun untuk melakukan investigasi mendalam. Mereka akan menganalisis setiap aspek dari cuaca hingga teknis pesawat untuk menemukan penyebab pasti kecelakaan.
Banyak orang berharap hasil investigasi ini akan membantu mencegah kejadian serupa di masa depan. Kecelakaan ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ketat terhadap keselamatan penerbangan di Indonesia terutama dalam kondisi cuaca yang ekstrem.
Penegakan standar pemeliharaan pesawat dan evaluasi kemampuan pilot dalam kondisi darurat akan menjadi fokus penting bagi industri penerbangan pasca-insiden ini.
Korban dari Kejadian Pesawat SAM Air jatuh
Kejadian pesawat SAM Air jatuh ini menewaskan empat orang yang berisi kapten, kopilot, enginer, dan penumpang. Berikut daftar keempat korban tersebut:
- M. Saefu Rubi – Kapten
- M. Artur F.G – Kopilot
- Budi Janto – Engineer
- Sri Mayke Male – Penumpang
Investigasi masih berlangsung dan penyebab pasti jatuhnya pesawat masih tanda tanya. Mungkin setelah investigasi selesai, penyebab pesawat SAM Air jatuh akan rilis ke publik.