Ketik Media, Berita – Peredaran narkoba di Indonesia harus tercerabut hingga ke akar-akarnya. Karena barang terlarang ini bisa merusak generasi muda bangsa Indonesia. Untuk itu, segala macam tindakan pelanggaran hukum terkait hal tersebut harus mendapat tindakan yang tegas.
Pernyataan ini tersampaikan dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) sendiri, yaitu Komisaris Jenderal Pol Marthinus Hukom. Menurutnya siapapun yang terlibat dalam peredaran obat-obat terlarang maka harus mendapatkan penindakan yang tegas tanpa pilih kasih. Sekalipun ia aparat penegak hukum.
“Kami tidak akan memberikan toleransi kepada siapapun termasuk kepada oknum aparat penegak hukum. Bahkan, kami akan menindak tegas kalau ada oknum BNN sendiri yang melakukan pelanggaran tersebut”, ujar Marthinus saat Konferensi Pers terkait pengungkapan belasan kasus narkoba di wilayah RI. (5/12)
BNN Tegas Jaga Bangsa dari Narkoba
Tugas Badan Narkotika Nasional adalah melindungi generasi muda bangsa dari kerusakan akibat narkoba. Karena nantinya yang akan mengalami kerusakan adalah bangsa Indonesia itu sendiri. Sayangnya oknum BNN sendiri ternyata ada yang pernah melakukan pelanggaran terkait narkoba.

Kepala BNN Indonesia mengamini pernyataan di atas. Bahkan ia mengaku pernah menangkap salah satu oknum BNN yang menjadi pengedar untuk narkoba. Dan akhirnya si oknum pun mendapatkan tindakan tegas. Baginya lembaga tidak akan memperlakukan istimewa kepada oknum-oknum yang akan merusak generasi bangsa.
“Kami pernah menangkap bahkan melaporkan anggota BNN yang terlibat kasus edar narkoba. Sungguh kami tidak pernah memberikan perlindungan kepada oknum itu. Ya biarkan saja dia mendapatkan hukuman sesuai peraturan yang berlaku. Ini komitmen kami untuk menjaga anak bangsa”, ungkap Jenderal Bintang 3 Polri dari Maluku ini.
Sinergi Semua Pihak untuk Berantas Narkoba
Selanjutnya Marthinus Hukom mengharap semua pihak harus bersinergi dan ber-koordinasi terkait pemberantasan Narkotika dan Obat Obatan Terlarang (Narkoba). Karena jika tidak ada kerjasama yang baik, masalah serius peredaran untuk narkoba akan sulit untuk hilang.
“Tanpa adanya sinergi dari banyak pihak, peredaran untuk narkoba akan sulit teratasi. Makanya pihak kami selalu ber-koordinasi dengan stake holder (pihak pemangku kebijakan) untuk melakukan tindakan antisipasif. Kami juga berharap pihak petinggi di lembaga aparat hukum untuk juga menindak tegas anggotanya yang terlibat”, tutur Marthinus kepada media.
“Kalau ada oknum Polri, TNI, dan Kejaksaan yang terlibat peredaran narkotika maka ya harus tindak tegas. Tidak boleh ada tindakan mengistimewakan oknum tersebut. Nah, kalau dibutuhkan, lembaga kami siap kok untuk berkoordinasi”, ucap Marthinus selanjutnya.
Pemberantasan Narkoba Misi Presiden
Gencarnya praktik peredaran narkotika di Indonesia menjadi perhatian khusus pemerintah. Bahkan presiden RI Prabowo Subianto menjadikan diskursus ini sebagai misi untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Presiden juga berharap ada sinergi yang kuat terkait pemberantasan narkoba.
Pernyataan ini terungkap dari Marthinus Hokum pada saat konferensi pers di Jakarta Kamis kemarin. Menurutnya Presiden dan Wakil Presiden memberikan perhatian serius terkait pemberantasan narkoba. Bahkan presiden meminta agar semua pihak melakukan sinergi yang kuat.
“Selama saya menjadi kepala Badan Narkotika Nasional, maka kami tidak akan berhenti untuk memburu para bandar. Saya tegas dalam hal ini. Apalagi Pak Presiden memberikan support yang maksimal. Dan ini termasuk misi beliau agar generasi Indonesia Emas 2045 bisa terlaksana”, tutup Marthinus sebelum undur diri.
Diinformasikan sebelumnya kalau Badan Narkotika Nasional (BNN) telah menangani 15 kasus peredaran narkoba di seluruh Indonesia. Hal ini terungkap dalam sebuah konferensi pers di Jakarta. (Ags)