Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional

perbedaan asuransi syariah dan konvensional

Banyak orang yang masih mengalami kebingungan dalam menilai perbedaan asuransi syariah dan konvensional. Pada dasarnya, nilai perbedaan dari keduanya dapat dari terlihat dari berbagai faktor. Seperti dari segi pengolahan dana sampai dengan prinsip dasarnya.

Lantas, apa saja sebenarnya perbedaan secara detail antara asuransi syariah dan konvensial. Simak uraian lengkapnya dalam artikel Ketik Media kali ini. Pastikan Anda untuk menyimak keseluruhan pembahasannya. Hal ini bertujuan agar Anda sebelum memutuskan untuk menggunakannya. Untuk terlebih dahulu mengetahui perbedaan serta cara kerja asuransi syariah dan konvensional

Pengertian Asuransi Syariah dan Konvensional

Sebelum mengulik terkait apa saja nilai perbedaan asuransi syariah dan konvensional. Anda wajib mengenali terlebih dahulu tentang pengertian asuransi syariah dan konvensional. Karena dengan memahami pengertian, Anda akan mengetahui lebih awal mengenai perbedaan mendasarnya.

Asuransi syariah merupakan sebuah usaha yang bertujuan untuk saling memberikan bantuan dan tolong-menolong. Dimana, aktivitas tersebut dilakukan oleh sejumlah pihak dengan menggunakan investasi dalam bentuk dana tabarru. Pola pengembalian guna menghadapi resiko menggunakan akad berdasarkan syariat Islam.

Dalam hal ini, perusahaan syariah akan melakukan pengelolaan pada dana tabarru untuk kegiatan tolong-menolong antar nasabah. Anda juga perlu tahu, jika dana tersebut hanya terpakai untuk empat aspek. Seperti ujrah, membayar asuransi, santunan asuransi, serta surplus underwriting.

Sementara untuk asuransi konvensional merupakan jenis asuransi yang mengedepankan adanya prinsip pemindahan resiko. Artinya, peserta asuransi memiliki kewajiban untuk membayarkan premi kepada penanggung atau perusahaan. Premi tersebut merupakan bentuk imbalan untuk mengalihkan resiko finansial. Terdapat beberapa jenis dalam asuransi konvensional yang meliputi asuransi umum, asuransi kesehatan, dan asuransi jwa.

Baca Juga:  5 Asuransi Kesehatan Terbaik Selain BPJS yang Harus Anda Lirik!

Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional

Secara umum, perbedaan asuransi syariah dan konvensional terletak pada konsep kerjanya. Dalam asuransi syariah mengunakan akad hibah yang memakai konsep saling menolong tanpa mengharapkan adanya imbalan. Hal ini tentu berbeda dengan asuransi konvensional yang menggunakan konsep jual-beli. Baik itu peserta maupun perusahaan mengharapkan adanya keuntungan.

Agar Anda lebih memahami terkait perbedaan antara dua asuransi tersebut secara jelas. Selengkapnya, simak perbedaan asuransi syariah dan konvensional berikut ini:

1. Aspek Perjanjian

Perbedaan pertama yang paling mendasar terletak pada perjanjian. Berikut penjabarannya:

  • Asuransi Syariah: Memakai akad hibah dengan konsep saling menolong, sama-sama tidak mengharap imbalan.
  • Konvensional: Pengertian asuransi konvensional adalah produk asuransi yang menggunakan akad mirip transaksi jual-beli, sama-sama berharap bisa ambil untung sebesarnya dan rugi sekecilnya.

2. Sistem Kepemilikan Dana

Perbedaan selanjutnya terletak pada sistem kepemilikan dana yang terjelaskan sebagaimana berikut:

  • Syariah: Semua peserta asuransi memiliki dana. Sementara perusahaan hanya menjadi pengelola dana, tidak punya hak untuk memiliki.
  • Konvensional: Perusahaan menjadi pemilik dari dana premi yang nasabah bayarkan karena konsep jual-beli. Sehingga perusahaan bebas menggunakannya untuk apa pun asalkan sesuai dengan perjanjian.

3. Pengelolaan Dana

Perbedaan asuransi syariah dan konvensional ketiga terletak pada pengelolaan dananya, dengan skema berikut ini:

  • Syariah: Pengelolaan dana semaksimal mungkin untuk keuntungan peserta asuransi dengan menggunakan sistem yang transparan.
  • Konvensional: Perusahaan secara sepihak menetapkan premi dan biaya lain, misalnya administrasi, untuk mendapat keuntungan lebih besar.

4. Pembagian Keuntungan

Terdapat perbedaan dalam segi pembagian keuntungan antara asuransi syariah dan konvensional. Berikut pembahasannya:

  • Syariah: Semua peserta dan perusahaan akan memperoleh keuntungan dari pengelolaan dana asuransi.
  • Konvensional: Keuntungan yang didapat dari kegiatan asuransi menjadi hak penuh perusahaan.
Baca Juga:  Cara Mengurus Jasa Raharja yang Perlu Anda Ketahui

5. Pengawasan Dana

Asuransi syariah dan konvensional memiliki perbedaan dalam lembaga yang melakukan pengawasan dana. Untuk asuransi syariah mendapatkan pengawasan dari Otoritas Jasa Keungan (OJK) dan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Sementara untuk asuransi konvensional hanya mendapatkan pengwawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta perusahaan secara internal.

6. Status Dana

Dana yang nasabah bayarkan dalam asuransi syariah dapat mereka ambil ketika tidak sanggup lagi melanjutkan asuransi. Namun, terdapat pemotongan dana tabarru dalam jumlah tertentu. Sementara asuransi konvensional, status premi yang nasabah setorkan akan hangus serta menjadi hak milik perusahaan. Apabila nasabah sudah tidak bisa lagi membayarkan premi.

7. Jenis Investasi

Perbedaan asuransi syariah dan konvensional lainnya terletak pada jenis investasi. Dalam asuransi syariah, dana hanya boleh diinvestasikan untuk objek bidang yang tidak bernilai haram. Sementara untuk asuransi konvensional, pihak perusahaan bebas menginvestasikan dana ke bidang manapun asalkan mendatangkan keuntungan.

8. Prinsip Dasar

Prinsip asuransi syariah dan konvensional jelas memiliki perbedaan sebagaimana berikut:

  • Syariah:  Dalam prinsip asuransi syariah, resiko akan dibebankan atau dibagi kepada perusahaan asuransi dan peserta asuransi itu sendiri. Prinsipnya adalah terdapat adanya azas tolong-menolong.
  • Konvensional: Berkebalikan dengan syariah, konvensional justru memindahkan resiko dari peserta kepada perusahaan secara penuh. Artinya, perusahaan asuransi bertanggungjawab penuh sebagai penanggung.

9. Pembayaran Klaim Polis

Klaim polis asuransi syariah dan konvensional jelas memiliki nilai perbedaan pada segi pembayarannya. Pada asuransi syariah, pembayaran klaim memakai pencairan dana yang berasal dari tabungan bersama. Dasarnya adalah tolong-menolong terjadi pada waktu terjadinya resiko tertentu. Sementara asuransi konvensional dapat dicairkan dari rekening perusahaan dengan cara membandingkan resiko dan modal saat pengajuan klaim.

Baca Juga:  Manfaat Asuransi Syariah: Jaminan Aman Masa Depan Halal!

10. Pemegang Polis

Untuk pemegang polis asuransi syariah dan konvensional memiliki perbedaan mendasar. Pemegang polis asuransi syariah dapat mendaftarkan atas nama satu keluarga. Artinya, seluruh anggota keluarga dapat memperoleh manfaatnya.

Sementara untuk asuransi konvensional, pemegang polis tidak dapat mengajukan polis atas nama keluarga. Sehingga hanya dapat dipegang oleh satu orang saja. Apabila keluarga ingin memperoleh manfaat yang sama, maka harus mendaftarkan asuransi untuk keluarga.

11. Sistem Pencairan Dana

Pencairan dana asuransi syariah dan konvensional mempunyai perbedaan yang mencolok. Pada produk asuransi syariah dapat mengatasnakaman keluarga. Artinya, seluruh keluarga dapat memperoleh manfaat perlindungan yang sama dalam satu polis.

Sementara untuk asuransi konvensional, hanya akan menanggung klaim dari dana perusahaan yang sesuai dengan nama tercantum pada polis. Kecuali jika nasabah memilih produk dengan pertanggungan seluruh keluarga.

Keunggulan Asuransi Syariah dari Konvensional

Keunggulan asuransi syariah dari konvensional terletak pada prinsip tolong- menolongnya. Aartinya, perusahaan tidak hanya mencari keuntungan semata dari premi yang nasabah bayarkan. Lebih dari itu, berikut beberapa keunggulan asuransi syariah:

  • Manfaat tidak akan berubah meskipun telat bayar premi. Jadi, ketika Anda telat membayar premi karena alasan tertentu manfaat pertanggungan tidak akan hilang.
  • Keuntungan akan dibagi secara adil kepada nasabah sesuai prinsip syariah.
  • Adanya manfaat wakaf yang memungkinkan nasabah ikut berpatisipasi dalam kebaikan.
  • Keuntungan bebas iuran dasar yang akan langsung terlihat ketika nasabah mengalami cacat total karena sakit maupun kecelakaan.

Demikianlah pembahasan kali ini terkait dengan perbedaan asuransi syariah dan konvensional. Pelajari terlebih dahulu secara lebih lanjut terkait produk asuransi yang Anda pilih. Pada dasarnya, dua produk asuransi tersebut memiliki beragam keunggulan dan keuntungan masing-masing.